Prolog

5.2K 372 34
                                    

Hari ini Saka benar-benar lelah. Baru semester pertama tugas-tugas sudah menumpuk seperti gunung. Ia melirik ke arah apple watch yang melingkar di tangan kiri nya. Jam sudah menunjukkan pukul 19.30 dan dosen nya masih betah berceramah di depan sana.

"Hey, hey. Saka!"

Saka menoleh ke samping kanan nya. Arsen, teman sekelas nya dari Jakarta itu memanggil nya.

"Opo?" (Apa?) Tanya Saka dengan mata nya yang mengantuk.

"Clubing skuy,"

"Matamu! Bapak ku ngamuk lek aku melok kon nang diskotik gendeng." (Matamu! Bapak ku marah kalau aku ikut kamu gila.) Balas Saka dengan logat khas anak Surabaya.

Arsen mencibir. Ia mengatai Saka cemen. Setelah itu keduanya pun kembali fokus pada dosen yang masih memiliki semangat memberikan materi.


👦👦

Ponsel Saka bergetar saat ia baru saja memarkirkan mobilnya. Ia pun mengambil ponsel nya dari dalam saku celana.

Terpampang dengan jelas nama Safira, kekasih yang sangat-sangag ia cintai.
Dengan senyum yang mengembang, Saka mengangkat telfon dari Safira.

"Iya bunny. Kenapa?"

"Kamu masih di kampus?"

"Udah pulang Safi. Ini lagi di parkiran apartemen,"

"Oalah. Yaudah deh kamu masuk dulu. Nanti kalau udah mandi dan makan, telfon aku balik ya."

"Iya cinta. Yaudah aku tutup ya," jawab Saka dan langsung memutuskan panggilan telfon nya.

Saka mengambil tas dan beberapa bukunya. Ia lalu keluar dari dalam mobil dan menguncinya.

Oek oek oek

Baru saja Saka melangkahkan kedua kaki nya meninggalkan mobil. Tetapi, ia kembali lagi mendekati mobil nya. Saka ingin memastikan telinga nya masih berfungsi dengan baik.

Dan benar saja, suara tangisan bayi itu semakin kencang. Saka pun berjalan menuju arah suara tangisan bayi itu.

Dengan rasa takut yang luar biasa, Saka menyingkirkan tong sampah plastik di hadapan nya.
Kedua mata Saka membelalak melihat bayi mungil yang hanya terbungkus selimut kecil dan tipis.

Buru-buru Saka memasukkan semua buku-buku nya ke dalam tas. Setelah menutup resleting tas nya, dengan cepat Saka mengambil bayi itu.

"Ya ampun dek. Siapa yang tega buang kamu di sini? Mana lagi dingin banget malam ini."

"Anjing emang itu orang yang buang kamu di sini. Sekarang kamu ikut aku dulu ya." Gumam Saka dan membawa bayi mungil itu masuk ke dalam apartemen nya.

👶👶👶👶














Yuhuu ini dia prolog dari cerita Wisaka Gandhi Winata😍
Semoga kalian suka💕





Vote dan komen nya aku tunggu😙

Saka and Her Baby [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang