Married with ceo#10

102 26 2
                                    

Sebelum membaca jangan lupa
VOTE dan KOMEN 🙏🙏

###

Pantai yang indah dengan ombak yang sedang,angin yang bertiup kencang, anak-anak yang bermain di tepi pantai, masih banyak lagi keindahan yang di lihat seorang pria dengan memakai kaos putih, celana pendek di atas lutut tidak lupa dengan memakai kacamata hitam nya sembari memasuki kedua tangan nya di kantong celana nya.ia begitu menikmati setiap apa yang di lihat dan di rasakan nya.

"Zay Farel Firmansyah" panggil seseorang berlari menghampiri pria itu.

"Ah, kau mengganggu ku menikmati semua yang ku rasakan Fano" ucap Zay.

"Ck, Zay kau dari tadi aku cari kemana-mana ternyata kau di sini"

"Katakan saja apa yang ingin kau katakan" ucap Zay sembari melepas kan kacamata hitam nya dan memberikannya pada Fano.

"Kau harus ingat malam ini kita ada penerbangan ke indonesia" ujar Fano sembari memberikan handphone pada Zay.

"Lalu?,ada apa dengan handphone ku? Kenapa kau memberikan nya pada ku ?" tanya Zay sembari menggeser ikon tombol buka pada handphone nya.

"Ck,itu handphone mu jadi wajar aku memberikannya pada mu".

"Mengembalikan lebih tepatnya" ucap Zay sembari pergi meninggalkan Fano.

"Ya tuhan kenapa aku harus mempunyai bos seperti itu" Gumam Fano pada dirinya sendiri.

###

Ketikan jemari yang begitu lihai pada laptop di depan nya dengan kacamata bertengger di mata nya memancar kan keseriusan dan ketampanan nya. sampai sesaat terdengar suara derap langkah kaki yang menghampiri nya.

"Meja makan untuk tempat makanan bukan untuk berkerja" ucap Alvera sembari menghampiri Alvero di meja makan itu dan menggeser kursi di samping Alvero dan menduduki nya.

"Itu bukan urusan mu" ucap Alvero sembari menutup laptop dan melepas kacamata nya. Tanpa Alvero sadari sedari tadi Alvera menatap kegiatan yang barusan Alvero lakukan dengan ekor mata nya.

"Melepas kacamata,baju kaus putih, rambut yang masih basah berantakan, caranya menutup laptop,kenapa dia malam ini begitu tampan" batin Alvera dengan tetap memperhatikan setiap gerak Alvero dengan ekor matanya.

"Ehem" terdengar deheman Alvero yang membuat Alvera tersadar dari kegiatan nya menatap Alvero.

"ah ya ada apa?" ucap Alvera tiba-tiba setelah sadar dari lamunan nya.

"Apa?" tanya Alvero sembari mengerutkan keningnya.

"Astaga,Alvera apa yang kau lakukan?kenapa kau seperti ini?" batin Alvera sembari memutuskan kontak matanya pada Alvero ke arah lain.

"Ah tidak ada" ucap Alvera gugup sembari mengalihkan perhatian nya.

"jika besok aku melihat kau makan salad buah lagi, aku tidak segan-segan untuk membuang semua buah-buahan di rumah ini" ujar Alvero dengan nada yang begitu dingin sembari melihat ke arah salad buah di depan Alvera.

"Apa?" ucap Alvera dengan mengerutkan kening nya.

"Dan ya,aku juga tidak akan segan-segan untuk membuang semua jus di rumah ini jika kau masih meminumnya" lagi dan lagi ujar Alvero.

"Ha,kenapa kau jadi mengatur semua apa yang aku makan dan yang aku lakukan!" ucap Alvera dengan meninggikan suara.

"Kau sedang mengandung bukan diet,kau juga harus makan makanan lain nya bukan buah saja, dan ya jika kau ingat aku adalah SUAMI MU" ujar Alvero dengan menekan akhri suami.

"Jika kau ingat TUAN ALVERO aku juga di anjurkan untuk memakan buah-buahan" ucap Alvera dengan menekan kata Tuan Alvero.Dan pergi meninggalkan Alvero sendiri di meja makan.

"Berubah lah selagi kau ingin berubah" Gumam Alvero pada diri nya sendiri sembari melahap makanan nya.

###

Pagi menjelang dengan matahari yang terbit dengan cahaya yang menembus jendela kamar seorang pria yang saat ini sedang bersembunyi di balik selimut nya.Sampai terdengar derap langkah kaki yang menghampiri pria di balik selimut itu.

"Astaga Zay Farel Firmansyah, ini sudah jam berapa tapi kau masih saja bersembunyi di balik selimut itu" ucap pria yang tidak lain Fano teman dari pria yang di balik selimut itu.

"Ck,Fano ini masih pagi tapi kau sudah marah-marah tidak jelas" ucap Zay sembari bangun dari tidur nya dengan melempar kan bantal nya ke arah Fano.

"Yak Zay" ucap Fano dengan meninggikan suara nya sembari menangkap bantal yang di lempar Zay padanya.

"Sudah di banguni bukannya berterima kasih" lanjut Fano sembari melempar bantal nya pada Zay lagi.

"Ck,iya pergilah aku ingin mandi" decak Zay sembari bangkit dari tempat tidur nya dan masuk ke kamar mandi.

"Ya ampun apa salah hamba pada ya tuhan sampai mempunyai bos seperti dia" ucap Fano dengan berpura-pura histeris.

"Ck, jangan marah jika aku memecat mu" jerit Fano dari dalam kamar mandi.

"Jika kau memecat ku, aku pastikan kau pasti kesusahan bila tidak ada aku" jerit Fano kembali sembari merapikan tempat tidur Zay.

"Terserah pada mu aku akan memecat mu sebagai teman" terdengar jeritan lagi dari dalam kamar mandi itu.

"Segera lah bersiap-siap aku akan menyiapkan serapan mu" ucap Fano sembari keluar dari kamar itu.

###

"Ehem, Maaf Tn.Alvero apa kau yakin kalau Arsitek yang kau kata kan pada kami akan datang?,soalnya saya rasa ini sudah hampir setengah jam, tapi Arsitek nya belum datang juga" ucap Rey Bagasara sembari melihat jam tangannya dan melipat tangannya di dada.

"Bersabar sedikit lah Tn. Rey, saya rasa Arsitek yang ingin di kenalkan Tn.Alvero sedang mengalami kemacetan" ucap Dikta Aditya.

"Anda tahu bukan jika Tn.Alvero lebih suka orang tepat waktu, tapi saya rasa Tn.Alvero lebih suka mengundur-undur kan waktu" Ucap Rey sembari tersenyum sinis melihat Alvero yang sedang membolak balik kan berkas di depannya dengan meja sebagai pembatas nya. Dan ya kata-kata Rey berhasil membuat Alvero menghentikan kegiatannya membolak balik kan berkas .

"Jika anda tidak ingin menunggu terlalu lama anda bisa keluar dari sini dan membatalkan kerja sama ini dengan sebagian saham perusahaan anda menjadi milik saya". Jelas Alvero sembari memberikan surat-surat yang ia baca tadi pada Rey.

"Dan ya itu semua sesuai dengan surat kontrak kerja sama kita" lanjut Alvero.

"Bagaimana Tn.Rey apakah Anda bisa?" tanya Dikta.

"Mohon maaf saya terlambat" Ucap seorang pria yang baru saja masuk ke dalam ruang meeting itu.

"Karena ini kerja sama antar tiga perusahaan saya bisa memaafkan anda,tapi jika anda karyawan saya,saya tidak bisa menjamin untuk memaafkan anda". Jelas Alvero.

"Anda tenang saja lain kali saya mungkin bisa lebih dari ini" ucap pria itu dengan senyumannya yang penuh arti meremehkan.

"Ehem, Tn. Alvero apakah dia Arsitek nya?" Tanya Dikta.

"Ah ya,perkenalkan dia Zay Farel Firmansya seorang Arsitek dari Inggris". Jelas Alvero.

"Rey Bagasara" ucap Rey sembari menjabat tangan pada Zay.

"Dan ya,Tn.Zay dia adalah Tn. Dikta pemilik perusahaan Early Corp".Jelas Alvero.

"Senang bisa berkenal dengan anda" ucap Zay pada Dikta.

"Saya juga Tn.Zay". Balas Dikta

"Baiklah mari kita mulai meeting ini" ucap Alvero.

Bersambung

Annyeong guys
Maaf ya baru bisa update lagi soalnya lagi banyak tugas,, dan maaf kalau ceritanya geje 🙏😅

Tapi jangan lupa vote dan komen 🙏🤗

Married With CEO || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang