Part 8: Apa dia suka?

1.6K 166 2
                                    

Hari kedua perjalanan kapal Memories of the Sea menuju Edelweiss.

Pagi hari Krist terbangun di kamar yang asing. Ia menengok ke kiri dan kanannya, tidak ada siapapun.

Sepertinya ini bukan kamarku dan Godt. 

Akhirnya Krist sadar setelah nyawanya terkumpul. 

Aku ada di kamar Singto. 😳

Setelah kejadian tak terduga kemarin malam, Krist terlalu lelah dan tertidur. Singto pun memakaikan kaos oversize dan boxer bersih miliknya ke tubuh Krist,  lalu menggendong pria yang sedang tertidur pulas itu ke lantai 2 kamarnya agar ia bisa tidur di kasur.

Krist bangun dari tempat tidurnya dan melihat di sebelah kasur ada set menu sarapan lengkap yang diletakkan di atas meja.

Krist bangun dari tempat tidurnya dan melihat di sebelah kasur ada set menu sarapan lengkap yang diletakkan di atas meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di atas meja ada notes kecil:

Good morning, sunshine. Jangan lupa makan sarapanmu. Aku pergi dulu, seharian ini aku harus bertemu dengan ayahku dan rekan-rekan kerjanya. Setelah itu, aku masih ada meeting sampai sore. Nanti kita bertemu untuk makan malam ya. Kutunggu di restoran Seven Seas jam 7 malam. Tuxedo dalam box untuk nanti malam. Sekarang kau bisa ganti dengan pakaian yang ada di lemariku. Silakan kamu pilih bebas sesukamu. Sampai jumpa nanti malam.

Hah? Di kapal pun dia masih harus meeting? EHHH!! Dia mengajakku bertemu nanti malam? Aduhh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hah? Di kapal pun dia masih harus meeting? EHHH!! Dia mengajakku bertemu nanti malam? Aduhh.. Aku harus bilang apa, malu sekali dengan kejadian semalam.

Krist berjalan ke toilet, ingin mandi dulu tubuhnya sudah terasa lengket. Betapa terkejutnya Krist ketika meihat cermin. Tubuhnya penuh dengan kiss mark. Ada yang kemerahan dan ada yang mulai membiru. Memang permainan mereka semalam cukup kasar karena keduanya sama-sama kehilangan kontrol akibat feromon.

Lemari yang dia maksud... Sebuah walking closet?? Wow semua pakaian disini terlihat mahal.

Terdapat beberapa brand yang cukup dikenal oleh Krist walaupun dia belum pernah masuk ke toko brand-brand tersebut.

Louis Vuitton, Dior, Versace, Gucci, Prada, Fendi, Balenciaga,.... Apa tidak ada baju tanpa merk disini?

Karena tidak punya pilihan, akhirnya Krist mengenakan kaos hitam polos dan celana denim merk Balenciaga. Karena itu lah yang menurutnya paling simple dan sesuai dengan style nya.

Setelah membersihkan diri dan mengganti pakaiannya, Krist ingin kembali ke deck kelas ekonomi. 

"Selamat pagi, Tuan.", sapa kru kelas VIP yang membukakan pintu lift bagi Krist. Perlakuan para kru kelas VIP padanya sekarang sangat berbeda. 

Apa karena aku memakai baju branded ya?

Krist turun ke deck kelas ekonomi dan tiba di kamarnya. Ia melihat Godt sedang rebahan di atas kasur sambil menonton TV.

"Hei Krist. Kemana saja kau semalam? Kau tidur dimana? EH? Baju siapa yang kau pakai? Itu baju branded kan?"

"Tanya satu-satu Godt. Semalam aku tidur di kamar Singto."

"HAH? Singto itu orang yang semalam datang bersamamu kan? Wah. Krist jangan-jangan kau..."

"Jangan-jangan apa?"

"Kau jadi simpanan om-om kaya sekarang? Hebat sekali baru sehari di kapal sudah memakai tuxedo mahal, sekarang mengenakan pakaian branded. Kau sudah tidak terlihat seperti dari kelas ekonomi."

"Aku bukan simpanan om-om! Dia tidak setua itu."

"Oke oke bukan simpanan. Lalu apa hubunganmu dengan dia?"

"Entahlah."

Godt tidak berkata apa-apa dan hanya menunjukkan ekspresi bertanya-tanya.

"Aku akan cerita, tapi kau diam dulu sampai aku selesai ngomong."

Godt mengangguk.

"Aku bertemu Singto kemarin waktu aku mau menggambar matahari terbenam. Aku dituduh mencuri kalung berlian milik penumpang kelas bisnis. Singto membantuku karena ia tahu aku bukan pencurinya. Lalu Ia memintaku untuk makan malam bersamanya sebagai balas budi. Kemudian aku mengajaknya ke bar kemarin yang ketemu kamu juga. Lalu heat ku tiba-tiba datang. Aku tidak sadar sepenuhnya setelah itu karena dia seorang alfa dan aku omega jadi terjadilah itu."

"Terjadilah itu apa? Kau having sex dengannya?"

"Ya."

"GILA."

"Semua karena heat ku datang tiba-tiba. Feromon membuatku dan dia hilang kendali."

"Aku hanya seorang beta jadi aku tidak tahu seperti apa pengaruh feromon itu. Tapi bagaimana bisa kau tiba-tiba mengalami heat? Bukannya selama ini kau tidak pernah heat? Sampai orang-orang mengira kau seorang beta."

"Aku tidak tahu. Mungkin karena selama ini aku belum pernah sedekat itu dengan alfa. Bisa saja feromon alfa miliknya memancing heat ku tanpa sadar."

"Lalu bagaimana?"

"Bagaimana apa?", tanya Krist yang tidak mengerti apa maksud Godt.

"Bagaimana kalau kau hamil?"

"Godt! Aku tidak akan hamil. Lagipula semalam dia keluar di lu- ar.", Krist keceplosan."

"Hmmm.... Jadi dia tidak pakai pengaman?", tanya Godt menggoda Krist.

"Godt!"

"Hahaha aku tidak akan bertanya lagi tentang pengalamanmu bercocok tanam. Sekarang, apa kau menyukai orang itu?"

"Tidak tahu."

"Hah? Kok tidak tahu? Kau bahkan sudah melakukan sex dengannya."

Krist menunduk dan wajahnya seperti kehilangan semangat.

"Aku tidak tahu ia melakukan sex denganku karena suka atau hanya karena keadaan yang memaksanya. Aku pun tidak tahu aku menyukainya atau hanya sebatas dorongan seksual saja."

"Tapi kau tidak akan terdorong secara seksual kalau tidak menyukainya. Kau tahu, aku menyukai seorang bartender di bar kemarin. Awalnya aku hanya suka melihat dia sangat cantik.  Tapi setelah berbicara dengannya aku pun makin suka dan ternyata dia juga tertarik denganku. Lalu kami..."

"Lalu apa?"

"Tidur bersama."

"Dimana? Jangan bilang di kamar ini?"

"Karena sampai tengah malam kau tidak kembali. Jadi,  ya."

"Astaga Godt!"

"Hahaha.. tenang Krist, spreinya sudah diganti sama petugas housekeeping tadi pagi."

"Apa kau tidak malu kalau bertemu lagi dengannya?"

"Kenapa harus malu? Kami melakukannya karena sama-sama mau. Nanti malam saja aku akan bertemu lagi dengannya. Kau bagaimana?"

"Dia mengajakku makan malam nanti."

"Krist. Sudah jelas dia menyukaimu. Kalau hal semalam adalah kesalahan, tidak mungkin dia mengajakmu bertemu lagi."

"Tapi aku tidak tahu aku suka gak. Kemarin kan itu terjadi karena heat ku."

"Gini saja. Kau masih mau bertemu lagi dengannya atau kau rela tidak bertemu lagi dengannya?"

"Aku bahkan ingin tidur lagi dengannya.", ucap Krist yang entah terlalu polos atau jujur.

"Krist..."

Memories of The SeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang