chapter 22

87.1K 4.7K 906
                                    

Kaiden menatap pantulan dirinya dari cermin. Melihat penata rias tengah menata rambutnya.

"Kai,kata dokter penyakit ku memburuk. Aku stadium tiga sekarang" Ucap Ella. Kaiden menghela nafas panjang dan menutup wajahnya menggunakan kedua tangan nya. Ia sudah membawa Ella kemana saja untuk menjalani pengobatan,tapi ia gagal untuk menyembuhkan Ella.

"Kamu..tidak sedih ya?" Tanya Ella
Kaiden tak menjawab nya. Ia hanya mengangkat bahu nya
"Berati kamu tak menyayangi ku?" Tanya Ella lagi
"Buktinya kamu tak pernah menangis di hadapan ku" Sambung Ella

Yang ia tak tau,Kaiden bahkan stress memikirkan bagaimana cara menyembuhkan nya. Ia menangis setiap malam,takut kehilangan Ella. Ia tak pernah menunjukkan tangisan nya di depan gadis itu. Ia tak mau terlihat lemah di depan Ella.

"Jika aku tak menyayangi mu,aku tak akan menemani mu disini. Aku tak akan membawa mu berobat kemana pun" Ucap Kaiden tanpa menatap nya
Ella meraih tangan besar Kaiden dan mengenggam nya.
"Sepertinya aku tak akan lama lagi disini,Kai" Ia menangis sambil menggenggam tangan Kaiden
"Tidak sayang tidak. Kamu akan sembuh! Aku akan membawa mu ke pengobatan lebih mahal agar kamu cepat sembuh!"

"Sudah selesai tuan" Ucapan penata rambut itu membuat lamunan Kaiden buyar.
"Baik. Terima kasih" Kaiden pun bangkit menuju ruang pakaian

"Kai,aku mau gaun pernikahan ku seperti ini nanti" Ucap Ella sambil menunjuk model yang mengenakan gaun pernikahan di majalah. Kaiden mengangguk
"Iya iya,kamu akan memakai gaun seperti itu nanti" Jawab Kaiden
"Tapi aku tidak secantik dia,Kai. Rambut panjang ku sudah hilang" Ucap Ella dengan murung
"Rambut mu akan tumbuh nanti. Lagian, aku akan tetap menikahi mu bagaimana pun fisik mu terlihat. Karena aku mencintai mu"
Ella tersenyum saat mendengar itu

Kaiden mengancing kemeja nya dan seorang stylist segera memasangkan Kaiden sebuah jas berwarna hitam dan di sertai dasi.

"Kai,ada bintang jatuh! Ayo buat wish!"
"Huh? Kamu percaya dengan hal semacam itu?" tanya Kaiden sambil menopang dagu. Ella mengangguk sambil menyandarkan punggung nya di kursi roda nya. Ia menutup matanya,tengah membuat wish.
Sementara Kaiden menatap tingkah lucu gadis itu. Tak lama kemudian,ia membuka mata nya lagi.
"Apa wish mu?" Tanya Kaiden
"Wish ku,jika aku sudah tiada,kamu tak akan larut dalam kesedihan dalam waktu yang lama"

"Terima kasih" Ucap Kaiden pada stylist itu. Kaiden pun berjalan keluar di dampingi dua bodyguard nya

"Kamu kenapa menjauh dari ku? Ella?"
Ella menggeleng sambil memalingkan wajah nya
"Aku sudah tak cantik lagi,Kai. Aku takut, kamu jadi membenci ku"

Kaiden menghela nafas nya. Jantung nya berdetak dua kali lebih cepat. Ia menatap para hadirin yang datang ke pernikahan nya hari ini.

"Ella! Ella!!" Teriak Kaiden histeris saat Ella di makamkan

Kaiden menutup matanya,menarik nafas dan membuang nya agar ia tetap tenang. Ia membersihkan pikiran nya dari Ella.

Mata Kaiden tak berkedip sedikit pun saat melihat Lucy masuk mengenakan gaun pengantin sambil memegang bunga di tangan nya.

Ia bisa melihat Ella ada pada diri gadis itu. Ia merasa,ia tengah menikahi Ella sekarang. Tapi itu semua harus ia hilangkan dari pikiran nya. Ella dan Lucy benar-benar orang yang berbeda.

Lucy berjalan dengan gugup di iringi ayah nya. Ia pun berhadapan dengan Kaiden. Pria itu sangat tampan,pikirnya.

"Aku..menikah dengan Kai" Batin Lucy yang masih tak percaya hal ini nyata.

A Gangster For A Babygirl [18+]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang