that woman.

297 7 6
                                    

 

 HEY KALIAN SEMUA PEMBACA CERITA WATTPAD... GA TERASA 8 BULAN GA UPDATE CERITA. SEBAGAI AUTHOR SAYA MAU MOHON MAAF ATAS KETERLAMBATAN INI, SAYA JUGA MEMINTA MAAF JIKA MENAMBAH PARTNYA MALAH LEBIH SEDIKIT DARI PART LAINNYA (DAN CERITANYA MENJADI MEMBOSANKAN).

KINI, DENGAN PART KETUJUH..... SAYA MEMPERSILAHKAN LANJUTAN CERITA SAYA.. 

SELAMAT MEMBACA GUYSSS!

PLAK

“….”

Aku masih memegangi pipiku yang di tampar oleh seorang wanita yang berada tepat di hadapanku. Wanita yang tinggi langsing, bahkan bagiku ia kekurangan bahan pakaian. Baju yang seksi, memperlihatkan auratnya.

.

.

.

Gadis yang bersama Damian di malam itu.

 

“Tha?” suara Alex sambil menghampiri ke tempatku.

Kuperhatikan wajah Alex yang tercengang saat melihat wanita itu, mata yang seketika menjadi tajam dan tidak memperlihatkan  keinginan untuk melihat wanita itu.

Owh.. you r here, Alex.” Kata wanita itu yang langsung menghampiri Alex dan dengan spotan memeluk Alex. Namun Alex dengan tidak ragunya melepaskan pelukan wanita itu dari tubuhnya.

“ngapain lo kesini? Ada urusan? Kalo ga ada. Pergi aja dari sini.” Ucap Alex dengan cepat tanpa memperdulikan wanita itu berbicara.

Aku hanya diam. Dan bertanya-tanya dalam hati, ada apa? Siapa wanita ini?

“aku pikir, aku hanya ingin datang dan memberi wanita jalang di sampingmu itu pelajaran!” wanita itu berkata sambil menatapku dengan mata mengancam. Ia tersenyum sinis padaku setelah ia mengatakan itu. “Lagipula, ini baru sebuah awal. Itu hanya sebuah tamparan kecil. tidak berarti apa-apa.” Ia kembali tersenyum sinis.

Wanita itu lalu agak mendekatkan bibirnya yang seksi seperti Angelina Jolie itu ke dekat telingaku dan membisikan, “Go Away From My BF, Damian Alvarezo Alberthat, Bitch!” bisikan yang sekaligus mengancam diriku.

Namun apa maksudnya ‘My Boyfriend’?

Tapi kata Damian, dia Cuma mantannya. Mantan yang masih terobsebsi padanya.

Aku menundukkan kepalaku, membuat agar wajahku tak terlihat oleh siapapun itu. Dan, pertemuan kejutan dari mantan Damian itu berakhir dengan tawanya.

***

“TAAA!!! TATAAA!!!” teriakan Chika, dan Anyun terdengar sangat menggelegar di kamarku, apalagi ketukan pintu itu. membuatku berpikir akan tuli mendadak di tempat.

“Hey Tha? This is me, Alex. R U Okay ? “ suara cempreng Chika dan Anyun di gantikan oleh suara lembut Alex itu lebih baik. Namun aku tak menjawabnya sama sekali.

“Udah Tiga Hari TAAA!!! TIGA HARIII!!! Please thaa, keluar! Kita shopping, reflexi kek, atau apa terserah, yang penting lo seneng ta” Bujuk Anyun.

Maafin diriku ini ya kawan…

Ingatanku kembali ke saat dimana aku mempergoki Damian di Apartemennya. Semuanya datang begitu saja di ingatanku, padahal aku sudah hampir melupakannya. Air mataku sudah habis untuk menangis tiga hari dua malam. Hanya untuk masalah ini.

MoccacinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang