"Nara suka sama Jake."
1 kalimat 4 kata mampu membuat tubuh Jake membeku seketika. Apa apaan ini? Ini tidak benar sama sekali.
"Jake, kok diem?"
Lamunan Jake buyar seketika saat merasa badannya di goyang goyangkan oleh Nara.
"Apa?? tapi Nara, kamu salah orang."
Nara mengernyit bingung.
"Maksud Jake?"
"Bukan Jake yang suka sama Nara, tapi sunghoon. Dia suka sama Nara, seharusnya Nara sadar kalau sunghoon itu suka sama nara."
Nara terdiam sejenak, lalu menunduk kan kepalanya.
"Nara tau, tapi Nara gak peduli walaupun sunghoon suka sama Nara. Karna Nara gak suka sama sunghoon, Nara sukanya sama Jake."
Jake bingung ingin berbicara apa, ini situasi yang sangat panas.
"Apa gara gara ini sunghoon benci sama Jake?" Ucapnya dalam hati.
"Nara seharusnya Nara kasih kesempatan ke sunghoon buat singgah di hati nara. Walaupun Nara gak cinta sama sunghoon, tapi kalau nara memberi kesempatan sunghoon, perlahan-lahan Nara pasti bakal jatuh cinta sama sunghoon."
"Gak bisa Jake!! sejauh apapun Nara deket sama cowok atau sebanyak apapun cowok yang deketin Nara, itu gak ada artinya kalau bukan Jake."
"cuma jake satu satunya cowok yang berhasil memikat hati Nara. Dan Jake juga udah berhasil buat Nara jatuh sejatuh jatuhnya sama Jake. Nara gak bisa suka sama cowok lain selain Jake."
"Nara bener bener cinta sama Jake."
Jake menghembuskan nafas beratnya. Rasanya berat sekali untuk mengeluarkan kata kata di situasi seperti ini.
"Jake tau ini nyakitin perasaan Nara, tapi Nara harus tau kalau Jake gak suka sama Nara, yang suka sama Nara itu sunghoon, bukan Jake."
Bagai tersambar petir, rasanya hati Nara memanas seketika mendengar pengakuan Jake terhadap perasaan nya.
Jake terlihat bingung harus bagaimana, dia menoleh ke arah samping yang mendapati sunghoon yang sedang berjalan namun mengarah ke arah Jake dan Nara.
Jake melotot, setelah ini pasti urusan akan lebih panjang.
"Maaf Nara, sekali lagi Jake gak suka sama Nara, cari laki laki lain, Jake yakin ada yang lebih mencintai Nara di banding Nara mencintai jake. maaf Jake harus pergi dulu."
Jake berlari meninggalkan nara sendirian yang masih tersakiti, dan langsung mengejar sunghoon.
"SUNGHOON!!" panggil Jake dengan teriak.
Untuknya yang di panggil langsung berhenti dan menoleh ke arah Jake dengan tatapan dingin dan datar.
"Soal tadi...."
"Gue gak peduli." Singkat sunghoon.
"Apa gara gara ini? Sunghoon jadi berubah dan benci sama Jake?"
Sunghoon terkekeh remeh.
"Mungkin iya, ini salah satu nya. Tapi gue udah gak peduli lagi. Mau Nara suka sama lo, atau lo suka sama nara. Gue gak peduli sama sekali."
"Kalau bukan ini, terus apa?? sunghoon please... kasih Jake kejelasan, Jake gak mau kaya gini terus sama sunghoon."
Sunghoon tersenyum miring, lalu mendekat ke arah Jake.
"Lo inget, kejadian penculikan mamah gue dulu?"
Jake terdiam bingung, dan menunggu sunghoon melanjutkan pembicaraan nya.
"Lo tau siapa yang ngerencanain semua itu?"
Jake menelan salivanya susah payah, mencoba mencerna setiap kata yang sunghoon ucapkan.
"Paman Lo."
Jake membulatkan matanya tidak percaya, bagaimana bisa? Semua keluarga Jake adalah orang yang baik dan bijaksana.
"Paman lo, yang udah ngerencanain buat nyulik dan ngebunuh mamah gue, karna dia pengen ambil harta warisan papa gue yang ada di tangan mamah gue."
Jake menggeleng cepat tidak percaya, menahan air matanya agar tidak jatuh ke bawah.
"Nggak mungkin, paman shim orang yang baik, dia gak mungkin ngelakuin itu semua."
Sunghoon tertawa miris, lalu badannya menjauh lagi dari Jake.
"Gue juga gak percaya Jake, tapi mau gimana lagi? Emang kenyataan nya begini, jangan tanya gue tau dari siapa. Yang jelas gue bener bener kecewa sama paman lo itu. Gue pengen bales semuanya itu, tapi sayang paman lo udah gak ada."
"Gue berusaha buat gak benci sama lo Jake, tapi gak bisa. Gimanapun juga lo masih berhubungan sama paman lo."
"Dan gue nyesel, kenapa gue harus tau semua ini di saat lo adalah orang yang berharga bagi gue. Kenapa gue harus tau ini semua di saat gue berjanji buat terus ngejaga lo!!"
Sunghoon menghapus air matanya kasar saat ada satu tetes air mata yang lolos mengalir.
"Sekarang udah jelas kan?? alesan kenapa gue benci sama lo?!"
Sunghoon hendak pergi namun dengan cepat Jake menahan tangan sunghoon.
"Tapi kenapa harus Jake? Jake gak tau apa apa disini, kenapa Jake yang kena imbasnya? Jake emang masih ada hubungan keluarga sama paham shim, tapi Jake gak deket dan gak tau apa apa tentang paman shim."
"Sunghoon Jake mohon, jangan kaya gini. Jake butuh sunghoon."
"......butuh sunghoon buat nemenin hari hari terakhir Jake." Lanjutnya dengan suara yang sangat pelan. Sampai sampai sunghoon pun tak mendengar apa yang Jake ucapkan.
Sunghoon menepis kasar tangan Jake, dan pergi begitu saja meninggalkan jake. Tidak peduli dengan apa yang di katakan Jake.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold [SUNGJAKE]
Short StoryTerlalu cuek dan tidak peduli, membuat sunghoon menyesali perbuatannya itu