Special Chapter : Hee-Ki

1.5K 235 37
                                    

From the bottom of my heart, I always looking up to you. Will you open the door for me?

*

HEE-KI

"Sebentar sebentar...." Ni-Ki menyela sesi curhat Sunghoon. "Lo nyium dia?! HAHAHAHAHAH bulol abis lu nggak nyangka gue."

"Ya gimana dong suasananya mendukung." rengek Sunghoon. Ia sedang menceritakan kejadian di rooftop gedung saat Sunoo ulang tahun. Saat ini mereka sedang di dalam mobil Ni-Ki, baru saja keluar dari stasiun ketika Sunghoon harus berpisah dengan teman lamanya, Katrina.

"Ok now I get it." sahut Ni-Ki. "Jadi inilah yang selama ini kalian berdua tahan? Suka tapi malu?"

"Hey, lo tahu sendiri kan gue ini punya masalah apa?" cela Sunghoon. "You know it very well"

"Oke maaf." kata Ni-Ki masih menahan tawa karena geli. "Tapi lo nggak bisa terus terusan gini Hoon. Lo harus jujur ke Sunoo secepatnya."

"Iya gue lagi mengusahakan itu." kata Sunghoon sambil menghela napas panjang. "Eh, lo udah telat banget ini mau kencan. Kasian cewek baru lu nungguin sampe lumutan kali."

"Gue batalin."

"Eh?!"

"Gue khawatir sama lo tadi, gue langsung chat Yuna kalau date kita batal---- Ehh bngsat---" Ni-Ki kelepasan bicara.

"APA?!" Sunghoon terkejut. "Ulang lagi tadi namanya siapa?"

"Sunghoon, please lo jangan ngamuk dulu sama gue."

"Ini Yuna pacarnya Heeseung atau bukan eh?!" Sunghoon sudah keburu teriak.

"Sunghoon lo sahabat gue, lo mau dengerin gue dulu nggak?"

"Only if it makes sense." tukas Sunghoon. "Cepetan cerita."

"Oke, singkat cerita. Gue emang awalnya penasaran sama Yuna tapi tau sendiri kan dia sama siapa sekarang. Nah, gue nggak tau ada angin apaan, dua hari lalu dia tiba-tiba ngechat gue ngajak jalan. Ya gue kaget dong kok ngajak jalan padahal ada Heeseung. Terus katanya dia udah mulai jenuh sama Heeseung..."

".... karena?" tanya Sunghoon.

"Abstrak banget tu cewek," kata Ni-Ki lagi. "Dia bilang Heeseung tidak punya tantangan, pacaran mereka terlalu mulus sedangkan Yuna butuh bumbu-bumbu cinta."

"Apaan tuh maksudnya?"

"Ya gue nggak ngerti juga lah. Kayanya dia pengen bikin Heeseung marah, atau Heeseung jadi lebih posesif."

"Cewek gak beres." sahut Sunghoon.

"Betul."

"Tapi lu mau aja tuh diajak dia jalan."

"Ya karena gue butuh penjelasan dia makanya gue iyain ajakannya. Tapi sudahlah akhirnya batal dan gue suruh dia ajak ngobrol Heeseung lagi sore ini. Gatau udah dilakuin apa belum."

"Nik, I wish you could stop." kata Sunghoon, prihatin. "Apa yang bikin lo masih kaya gini?"

"Karena gue tahu gue ngga bisa Hoon, gue nggak bisa kayak dia."

"Dia siapa lagi nih?"

"Heeseung."

"Eh? Kenapa lagi sama dia?"

"Heeseung adalah sosok yang selalu gue idamkan. Dalam artian gue ingin memiliki kepribadian seperti dia. Pintar, lembut sama orang, setia sama satu pasangan. Makanya gue agak sakit pas tahu Yuna gini."

*1(0) Ten Things ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang