chapter 3

165K 6.8K 693
                                    

(Lucy on mulmed)

Lucy memasukkan koin ke mesin capit boneka di hadapan nya. Ia pun menggerakkan tombol disana untuk mendapatkan boneka beruang kecil berwarna pink di dalam mesin itu.

Tapi usaha pertama nya gagal. Ia mencoba lagi. Memperhatikan jarak boneka itu dan alat capitnya agar pas sempurna. Tapi usaha kedua nya juga gagal.

"Aaah aku mau dapetin boneka ini!" Kesal nya menghentak-hentakkan kakinya di depan mesin capit itu. Tak peduli orang-orang memperhatikan nya.
"Kenapa sih aku tak pernah dapat boneka dari mesin capit seperti ini" Keluh nya.

Karena kehabisan koin,Lucy pun menatap boneka pink itu dengan sedih.

"Bye bye. Mungkin kita tak di takdirkan bersama.." Ucap Lucy menatap boneka itu.

Suara tawaan seseorang terdengar dari belakang. Lucy menoleh ke belakang dan terkejut melihat Kaiden yang ada disana sambil menertawakan tingkah Lucy.

"Kamu? Kenapa bisa ada di sini?" Tanya Lucy
"Tadi aku beli minum di toko ini" Ucap Kaiden menunjuk toko di hadapan mereka.

Yang sebenarnya ia baru saja melarikan diri karena habis melakukan kerusuhan dan penyerangan terhadap suatu kelompok mafia.

"Oohh" Lucy angguk-angguk
"Lihatlah,boneka ini tak bisa di tangkap" Ucap Lucy seakan mengadu padanya.
"Ah mesin ini penipuan,Lucy" Ucap Kaiden sambil mengeluarkan sebatang rokoknya dan menyalakan nya.

"Aku sangat ingin. Aku tak membawa satupun boneka ku dari Chicago" Keluhnya. Kaiden tersenyum menatapnya. Ia menghembuskan asap rokoknya.

"Aku akan membawa mu ke suatu tempat" Ucap Kaiden.
"Suatu tempat? Kemana?" Tanya Lucy
"Karnaval"

Lucy langsung berbinar menatap Kaiden dan ia melompat kecil pertanda ia sangat senang. Kaiden tersenyum gemas menyaksikan hal itu.

"Benarkah?" Girang nya dan Kaiden mengangguk
"Ayo!" Ajak Kaiden menarik pergelangan tangan mungil gadis itu ke mobilnya.

🐻

"Terima kasih" Ucap Lucy saat seorang petugas mempersilahkan mereka masuk. Ia pun masuk ke karnaval itu dengan senang. Menatap banyak nya wahana dan permainan lainnya.

Tapi ia juga bingung. Kenapa karnaval ini begitu sepi. Tak ada satu orang pun selain para petugas,ia,dan juga Kaiden.

"Kenapa sepi sekali ya" Ucap Lucy. Kaiden mengangkat bahu nya
"Mungkin orang-orang sedang tidur di rumah mereka" Ucap Kaiden tertawa. Yang padahal ia sudah menyewa tempat ini agar Lucy bisa puas bermain sendirian tanpa mengantri.

Lucy hanya angguk-angguk.

"Kai! Lihat itu! Ayo kita naik!" Ucap Lucy menunjuk sebuah rollercoaster. Kaiden mengangguk dan dengan semangat,Lucy menarik tangan Kaiden menuju wahana itu.

Mereka berdua pun menaiki wahana itu. Lucy terlihat sangat senang dan menikmati wahana itu. Kaiden ikut senang saat melihat Lucy senang.

Mereka juga mencoba wahana lain. Lucy benar benar kegirangan. Sudah lama ia tak bermain wahana di Chicago. Karena antrian nya selalu padat dan ramai.

Kaiden meraih sebuah hiasan kepala berbentuk telinga mickey mouse dan memasang nya ke kepala Lucy. Tak ada penolakan dari gadis itu karena ia asik menyantap permen kapas di tangan nya.

"Waah lucu nya" Kaiden tertawa setelah memasang hiasan kepala itu pada Lucy.

"Kai!" Lucy menunjuk sebuah permainan lempar kaleng yang berhadiah boneka beruang berwarna pink yang sangat besar.

Merasa tertantang,Kaiden segera menuju permainan itu dan Lucy mengekori nya. Kaiden meraih sebuah bola dan melemparkan nya hingga semua kaleng itu terjatuh,padahal ia baru sekali mencoba.

Lucy ternganga begitu juga dengan petugas permainan itu.

Boneka itu pun di berikan padanya. Dan Kaiden langsung memberikan nya pada Lucy. Lucy semakin senang. Wajahnya selalu tersenyum. Apalagi Kaiden baru saja memenangkan boneka itu untuknya. Boneka yang besarnya hampir sama dengan tubuhnya.

"Terima kasih Kai!" Girang nya sambil memeluk Kaiden. Kaiden terpaku diam saat Lucy memeluk nya. Apalagi memanggilnya dengan sebutan "Kai"

Perlahan,Kaiden pun membalas pelukan Lucy dengan lembut.

"Ini sudah sore. Wahana nya akan tutup sebentar lagi" Ucap Kaiden menatap jam tangan nya.
"Iya. Kita pulang saja yuk" Ajak Lucy. Kaiden mengangguk. Ia pun menggandeng tangan Lucy keluar dari karnaval itu

"Kamu senang?" Tanya Kaiden. Lucy mengangguk antusias
"Terima kasih sudah mengajak ku kesini,Kai. Ini pertama kalinya aku ke tempat ini" Ucapnya sambil tersenyum menatap mata Kaiden.

"Kai! aku merindukan mu!"
"Kai,kapan kamu akan kesini?"
"Kai!"

"Kai?"

Lamunan Kaiden seketika buyar.

"Kamu kenapa?" Tanya Lucy. Kaiden hanya menggeleng
"Kenapa kamu memanggil ku Kai?" Tanya Kaiden
"Karena..lucu! Anggap saja itu panggilan kesayangan dariku untuk mu!" Ucap Lucy sambil tertawa

"Kai adalah panggilan kesayangan dari ku untuk kamu!"
"Iya iya. Hanya kamu yang boleh memanggilku Kai. Hahaha"

"Panggil saja aku Kaiden" Ucap Kaiden setelah nya
"Hm? Kenapa? Kamu tak suka di panggil Kai ya?" Tanya Lucy. Kaiden terdiam lagi.

"Tidak Lucy,bukan begitu. Ada yang lebih dulu memanggilku dengan nama itu. Sekarang ia sudah tak bersama ku lagi" Batin Kaiden

"Hey,kenapa melamun mulu sih. Ya sudah tak apa. Aku akan memberi nama boneka ini Kai saja. Karena kamu yang mendapatkan nya. Aku juga sayang dengan boneka ini" Ucap Lucy sambil tersenyum menatap boneka yang tengah ia peluk

"Eeh tidak tidak! Aku juga mau di panggil Kai!" Ucap Kaiden setelah nya

"Hm? Kenapa? Tadi katanya tak mau" Balas Lucy

"Karena aku juga mau di sayang oleh mu"

Tbc...

hello all!

thank you buat 1k readers nya yaa🥺
semoga suka chapter ini! jangan lupa vote and comment🤗
thank you❤️
-author

A Gangster For A Babygirl [18+]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang