chapter 21

60.4K 4K 278
                                    

(Kaiden on mulmed)

🐻

Lucy berlari dengan cepat menuju apartment nya,tak memperdulikan orang-orang yang memperhatikan nya. Ia seger berlari menuju lift apartment nya lalu menekan angka tiga. Setelah sampai di lantai tiga,ia lanjut berlari ke kamar nya.

Walaupun ngos-ngosan,akhirnya ia sampai. Ia memegangi dadanya,jantungnya berdetak dua kali lebih cepat. Tak menyangkan akan bertemu Kaiden di taman itu. Lucy takut, Kaiden akan mengikuti nya dan tau dimana ia tinggal sekarang.

Lucy segera meletak belanjaan nya dan pergi ke kamar nya. Ia duduk di tepi kasur nya dan berusaha menenangkan pikiran nya.

Di lihatnya kamar nya yang masih berantakan, dan baju-baju yang belum ia susun di dalam lemari.
"Aku harus menyusun nya. Aku ga mau tidur di kamar yang berantakan" Lucy meraih kopernya lalu membuka nya. Ia mulai menyusun semua baju-bajunya dan memasukkan nya ke dalam lemari dengan rapi

Ia meraih sebuah dress dan ia merasakan benda asing di balik dress itu. Lucy segera mengambilnya. Ia terkejut dan segera menjatuhkan pistol itu.

"K..Kenapa bisa ada pistol disini" Batin nya kebingungan.

"Sial" Ia memegangi kepala nya dan teringat sesuatu. Saat ia menemukan pistol di dalam jas Kaiden waktu itu, ia mengambilnya dan menyimpan nya. Bertujuan ingin menunjukkan nya pada Kaiden,tapi ia malah lupa dan benda itu masih ada di kopernya.

"Aku tidak mau benda ini ada padaku. Aku harus mengembalikan nya besok" Batin nya.

🐻

Lucy meraih tas nya dan meletak pistol itu ke dalam tas nya. Lucy segera keluar,tak lupa mengunci pintu apartment nya. Ia berlari menuju lift. Setelah sampai di lantai satu,ia segera keluar dan mencari taxi. Menuju perusahaan Kaiden.

Beberapa menit kemudian,akhirnya taxi itu berhenti di depan perusahaan Kaiden. Lucy menghela nafas panjang dan berusaha untuk tidak gugup. Ia hanya ingin mengembalikan pistol itu.

"Terima kasih,pak" Ucap Lucy seraya membayar ongkos taxi itu. Pria paruh baya itu membalasnya dengan anggukan. Lucy segera keluar dari mobil taxi dan masuk ke perusahaan Kaiden. Ia pun mendatangi resepsionis nya.

"Permisi"

Wanita itu mendongakkan kepala nya
"Ya nona,ada yang bisa di bantu?"

"Aku..mau ketemu sama Kaiden" Jawab Lucy dengan gugup
"Maaf nona,tuan Kaiden tak ada di ruangan nya" Ucap resepsionis itu.
"Oh ya? Kau tau dimana dia?" Tanya Lucy. Wanita itu menggeleng
"Beliau tak meninggalkan pesan apapun" Jawab nya
"Ah baiklah. Terima kasih" Lucy melangkahkan kaki nya keluar dari sana.
"Dimana ya dia" Pikir Lucy

"Pemakaman?" tempat itu langsung terlintas di kepala Lucy
"Bisa jadi" Lucy segera berlari keluar dan memanggil taxi lalu menuju pemakaman itu.

Beberapa menit kemudian,ia sampai. Lucy segera turun dan tak lupa membayar nya. Lucy pun melihat sekeliling nya. Ia tak menemukan Kaiden dimana pun.

"Kalau dia tak disini? Dimana lagi?" Tanya nya pada dirinya sendiri. Mata Lucy terfokus ke mobil hitam milik Kaiden yang terparkir di pemakaman itu.

"Eh,ini kan mobil nya" Batin Lucy

Lucy pun semakin masuk. Ia melihat ke kanan dan kiri.

"Itu dia" Batin nya melihat Kaiden yang duduk di sebelah makam Ella. Pria itu terlihat murung dan memejamkan mata nya. Lucy bisa melihat,pria itu habis menangis.

"Kai...aku merindukan mu" Batin Lucy menatap nya dari kejauhan.

Lucy membuka tas nya dan mengeluarkan pistol itu.
"Aku harus mengembalikan ini padamu,dan menjauh darimu" Batin Lucy menatap pistol yang ada di tangan nya itu.

A Gangster For A Babygirl [18+]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang