Chapter 8 : Sweet 17

2.4K 453 97
                                    

you are something I want 

take me away my baby

23 - 24 June 2020, midnight

Sunghoon POV

Sudah hampir tengah malam menjelang ulang tahun Sunoo, tapi masih ada sedikit waktu untuk menyapa kawan lama. Sedari tadi Sunoo menanyaiku apa maksudnya underground lair dan top of the world yang ada di list yang aku tulis.

Underground lair adalah sebutan untuk markas guruku, yang mengajariku grafitti. Akhirnya aku menemukan markasnya yang baru tidak jauh dari toko vinyl yang kami kunjungi sebelum ini. Kalau top of the world, itu hanya sebutanku untuk berada di tempat yang tinggi, yang mana akan kami lakukan setelah ini.

"Sun, belum ngantuk kan?" tanyaku.

Sunoo menatap jalanan di kota, saat kupanggil dia menatapku sambil tersenyum manis, tampaknya dia semakin semangat, "Belum kok, ini udah sampai tujuan?"

"Iya udah. Ayo turun, sebentar aja kok nanti kita jalan lagi." aku mematikan mesin mobil Ni-Ki dan turun. Sunoo menyusulku di belakang seraya kami menyusuri jalan kecil yang semakin menurun, menuju gedung kosong yang tidak terpakai. 

Kelihatannya sih sepi, tapi di dalamnya banyak seniman.

"Hoon, ini tempat apa sih? Kok serem." Sunoo sudah mulai takut.

"Engga akan seserem yang lo bayangin. Tunggu aja."

Gedung yang tadinya gelap, semakin kami dekati semakin menampakan cahaya. Aku bisa mendengar suara musik rap dan hiphop dari dalam dan beberapa orang berbincang.

"Sunghoon my boy!" seseorang menyambutku. Dia guruku, tagger favoritku, Kak Katrina. Dia berlari memelukku dan aku menyambutnya, "Hanya murid terbaik yang bisa menemukan markas gue, dan gue nggak kaget lo orangnya."

Aku tertawa. "Thanks" kemudian aku melihat Kak Katrina sedang memandangi Sunoo kemudian berkata. "Wah, kita kedatangan tamu nih."

"Oh, dia temenku, sebenarnya lebih ke sahabat kecilku. Sunoo." kataku. "Sun, kenalin ini guru grafitti ku."

"Ohh dia toh...." kata Kak Katrina mencoba menggodaku. Aku membesarkan kedua mataku, memberi tanda pada dia untuk tidak mengatakan hal yang aneh-aneh. Kak Katrina hanya membalasku dengan kedipan mata,

Sunoo dan Kak Katrina berjabat tangan. "Selamat datang di underground lair Sunoo."

Kak Katrina masih suka memakai bandana besar di rambutnya yang ikal serta leather jacket yang selalu matching dengan jeans robeknya. Ia berjalan menuju meja dan mengambil minum. "Ini hari beruntung lo, Frans lagi jaga di gedung itu, jadi lo bisa main ke sana." katanya sebelum meneguk air dari botol.

"Beneran?!" seruku. "Asik, berarti gue nggak butuh gedung tua ini lagi."

"Haduu anak jaman sekarang ada aja maunya."

"Lebih enak di gedung yang bagus lah, ngapain di sini, cuma 4 lantai, pakai tangga pula."

"Lagian lo mau ngapain mesti ke lantai paling atas kantor itu?"

"Mau lihat pemandangan tengah malem, wlee." ledekku.

Aku dan Kak Katrina bertukar lelucon sebentar sebelum akhirnya dia menghampiri Sunoo yang sedang mengagumi grafitti yang memenuhi dinding sekelilingnya. 

*1(0) Ten Things ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang