"Aku pulang-"
"Kaaaaai!!!" Lucy segera berteriak menyusul Kaiden yang baru pulang dari kantor nya. Ia segera memeluk Kaiden
"Hai" Balas Kaiden mengecup puncak kepala gadis itu"Kita main petak umpet yuk" Ajak Lucy
"Aku masih lelah,Lucy" Balas Kaiden
"Ayolah! Sekali saja! Aku bosan main petak umpet dengan bodyguard mulu" Pinta Lucy sambil menggoyangkan lengan pria ituKaiden menggeleng sambil menghembuskan asap rokoknya. Lucy mengayunkan tangan di hadapan wajah nya karena ingin bebas dari asap rokok itu.
"Kita bisa main petak umpet besok" Balas Kaiden yang benar-benar kelelahan. Lucy segera berjinjit dan merampas rokok pria itu. Ia segera membuang nya ke lantai dan menginjak-injak nya.
Kaiden menyaksikan hal itu dan berusaha menahan amarah nya. Ia menatap Lucy yang sudah menatapnya duluan
"please...?" Lucy membentuk tangan nya seakan memohon dan menatap Kaiden dengan puppy eyes nya
Ya Kaiden akui,inilah kelemahan nya.
Kaiden menutup matanya menggunakan kedua tangan nya lalu mulai menghitung.
"1.." Ia mulai menghitung. Lucy tertawa senang lalu segera bersembunyi.
"2...3...4...5..."
Lucy segera menaiki anak tangga dan menuju salah satu ruangan yang pintunya tak terkunci. Ternyata itu adalah ruangan dimana semua pakaian Kaiden di tempatkan. Termasuk jas,kemeja,celana,dan lain-lain.
Ia pun bersembunyi di balik salah satu Jas Kaiden yang terpajang disana.
Lucy menggeser tubuh nya dan merasakan sesuatu yang keras di dalam jas itu. Lucy meraba nya,bentuknya tak asing pikirnya.
Lucy terbelalak saat menyadari bahwa bentuk benda itu mirip dengan pistol.
"Apa ini pistol? Pistol beneran?" Batin nya,Lucy pun hendak mengambilnya,tapi ia terhenti saat mendengar jejak kaki Kaiden yang mendekat."Lucy..." Panggil Kaiden. Kaiden membuka satu persatu ruangan di rumah nya dan tak menemukan Lucy.
Lucy tersadar lalu cekikikan saat mendengar langkah kaki Kaiden yang mencari nyaAkhirnya ia sampai di ruangan yang Lucy jadikan tempat persembunyian. Ia membuka pintu dan melihat sekeliling nya.
"Ah tak ada juga" Ucapnya hendak menutup pintu. Matanya terfokus ke kaki gadis itu yang terlihat di balik jas nya. Kaiden tertawa seketika
"Jangan ketahuan...jangan ketahuan...jangan ketahuan..." Batin Lucy menutup mata nya
"Gotcha!!"
Lucy terkejut saat Kaiden menemukan nya dan segera meraih tangan nya.
Kedua nya tertawa seketika. Kaiden pun menggendong gadis itu di belakang nya dan membawa nya ke kamar.
"Ayo temani aku tidur. Aku kelelahan" Ucap Kaiden. Lucy mengangguk sambil memainkan rambut pria itu.
"Aku mau cerita banyak soal di kantor hari ini" Sambung Kaiden sambil membuka pintu kamar.Kaiden pun menutup pintu lagi dan merebahkan tubuh Lucy duluan,lalu ia melepas dasi serta kemeja nya. Ia pun merebahkan kepalanya di antara paha Lucy.
Lucy masih memainkan rambut pria itu dengan jari jemari nya.
"Bagaimana hari ini?" Tanya Lucy
"Seperti biasanya. Tapi lebih lelah sih" Jawab Kaiden sambil memejamkan mata nya"Oh iya kamu tau ga. Tadi aku makan siang di cafe kemarin. Aku memesan yogurt kesukaan mu" Ucap Kaiden
"Benarkah?" Tawa Lucy
"Iya. Ternyata enak juga" Lanjutnya tertawa
KAMU SEDANG MEMBACA
A Gangster For A Babygirl [18+]✓
Romance"Kaiden...Ahh..Kita tak bisa melakukan nya disini" "Siapa bilang? Tentu saja kita bisa" 🐻 Kaiden Xander,pria berusia 25 tahun yang berprofesi sebagai ketua mafia sebagai pengganti ayahnya. Hal ini membuat Kayden harus menyerang hampir setiap hari...