is there time?

8.7K 1.1K 110
                                    

"Sunghoon, jalan jalan yuk, udah lama gak jalan bareng sama sunghoon."

"Gue sibuk."

"Sibuk banget?" Tanya Jake yang sedari tadi memperhatikan sunghoon hanyalah bermain handpone, tidak terlihat sibuk sama sekali.

"Kok lo nanya? Gue bilang sibuk, ya sibuk." Ketus sunghoon.

"Ya-yaudah kalau gitu."

Jake pergi dari rumah sunghoon, dan memilih pulang ke rumahnya, percuma juga dia disini, dia hanya terus di acuhkan oleh sunghoon.

"Jake!!"

Baru saja Jake membuka pintu rumahnya, tiba tiba seseorang memanggil nya, membuat Jake menoleh kan kepalanya ke arah suara.

"Lo free kan? Jalan bareng gue kuy, gue bosen dirumah tapi gue gak ada temen, kebetulan banget gue lewat rumah lo, jadi bisa ngajak lo deh. Mau gak?" Teriak Jay yang masih menunggangi motor nya itu.

Mata Jake langsung berbinar, tanpa banyak omong, Jake langsung berlari ke arah Jay dan langsung menaiki motornya tanpa berbicara apapun.

"Yok!"

Jay hanya terkekeh pelan melihat tingkah Jake, dan langsung menjalankan motor nya pergi.












_._

"Jay..."

"Ya?"

"Kenapa ya sunghoon berubah sama Jake?"

Jay mengerutkan keningnya bingung.

"Berubah? Berubah gimana?"

"Ya berubah, sunghoon kaya benci banget sama Jake, beda sama sunghoon yang dulu. Kira kira kenapa ya?"

Jay terdiam sejenak, dia juga merasakan jika akhir akhir ini sunghoon dan Jake tidak dekat seperti biasanya.

"Lo ada masalah sama sunghoon?"

"Hmm... Kayanya gak ada, tapi gak tau kalau sunghoon, mungkin Jake ada salah sama sunghoon? Tapi apa?"

"Lo bicarain masalah ini sama sunghoon berdua, minta penjelasan dari dia kenapa dia berubah sama Lo."

"Itu masalahnya, sunghoon susah buat di ajak ngomong."

Jay mengusap punggung Jake lembut, merasa kasihan kepada temannya ini.

"Bisa kok, pertahanin persahabatan kalian."

Jake tersenyum ke arah jay, dirinya merasa sedikit tenang kalau sudah berbicara dengan Jay.











_._

"Sunghoon tadi Jake abis jalan sa-"

"Gak peduli."

Jake langsung terdiam saat sunghoon langsung memotong pembicaraan nya.

Menghembuskan nafas beratnya, sebelum dia memulai percakapan lagi.

"Oh iya, Jake bawain Sunghoon makanan, jangan lupa dimakan ya." Jake menaruh satu kantung plastik makanan di meja depan sunghoon.

Sunghoon melirik sekilas makanan yang Jake bawa, menatap malas dan jera.

"Bawa aja makanan lo, gue udah kenyang."

"Tapi ini buat sunghoon."

"Gue gak peduli. Intinya gue gak mau, buat lo aja."

Jake menatap sendu makanan yang dia bawa. Merapikan kembali dan membungkusnya kembali dengan rapi.

"Sunghoon kenapa sih?"

Sunghoon hanya diam tak menanggapi omongan Jake, dan terus fokus ke handphone nya.

"Kenapa sunghoon berubah sama Jake? emangnya Jake salah apa sama sunghoon? kalau emang Jake ada salah, Jake mohon, bilang sama Jake, biar Jake perbaiki kesalahan Jake. Jangan kaya gini. Sunghoon adalah sahabat terbaik Jake, Jake gak mau kehilangan sunghoon." Ucap Jake dengan mata yang berkaca-kaca.

"Berisik tau gak!" Sunghoon melempar handpone nya asal.

"Lo mau tau kenapa gue berubah?" Sunghoon mendekatkan diri ke arah Jake.

"KARNA LO!!!"

"LO!! UDAH AMBIL SEMUA KEBAHAGIAAN GUE!! GUE BENCI SAMA LO JAKE!!"

"Dulu, emang gue sayang banget sama lo, gw selalu ngejaga lo, gue bahkan anggep lo bukan sahabat lagi, melainkan adek gw yang harus gw jaga."

"TAPI ITU DULU!!!"

"Sekarang, gue udah muak sama lo Jake, bahkan gue berharap supaya gue gak pernah kenal sama lo, supaya gue gak pernah sayang sama lo."

"TAPI KENAPA???!!!" Bentak Jake yang sudah emosi dan menumpahkan air matanya.

"KENAPA SUNGHOON BENCI SAMA JAKE??!! KENAPA??!!! JAWAB SUNGHOON! JAWAB!!"

Bukannya menjawab, sunghoon malah terkekeh miris dan menjauh dan membelakangi tubuh jake.

"Gue cuma mau kebahagiaan yang gue dapet dulu, kembali lagi ke gue. Bukan ke lo."

"Gue gak mau bentak lo, sekarang... lo pergi dari rumah gue." Lirih nya pelan.

"Seenggaknya kasih Jake satu alesan kenapa sunghoon benci sama Jake." Ucapnya sambil menghapus air matanya kasar.

"Pergi Jake..."

"Gue gak mau bentak lo lagi, sekarang pergi."

"Hoon..."

"Jake, gue mohon, gue gak mau bertindak kasar sama lo."

Jake mengepal kan tangannya erat, menahan amarah yang dia tahan sedari tadi.

"Jake masih nunggu alesan sunghoon."

Setelah mengatakan itu, Jake langsung pergi meninggalkan rumah sunghoon.

Merasa jika Jake sudah pergi, sunghoon membalikkan badannya, dan langsung terduduk lemas di sofa milik nya.

Menghela nafas kasar, dan memijit pelipisnya pening.

"Gue gak mau nyakitin lo Jake, gue juga gak mau kehilangan sahabat yang dari dulu nemenin gue."

"Tapi ini semua juga gara gara lo, lo yang buat persahabatan ini hancur."

"Gue benci sama lo Jake, tapi gue gak bisa kehilangan lo."

"Jake... sorry....."

"Mungkin seharusnya gue gak kenal lo dari dulu, dan seharusnya kita gak pernah ketemu."

Cold [SUNGJAKE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang