chapter 11

86.3K 4.4K 603
                                    

Lucy meraih crayon nya dan mulai mewarnai matahari dan bintang yang baru ia gambar di buku gambar nya. Sementara Kaiden sibuk mengurus semua berkas-berkas di meja kerja nya.

"Kamu sudah lapar?" Tanya Kaiden di sela-sela kesibukan nya.
"Sedikit" Balas Lucy yang masih asik mewarnai disana.
"Aku ada susu kotak di kulkas" Ucap Kaiden. Lucy langsung mendongakkan kepalanya
"Wah benarkah?" Ia langsung bangkit. Kaiden tertawa sambil mengangguk

Lucy berlari kecil ke arah kulkas kecil yang tersedia di ruangan Kaiden. Ia pun membuka nya dan menemukan banyak susu kotak favorit nya mengisi kulkas itu. Matanya berbinar dan mengambil salah satu susu itu,dan tak lupa menutup pintu kulkas nya lagi.

Lucy pun menusuk sedotan itu dan menyeruput susu kotak itu. Kaiden menepuk paha nya agar Lucy duduk di sana. Lucy menghampiri nya dan duduk di pangkuan pria itu.

"Enak?" Tanya Kaiden. Lucy mengangguk sambil meminum susu itu.
"Terima?" Tanya Kaiden
"Kasih" Jawab Lucy menyambung kata pria itu. Kedua nya tertawa seketika.

Kaiden mengecup bibir ranum gadis itu dan Lucy membalas ciuman nya. Kaiden bisa merasakan rasa strawberry dari bibir Lucy karena susu kotak yang ia minum.

Kaiden merasakan sesuatu yang asing saat dada nya dan dada Lucy menempel.

"You're not wearing your bra?" Tanya Kaiden mengintip dari atas dada gadis itu. Lucy menggeleng dengan polosnya.
"Bukan nya aku sudah membelikan mu bra?" Tanya Kaiden lagi

"Semua bra yang kamu beliin terlalu besar untuk ku,Kai!" Pekik gadis itu
"Aku tak bisa memakai semua bra itu" Sambung nya. Kaiden tertawa seketika

"Huh dasar" Lucy menatap nya dengan sinis

Kaiden masih tertawa. Tak menyangka rencana nya berjalan lancar. Ya,ia sengaja membeli semua bra berukuran besar agar Lucy tak memakainya. Dan benar saja,gadis itu tak memakainya.

"Maaf. Tapi aku menyukai milikmu kok" Bisik Kaiden mengecup leher gadis itu dan meninggalkan kissmark disana. Tangan nya juga tak tinggal diam,Kaiden menggerakkan tangan nya meremas dada gadis itu.

"Shh..Kai..Kita tak bisa melakukan nya disini" Bisik Lucy
"Kata siapa?" Balas Kaiden di sela sela aktivitas nya membuat kissmark di leher Lucy

"Bagaimana kalau..n..nanti..-Ahhh" Desahan nya lolos seketika saat Kaiden menyingkap crop top Lucy dan mulai menghisap dadanya disana layaknya bayi kehausan.

Kaiden melakukan aksinya di sertai jarinya yang dengan lihai masuk ke inti gadis itu. Lucy menggelinjang seketika dan ingin mendesah kuat. Kaiden langsung mencium bibir Lucy.

🐻

Pegawai wanita yang bertugas di lantai satu memperhatikan Lucy berjalan dengan tak biasa. Dan Kaiden berjalan santai di sebelah nya.

Kaiden mengangkat sebuah panggilan saat handphone nya berdering. Sementara Lucy berjalan sebisa mungkin walaupun ia kesusahan. Bagaimana tidak,Kaiden menghujam nya sedari tadi. Membuat intinya sedikit sakit dan susah berjalan.

"Ooh ok baiklah" Ucap Kaiden lalu mematikan sambungan. Di lihatnya ke arah kanan,ia tak menemukan Lucy. Ia pun menoleh ke belakang. Lucy terlihat berjalan dengan pelan dan tak biasa. Kaiden segera menyusulnya

"Kenapa lama sekali. Ayo,kita pulang. Katanya sudah lapar" Ucap Kaiden
"Sakit tau" Bisik Lucy
"Sakit? Kok bisa?" Tanya Kaiden yang masih bingung gadis ini sakit apa.

"Masih nanya lagi. Ya gara-gara kamu lah! Tadi kamu janji nya satu ronde saja! Kenapa jadi empat-mpphhh!" Kaiden segera menutup mulut gadis itu sebelum ia mengatakan semua nya. Semua pekerja nya akan mendengar itu

Kaiden segera menggendong nya bak karung beras lalu keluar dari area perusahaan sebelum Lucy mengatakan semua hal itu.

🐻

Lucy memandang pantulan dirinya dari cermin dan tersenyum tipis. Ia pun menguap karena mulai ngantuk. Ia pun membuka pintu sedikit lalu berteriak

"Kaaaaai! Ayo tidur!" Teriaknya
"Iya!" Balas Kaiden yang masih asik bermain play station nya.

Lucy pun menutup pintu lagi.

"Handphone ku dimana ya" Batinnya mulai kehilangan handphone nya. Ia melihat ke arah meja rias dan tak menemukan nya. Lucy membuka laci meja itu dan menemukan benda yang tak pernah ia lihat sebelumnya.

"Ini apa ya?" Lucy meraih kotak kecil itu dan membuka nya.

"Waah..cincin" Batin nya kagum melihat cincin emas bermotif bunga mawar.
"Ini milik Kai?" Tanya nya pada dirinya sendiri

"Entah lah,aku bisa tanya nanti" Ia menaikkan bahunya. Ia meletak cincin itu lagi dan menutup kotak nya.

"Ini apa?" Tanya nya lagi meraih sekotak kondom yang selalu di sediakan oleh Kaiden.

"Ada gambar strawberry nya? Wah sepertinya enak. Ternyata Kaiden suka menyimpan permen juga ya" Ia mengambil sebungkus kondom dari kotak itu dan menutup laci itu lagi.

Ia membuka nya dan melihat benda itu.

"Eh ini apa?" Ia semakin bingung karena tak pernah melihat bentuk permen seperti itu.

"Lucy-eh? Kamu ngapain?!" Kaiden langsung terkejut saat ia masuk ke kamar dan mendapati Lucy membuka sebuah kondom.

"Kai,ini permen apa ya? Cara makan nya gimana?" Tanya nya. Kaiden pun tertawa seketika.
"Kok ketawa sih" Bingung Lucy. Kaiden pun menutup pintu dan meraih benda itu dari tangan Lucy.

"Ini buka permen,sayang" Ucap Kaiden
"Oohh..aku kira itu permen" Jawab Lucy yang masih tak tau apa benda itu

"Ini namanya kondom" Ucap Kaiden
"Kondom?" Tanya Lucy dan Kaiden mengangguk
"Oh ok. impressive" Ucap Lucy angguk-angguk

"Aku ngantuk" Lucy pun menarik selimut
"Eh eh" Kaiden segera menahan nya
"Apa?" Tanya Lucy
"Aku tak suka kondom terbuang begitu saja. Sebaiknya kita pakai. Ayo" Kaiden tersenyum smirk

Tbc...

hello all! sorry telat up :(

mau double up ga? 😙
kalo banyak yg mau ntar gw up yaaaa😄

jangan lupa vote and comment jugaa 🧡
-author

A Gangster For A Babygirl [18+]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang