Bag 1 : Awal Cerita

227 47 23
                                    

HAPPY READING!!
ENJOY MY STORY!
__________

Mentari pagi tampak malu malu menunjukan sinarnya. Sekarang jam menunjukkan pukul 06.50, seorang gadis berdiri di pinggir jalan menunggu angkutan umum. Sedangkan jam ditutup gerbang adalah jam 07.05, yang artinya 15 menit lagi gerbang akan di tutup.

Gadis itu menatap jam yang melingkar di tangan nya dengan gelisah.

"Duh sebentar lagi gerbangnya ditutup, gue lari aja kali ya? Kayanya kalo nunggu angkutan bakal telat deh," gumamnya cemas. Dan tanpa aba-aba, dia langsung saja berlari.

Dia, Grazille. Grazille bukan gadis polos, bukan juga seorang badgirl. Dia hanya siswi SMA PELITA JAYA dengan pamor baik yang melekat pada dirinya, otak yang sempurna dan paras yang luar biasa.

Jarak rumah Zille dengan sekolah hanya membutuhkan waktu 10 menit jika menaiki kendaraan umum.

Sudah hampir 10 menit dia berlari, namun belum juga sampai di sekolahnya. Sedangkan waktu terus saja berjalan.

Dia mempercepat lari nya, dan gerbang sekolah mulai terlihat, kemungkinan 3 menit lagi dia akan sampai.

Namun sepertinya hari ini, kesialan sangat menyukainya. Saat hampir sampai di gerbang, mobil melaju kencang dan sedikit menyerempet lengannya.

"Awss," ringisan pelan Zille saat melihat luka di sikunya yang cukup membuatnya merasa pedih.

Walaupun ia sering mendapatkan luka. Tendangan, pukulan, benturan, tamparan atau, bahkan cambukan. Dia tetap manusia biasa, yang tetap bisa merasakan sakit saat kulit tubuhnya terluka.

Lalu Grazille melihat jam, dan jam menunjukkan pukul 07.13, Zille hanya mempunyai waktu 2 menit untuk menuju gerbang.

Tanpa membuang waktu Zille langsung berdiri dan berlari, lagi.

Setelah sudah masuk ke dalam sekolahan, dia langsung berjalan menuju UKS. Tetapi di tengah perjalanan dia bertemu dengan guru yang akan mengajar di kelasnya.

"Zille!" tegurnya

"Eh bapak, iya kenapa pak?" tanya Zille dengan halus.

"Kamu mau kemana? ini jam saya bukan?"

"Ini pak tadi ada yang ngga sengaja nyerempet saya, jadi saya mau ke UKS buat ngobatin luka saya pak," jawabnya diakhiri dengan senyuman kecil.

"Oh silahkan, kalo sudah selesai langsung kembali ke kelas, hari ini saya mengadakan ulangan dadakan," ucap Pak Amat yang sering dipanggil pak Mamat.

"Iya, pak."

Lalu, Zille berjalan ke UKS dan langsung mengobati luka nya. Setelah selesai mengobati luka nya Zille berjalan menuju kelas nya.

Tok

Tok

Tok

Tak lama setelahnya, pintu terbuka dan terpampang lah wajah pak Mamat. Pak Mamat adalah guru Fisika, umurnya juga sudah tidak muda. 5 tahun lagi akan pensiun beliau.

Dengan tersenyum ramah Zille langsung berkata,

"Maaf pak agak lama soalnya tadi nyari P3K nya susah."

"Ah iya nak tidak apa, mari masuk!" ujar Pak Mamat tak kalah ramah.

Grazille pun masuk dan diikuti pak Mamat di belakangnya. Tak lupa dengan senyuman yang selalu ia tunjukan pada dunia. Ya, senyuman yang penuh dengan kepura-puraan.

"Karna Zille sudah datang, mari kita laksanakan ulangan harian! Silahkan kemas buku yang ada di meja kalian, masukkan ke dalam tas. Yang di meja hanya bolpoin! Trus tas nya di taruh depan! Yang mencontek, hati hati. Kalo kalian ketahuan, nilai kalian 0 di mata pelajaran saya!"

Grazille SpaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang