Happy reading
🌿~•~•~•~🌿
Ruangan kerja yang gelap gulita menjadi saksi bisu yang telah terjadi saat ini, dimana kini hanya ada suara demon yang sedang memarahi ke dua putra nya. gucci dan pajangan patung yang pria itu beli di London terkena sasaran oleh dua anak nakal ini, menatap wajah dua anak nya yang hanya biasa saja membuat emosi nya semakin naik.
"Arga kamu seharus nya jadi kakak yang benar, jika adik kamu melakukan hal yang tidak benar marahin dia tapi jangan main fisik" Demon menatap tajam putranya itu.
Lelaki berahang tegas menarik nafasnya perlahan, kavelo yang melihat ingin tertawa tetapi demon yang lagi sensian membuatnya menahan tawa yang akan meledak.
"Dan kamu kavelo, kamu baru pulang dari rumah sakit! Apa mau papah bawa balik ke rumah sakit?" Ancam demon.
Kavelo menggeleng kuat, bisa mati perlahan dia jika berada disana lagi "Ga mau, papah beli lagi sih kan banyak duit nya, nanti kalau sayang sayang ngambilnya, mau dibawa mati?" Serunya, perasaan jika dia berada di mansion daddy nya tidak dimarahin, dia mau pulang kesana.
Arga menyikut pelan lengan kavelo, adik nya ini tidak bisa melihat situasi, dia saja tidak berani membantah.
"Kavelo ini bukan masalah duit, tapi papah ga mau kalian terluka gara gara pecahan itu" Lanjut Demon sabar, dia harus menghadapi putra nya dengan sabar, karena sifat kavelo keras.
Kavelo berdecak, menatap mata hitam Demon "ya maaf, ga velo ulangin lagi"
Demon tersenyum puas, ini yang dia sukai dari sifat kavelo yang lain, kavelo selalu minta maaf jika dia bersalah, walaupun keliatan nya tidak iklas.tangan putih pucat nya telurur mengusap lembut rambut pirang kavelo.
"TAPI BOONG HAHAHA" Tawa kavelo menggelegar, kavelo berlari keluar ruangan kerja Demon, Demon mengusap dada nya sabar, untung saja dia tidak mempunyai penyakit jantung, sedangkan Arga menahan tawanya.
"Diam kamu, kamu tertawa papah robek mulut mu" Ketus Demon
Arga menatap datar tua bangka "Gausa sok ngancem inget umur dulu, udah tua malah nambah dosa, awas mati!" Arga keluar ruangan dengan santai.
"Anak setan" Gumam Demon
***
Disisi lain kavelo menelusuri taman yang berada dihalaman belakang mansion ini, udara nya benar benar sejuk sekarang, ah taman ini akan jadi tempat favorit nya sekarang."Anak mommy yang tampan ini kenapa disini?" Tanya aleta, memang sedari tadi dia berada disana, melihat tingkah laku putra nya.
Kavelo tersenyum, memeluk tubuh sang ibu nya dengan erat, harum khas aleta memang selalu membuat nya tidak ingin lepas didekat mommy nya.
"Kavelo suka udara disini, mommy kapan kita ke rumah grandma? Kavelo mau kesana"
Aleta mengecup pucuk kepala putra nya "nanti kita kesana ya, kangen grandma hm?"
Kavelo mengangguk, dia sudah mempelajari bahasa Korea demi bertemu grandma nya, memang keluarga mommy nya berada di negara gingseng dan juga berada di swiss.
"Kavelo udah mempelajari bahasa nya, jadi kavelo ga bingung lagi" Kavelo mendongak untuk melihat aleta, aleta terkekeh mendengar nya.
"Pinter putra mommy, nanti kita kesana ya mommy janji" Aleta mengulurkan kelingking nya, seperti biasa jika dia berjanji dengan kavelo kecil.kavelo tersenyum lebar ikut mengulurkan kelingking nya, sekarang kedua jari itu bertautan erat.
"Mom kavelo besok sekolah kan?" Serunya, dia benar benar tidak sabar dengan duo curut itu.
Aleta mengangguk ragu,dia akan membicarakan tentang ini ke suami nya nanti "iya nanti mommy bicara sama papah"
Kavelo menduduki dirinya di rerumputan lalu menarik tangan aleta, aleta yang mengerti menselonjorkan kaki nya, agar kepala putra kecil nya tidur dipaha nya.
Kavelo memejamkan mata nya saat merasakan rambutnya diusap pelan, memang jam menunjukan pukul 10.00 pagi, sinar matahari sudah muncul sedari tadi, tapi mereka sedang berada di kawasan pohon yang menutupi sinar matahari jadi tidak mengganggu kegiatan mereka.
Dengkuran halus terdengar memang seharusnya dia dan suaminya berada di kantor lebih lama, tapi setengah jam kemudian mereka memutuskan pulang, takut terjadi kenapa kenapa dengan putra mereka.
"Kavelo tertidur?" Suara bariton membuat aleta menoleh, demon suaminya berjalan menghampiri nya.
Aleta mengangguk menunjuk kavelo yang sedang tertidur, demon yang takut jika kavelo tidak nyaman dengan posisi sekarang, menggendong nya perlahan, lebih baik putra nya tidur dikamar yang sudah dia siapkan sejak dulu.
"Saya bawa kavelo kekamar, kamu mau ikut sayang?" Tanya demon
Aleta menggeleng dia mempunyai kerjaan di dapur sekarang, dia akan menyiapkan cemilan untuk nanti malam, demon mengangguk kemudian membawa kavelo ke dalam kamar nya.
Setelah sampai, demon membaringkan nya, menutupi tubuh kavelo dengan selimut,lalu mengecup pelan kening putra nya.
"Sleep well, don't forget to wake up again"
Demon berjalan keluar kamar, menutup pintu kamar putra bungsu nya dengan perlahan, tidak lupa menghidupkan pendingin ruangan dengan derajat 17.
🌿~•~•~•~🌿
.
.
.
Nasywaaaaahh Kalau ada yang mau di bicarain dm aja gengs anggep aja kawan sendiri gengs.Oke tadi nya sebenarnya sekarang part 4/5 part sebelum part ini tidak ada, tapi karena banyak yang bilang bentar banget? Cepet banget end nya jadi aku ubah alur sedikit dan buat tambahan ini deh
Terimakasih untuk kalian semua yang udah baca cerita ini, yang voment semoga hari kalian menyenangkan.
Babai jangan lupa jaga kesehatan, jangan bosen ya-! ♡*( ͡˘̴ ͜ ʖ̫ ͡˘̴ )*♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Kavelo
Fiksi RemajaJANGAN DIBACA CERITA INI❌❌ Kavelo anak laki laki berdarah blasteran, wajah yang mirip dengan seseorang yang sayangnya ia terlahir dari benih laki laki itu, sang ibu yang tidak buka suara siapa ayahnya membuatnya ia tau bahwa hubungan mereka tidak ba...