can I hug you?

17.1K 1.3K 70
                                    

"Jake boleh gak peluk sunghoon?"

Sunghoon terdiam sejenak, lalu berdehem sebagai jawaban setuju.

Setelah mendengar deheman sunghoon, Jake langsung memeluk tubuh sunghoon erat.

Sunghoon tidak membalas pelukannya, dia hanya diam membiarkan Jake memeluk tubuhnya.

Hangat. Hanya itu yang sunghoon rasakan saat tubuh mungil Jake menyerang tubuhnya.

"Lo.... kenapa?" Tanya sunghoon pelan, saat merasa ada yang aneh pada Jake.

Jake melepaskan pelukannya, membuat sunghoon sedikit tidak rela.

"Jake gapapa kok. Makasih ya udah ngizinin Jake meluk sunghoon."

Sunghoon mengerutkan keningnya bingung, hari ini Jake sangat aneh menurut nya.

"Yaudah, gue balik dulu." Ucapnya dingin.

"Em, hati hati ya."

Sunghoon memutar bola matanya malas, padahal jarak rumah Jake dan Sunghoon hanya satu langkah pun sudah sampai.









_._

Keesekoan harinya, Jake keluar dari rumahnya dengan senyum manis yang terus mengembang di bibir nya.
Dia melihat sunghoon yang sedang mengelapi motornya di depan rumah.

"Selamat pagi sunghoon."

Sunghoon melirik sekilas ke arah Jake, dan hanya berdehem sebagai balasan sapaan Jake.

"Sunghoon udah sarapan?"

"Hm.."

"Sarapan pake apa?"

Sunghoon tidak menjawab, melainkan dia langsung duduk di motornya.

"Eh sunghoon mau kemana?" Cegah Jake.

"Lo buta?"

Jake membulatkan matanya, tidak mengerti apa maksud sunghoon.

"sunghoon, Jake mau bareng sama sunghoon." Jake memegang lengan sunghoon karna dia hampir meninggal kan Jake sendirian.

"Sendiri aja, gue buru buru." Tangan Jake di tepis kasar, lalu meninggalkan Jake sendirian di halaman rumahnya.

Jake menatap kepergian sunghoon dengan kecewa. Pagi pagi, mood nya sudah di hancurkan oleh sahabat nya itu.

"Jake kangen sunghoon yang dulu." Lirihnya sendu.

_._

"Hai Jake."

Seorang perempuan manis dan cantik itu berlari menghampiri Jake saat Jake baru saja datang di sekolah.

"Oh, hai Nara, kenapa?" Balas Jake ramah.

"Hehehe, gapapa, cuma pengen nyapa kamu aja, ke kelas bareng yuk, kita kan satu arah."

Jake terdiam sejenak, melihat wajah manis perempuan di depan nya ini tanpa ekspresi.

Jake tau jika perempuan ini adalah perempuan yang sunghoon sukai. Dia tidak mau jika sunghoon marah padanya hanya karna dia melihat Jake berjalan bersama Nara ini.

"Nara sorry, tapi Jake mau ke toilet dulu, jadi Nara sendiri aja ya."

"Yahh, padahal nara pengen banget sesekali jalan bareng kamu." Cemberut Nara. 

Jake tersenyum kikuk, merasa tidak enak dengan nara.

"Lain kali aja ya, kalau gitu Jake ke toilet dulu, udah kebelet." Pamit Jake, lalu berlari meninggalkan perempuan itu.

Tidak lama setelah kepergian Jake, sunghoon datang menghampiri perempuan itu yang masih setia berdiri di tempat.

"Hai, ngapain berdiri disini?" Sapa sunghoon.

"Eh sunghoon, nggak kok." Ucap Nara sambil terkekeh pelan.

"Mau bareng? Kelas kita 1 arah kan?" Tawar sunghoon.

Nara hanya tersenyum tipis dan mengangguk. Dan berakhir lah mereka berjalan melewati koridor menuju kelas mereka.

"Oh iya Hoon, kamu kan sahabat nya Jake, pasti kamu deket dong sama dia?" Tanya Nara tiba tiba.

"Biasa aja, emangnya kenapa?"

"Emm... Kalau boleh tau, makanan kesukaan dia apa ya?"

"Emang kamu mau ngapain setelah tau makanan kesukaan Jake?"

"Aku mau buatin sesuatu buat dia, jadi.. kamu tau gak makanan kesukaan Jake?"

Sunghoon yang mendengar itu hanya tersenyum kecut.

"Gak tau."

"Kamu yakin gak tau? Kan kamu sahabat nya Jake, pasti kamu tau semua apa yang dia suka."

"Gue gak tau Nara! Emangnya kenapa sih, lo selalu nanyain tentang Jake ke gue? lo suka sama dia?" Ucapan Sunghoon menjadi dingin seketika.

"Hah?? aku gak tau, tapi kayanya emang Nara suka deh sama Jake. Gapapa kan kalau Jake deket sama Nara? Nara gak akan nyakitin Jake kok."

Seketika tangan sunghoon mengepal erat, bisa bisanya perempuan yang dia suka menyukai sahabatnya sendiri.

"Sunghoon? Kok diem?"

"Gak boleh! Gue gak ngizinin lo buat Deket sama Jake. Jake juga gak bakal mau pacaran."

Setelah berkata seperti itu, sunghoon meninggalkan nara, dan berakhir dia pergi sendirian menuju kelasnya dengan perasaan marah dan sakit.

Belum dia menyatakan perasaannya pada perempuan itu, tapi sudah di tolak secara tidak langsung.

Sunghoon memasuki kelasnya, dan melihat Jake yang sudah duduk di kursinya sedang membaca buku.

"Gak! Gue gak boleh marah sama Jake, dia gak tau apa apa." Ucapnya dalam hati.

Lalu, dia pergi ke arah tempat duduknya yang berada di samping tempat duduk Jake.

Jake yang menyadari jika sunghoon melewati nya, langsung menutup bukunya dan melihat ke arah sunghoon.

"Sunghoon kenapa? Kok mukanya murung gitu? Sunghoon marah ya sama Jake gara gara tadi? maaf ya kalau J—"

"Bisa diem gak?!" Gertak sunghoon yang langsung membuat Jake diam.

"sorry.."

Sunghoon menghembuskan nafas nya kasar, kini perasaan nya campur aduk, marah dan kesal menjadi satu. Tapi, bagaimana pun juga dia tidak boleh melampiaskan kecemburuan dan amarah dia ke Jake.

Cold [SUNGJAKE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang