(Kaiden on mulmed)
✨
Lucy meraih cardigan lalu memakai nya. Ia meraih dompet kecilnya dan kunci apartment nya. Ia memutuskan untuk makan mie instant malam ini. Karena ia baru pindah kesini,ia belum memiliki banyak stok makanan. Jadi, malam ini ia harus keluar mencari makan.
Ia meraih knop pintu dan memakai flat shoes nya. Ia pun mengunci pintu lagi lalu berjalan menuju lift. Saat sampai di lantai satu,Lucy segera melangkahkan kaki nya keluar dari gedung apartment nya dan berjalan menuju supermarket terdekat.
Saat sampai,Lucy langsung mengambil keranjang dan memilih beberapa bungkus mie instant,sosis,susu,dan telur.
"Aku tak bisa belanja banyak sekarang. Lagian ini juga udah malam" Batin nya menatap sayuran yang tersusun rapi di hadapan nya
"Ah aku bakal belanja lagi besok pagi" Gumam nya. Ia pun segera menuju kasir dan membayar semua itu.Saat selesai,ia membawa sekantung plastik itu di tangan kiri nya lalu berjalan pulang menuju apartment nya lagi.
Dor!!!
Suara tembakan peluru terdengar dengan sangat jelas. Seisi jalan heboh dan segera melindungi diri sendiri. Para pejalan kaki segera berlari ketakutan karena panik. Banyaknya orang yang langsung masuk ke mobil mereka karena ketakutan,dan juga anak-anak yang menangis ketakutan saat mendengar suara tembakan itu.
Sementara Lucy kebingungan sekaligus ketakutan. Apa yang terjadi,pikirnya. Ia melihat sekeliling nya dengan tatapan takut,kaki dan tangan nya bergetar. Ia merasa sangat takut dan cemas. Ia merasa kaki nya susah untuk di gerakkan. Tubuhnya pun lemas.
Perlahan-lahan jalanan mulai sepi,semua mobil satu persatu pergi dan pejalan kaki berlari dari area itu.
"Tembakkan lagi ke arah mereka!!" Teriak Kaiden pada bodyguard nya.
"Kita bisa meleset tuan. Ada seorang gadis yang berdiri disana!" Pekik salah satu dari mereka sambil menunjuk Lucy yang berdiri ketakutan disana.Kaiden melihat ke arah jalan itu. Apalagi saat Lucy menoleh ke mobilnya.
"Hentikan mobil ini! Aku akan turun" Ucap Kaiden
"Tapi tuan-"
"Aku membawa senjata bersama ku" Kaiden segera turun dan mobil itu melaju lagi. Ia pun berlari menghampiri Lucy."Kau? Apa yang kau lakukan disini?!" Tanya Kaiden dengan cepat. Lucy segera menatapnya. Mata mereka bertemu.
"Kai,aku takut" Suara seorang gadis langsung terlintas di kepala Kaiden saat menatap Lucy.
"Aku takut" Ucapan Lucy membuyarkan lamunan Kaiden.
"Tadi ada yang menembakkan pistol,aku takut" Mata Lucy mulai berkaca-kaca.
"It's okay. Aku akan mengantar mu pulang. Area ini tak aman. Dimana kamu tinggal?" Tanya Kaiden.
"Apartment ku di dekat sini" Ucap Lucy dengan pelan sambil menunjuk apartment yang tak jauh dari sana"Ayo" Ajak Kaiden
Lucy pun mengekori Kaiden sambil menarik bagian lengan jas pria itu.
🐻
"Sudah baik-baik saja sekarang?" Tanya Kaiden saat duduk di sofa. Bersebelahan dengan Lucy. Lucy menjawab nya dengan anggukan kecil.
"Terima kasih ya tukang mesin soda" Lucy menatapnya sambil tersenyum
Kaiden memutar bola mata nya
"Sudah ku bilang,aku bukan tukang mesin soda!" Pekik KaidenLucy hanya cekikikan dan menatap Kaiden lagi
"Kenapa kamu hanya berdiam disana. Bukan nya lari? Bagaimana kalau kamu juga tertembak" Tanya Kaiden
"Aku mempunyai kecemasan dan ketakutan saat aku mendengar bunyi ledakan seperti suara pistol,suara yang keras,dan juga bentakan. Aku mengalami nya sejak kecil" Jelas Lucy"Aku takut dengan suara pistol mu itu!"
"Kamu sendiri kenapa ada disana? Kamu tak takut tertembak?" Tanya Lucy membuyarkan lamunan Kaiden lagi.
"O..Ohh..i..itu aku um.." Kaiden benar-benar bingung bagaimana menjawab nya."Tadi aku tak sengaja lewat" Ucap Kaiden setelah memikirkan banyak alasan.
"Ooh..kamu tak takut pada gangster-gangster itu ya?" Tanya Lucy. Kaiden sedikit terkejut dan menatap Lucy dengan seksama."Gangster?" Tanya Kaiden. Lucy mengangguk antusias.
"Ya! Kemarin kata polisi,ada gangster menyeramkan di area ini. Huft aku jadi takut. Aku menyesal pindah kesini" Keluh Lucy
Kaiden tertawa dengan pelan lalu bertanya lagi"Pindah? Kamu bukan berasal dari sini?"
Lucy mengangguk
"Ya. Aku berasal dari Chicago. Aku pindah kesini beberapa hari lalu. Ya,saat aku bertemu kamu di toko kemarin" Jawaban Lucy membuat Kaiden terdiam sesaat
Kaiden seketika teringat bahwa ia membawa para bodyguard nya ke area ini untuk menyerang musuh mereka disana. Tapi ia malah mengobrol santai bersama gadis ini.
"Aku harus pergi" Kaiden segera bangkit dan bergegas menuju pintu.
"Senang bisa mengenal mu!" Ucap Lucy. Kaiden menghentikan langkah nya dan tersenyum tipis."Nama ku Lucy!" Lucy berlari kecil ke arah Kaiden sambil menjulurkan tangan nya pada Kaiden,untuk berkenalan. Kaiden menundukkan badan nya agar berpapasan dengan tubuh mungil Lucy.
"Aku Kaiden" Ucapnya tersenyum sambil membalas jabatan tangan Lucy. Kaiden pun segera membuka pintu dan keluar dari sana.
Lucy menatap kepergian pria itu sambil tersenyum
"Sampai ketemu lagi!" Pekiknya sambil melambaikan tanganTbc..
hello~
gimana kabar kalian hari ini? 😙 semoga baik-baik aja yaaa
anywayy,terima kasih untuk 700+ readers di chapter pertama! 😁🤧
semoga suka chapter ini! jgn lupa vote and comment jugaa ❤️
-author
![](https://img.wattpad.com/cover/246745703-288-k317451.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Gangster For A Babygirl [18+]✓
Romance"Kaiden...Ahh..Kita tak bisa melakukan nya disini" "Siapa bilang? Tentu saja kita bisa" 🐻 Kaiden Xander,pria berusia 25 tahun yang berprofesi sebagai ketua mafia sebagai pengganti ayahnya. Hal ini membuat Kayden harus menyerang hampir setiap hari...