SAHB ⚫ 11

947 95 6
                                    

"Cowok itu kakak tingkat aku. Dia cuma minta tolong aku buat cariin kado yang cocok buat pacarnya,"

"Maaf kalau perbuatan aku kemarin buat kamu marah. Janji, besok-besok aku nggak bakal ngulangin lagi by."

Saka menghela nafas panjang. Lalu menoleh ke arah Safira.
"Aku nggak butuh janji kamu. Yang aku butuhin, kamu itu ngomong ke aku. Jangan sampai aku tau sendiri kayak kemarin," jawab Saka.

"Iya by, aku nggak bakal ngulangin lagi." Ucap Safira. Dan Saka pun hanya mengangguk kan kepala sebagai jawaban.

Suasana kembali hening. Saka fokus kembali pada jalanan, sedangkan Safira sibuk menatap Dilan yang tidur di atas pangkuan nya.

Saka merasa tenang, Dilan sudah di perbolehkan pulang setelah dua hari di rawat di rumah sakit. Dan besok, Saka pun harus kembali ke kampus setelah ia absen dari mata kuliah selama Dilan sakit.

"Kamu mau pulang atau ikut ke apartemen?"

Safira menoleh ke arah Saka. "ikut ke apartemen kamu. Aku mau jagain Dilan,"

"Oke. Tapi kamu nggak ada kuliah?" Tanya Saka lagi.

Safira menggelengkan kepalanya. "Nggak ada. Hari ini aku free."

Saka pun menganggukkan kepala dan tangan kirinya terangkat, lalu mengusap-usap kepala Safira.

Dua puluh menit perjalanan, kini mobil Saka telah terparkir di area parkiran apartemen. Saka menyuruh Safira untuk masuk ke gedung apartemen terlebih dahulu. Sedangkan Saka mengeluarkan tas yang berisikan baju milik nya dan juga Dilan.

Usai mengeluarkan tas, Saka menutup pintu mobil dan tak lupa menekan tombol kunci. Setelah itu ia pun berjalan masuk ke dalam gedung apartemen. Menyusul Safira yang terlebih dahulu masuk ke apartemen.

"Saka!"

Saka memutar tubuh nya dan mengurungkan niat nya membuka pintu. Di sana, terdapat Dea yang sedang tersenyum sembari melangkahkan kedua kaki nya untuk mendekati Saka.

"Baru balik dari rumah sakit ya? Dilan nya mana?" Tanya Dea.

"Dilan udah di dalam sama Safira. Mau ikut masuk?"

Dea mengangguk kan kepalanya semangat. Saka hanya membalas anggukan kepala Dea dengan senyuman tipis, dan Saka pun langsung saja menekan password agar pintu apartemen terbuka.

Sesampainya Saka dan Dea di ruang tengah, Saka tampak terkejut melihat Safira yang tertidur di sofa dengan Dilan yang berada di atas pangkuan Safira. Dengan cepat, Saka melangkahkan kedua kaki nya mendekati Safira.

"By, pindah ke kamar yuk jangan tidur di sini. Nanti badan kamu sakit semua loh." Ucap Saka lembut sembari mengusap kepala Safira dan Dilan secara bergantian.

Kedua mata Safira perlahan terbuka setelah merasakan ada nya sentuhan di kepala nya. Safira terkejut melihat Saka yang berada di dekatnya. Ia pun langsung saja menegakkan tubuhnya sembari mengusap kedua mata nya.

"Maaf by aku ketiduran. Aku nggak enak tiba-tiba masuk kamar kamu kalau kamu nya nggak ada," kata Safira.

Saka terkekeh pelan. Ia mengambil alih Dilan yang terlelap, lalu mendudukkan Dilan di atas pangkuan Saka.

"Dih, biasanya juga kamu suka nyelonong masuk ke kamar aku." Jawab Saka. Safira tersenyum kikuk, ia tidak bisa berkata-kata lagi selain menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

Saka and Her Baby [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang