Chapter 9 : Wandering Heart

2.2K 414 26
                                    

How long we've been wishing for the things that we're still missing?

24 June 2020

Sunoo POV

Aku masih tercengang. Bahkan dalam tidurku, aku masih tidak percaya dengan apa yang terjadi. Mimpiku memutar kembali kejadian sehari itu, dimana Sunghoon mengajakku bermain bersamanya lagi hingga yang kulihat hanya wajahnya yang semakin dekat padaku dan sentuhan bibirnya yang masih terasa hangat di bibirku.

"mau sampai kapan dia begitu terus?"

"ngga tau. kita siram air aja deh."

"yaudah ambil gih."

"eh nggak jadi!! itu dia udah buka mata."

"nu?"

"sunoo??"

Perlahan-lahan aku membuka mataku, alih-alih Sunghoon yang kulihat malah Jungwon dan Heeseung yang berada dekat sekali di wajahku. Karena refleks dan kaget, aku mendorong mereka berdua. "Anjir deket banget kalian!"

"Happy birthdaaay!!!!!" seru Jungwon dan Heeseung. Heeseung meniup peluit ala guru olahraga yang entah dari mana dia bisa dapat, sedangkan Jungwon membawa sebuah paperbag besar dan kue di tangan satunya.

"Kok kalian di sini?"

"Nyokap lo nyuruh kita masuk aja dan minta tolong bangunin elu." kata Heeseung. "Ini udah siang lho nu."

Aku hanya terpaku, pikiranku masih melayang ke kejadian semalam.

"Malah planga plongo. Lo daritadi ngigau nama Sunghoon terus, abis itu senyum-senyum di tidur lo. Nih ada videonya mau lihat nggak?" kata Jungwon dengan usil. Aku menepis tangan Jungwon yang menunjukkan video nya padaku, kubiarkan dia menikmati kesenangannya itu. 

"Wah wah wah ada apa nih.... Jadi kemarin jalan sama Sunghoon?" tanya Heeseung.

"Hmm iya." jawabku.

"Ke mana? Kayanya asik banget sampe kebawa mimpi."

Bilang nggak ya ke Heeseung yang soal itu? Aku kok ragu.

"Ya gituu, kita main sepeda, terus dia ngajak gue makan kebab, main ke toko vinyl, terus kenalan sama temen-temen tagger dia yang ngajarin graffiti. Terus pas gue ultah dia ngasih kue vanilla yang biasa."

"Udah kayak gitu aja?" Heeseung menginterogasi.  Aku nggak mau menceritakan bagian terakhir, sama sekali nggak mau.

"Iya gitu doang." aku berbohong.

Entahlah, aku tidak mau dikomentari tentang hal itu, biarlah memang terjadi begitu adanya, tanpa komentar, tanpa klarifikasi. Karena jika seseorang mulai menginterupsi hal tersebut, kesannya kejadian itu seperti kesalahan. Lagian, itu kan cuma ciuman.

Denial terus lo Sunoo! Sentakku pada didirku sendiri. Mana ada ciuman dari sahabat kayak gitu.

Anyway, Heeseung dan Jungwon memberiku hadiah Difusser lengkap dengan essence therapy nya. Kata Jungwon biar aku nggak stress mikirin Sunghoon terus. Kalau kata Heeseung biar tubuhku bisa lebih rileks mencium aromatherapy kalau lagi stress sama Sunghoon. 

"Kalian mau ngatain gue atau ngehibur gue sih?" tanyaku saat mencoba Diffuser itu. Aku memilih essence peppermint, karena wanginya mengingatkanku tentang Sunghoon; dingin tapi menyejukkan dan sensasinya..... oke aku ngga mau lanjutin.

*1(0) Ten Things ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang