Anniversary

598 10 0
                                    

Akhirnya semua berkumpul, kecuali lia yang ternyata masih studi di Jerman dan sahara yang masih di Suriah. Walau si sui juga ga ada. “mana si sui?” tanyaku pada  filipi.” “T-S-U-I, ta!!” teriaknya mengeja. “kan bacanya sama aja.” Ujar chika membelaku dengan damai dan elegantnya . “THIS !” kataku sambil menunjuk ke arah chika. Memang kami adalah sengkongkolan yang damai sejahtera dan Solid.

“katanya sih ada urusan . manggung kali. Atau ga, lagi sama kurt. Bikin video cover.” Sambung filipi. Mauli yang sedari tadi hanya diam dan diam. Entah mengapa dia berbeda kayak anyun ama Cho, yang malah sedari tadi nyerocos ngomongin cowo. Apalagi anyun. RANGGA MULU…

“dida! Kok diem?” tau-tau lidya yang sedari tadi ngotak-ngatik Handphonenya, berbicara mengajak mauli ngomong.

“gini..”

Kami, para cewe mendengarkan dengan telinga sebesar gajah. Agar ga ada setitikpun terlewatkan.

“aku..  aku..” katanya ga melanjutkan.

“APAAA!!” teriak kami, sampe-sampe damian,Jason maupun rangga melihat kaget ke arah kami, dan menggelengkan kepalanya.

“aku, bakal ke Singapur. Mau studi. Aku dapet beasiswa kesana. Tapi aku berat ngasih tau kalian. Aku takut kalian ga setuju.” Katanya takut.

Aku dan yang lainnya saling bertatapan. Dan tertawa ngakak ga jelas.

“ya ampun da! Lo kuliah ke singapur aja, sampe segitunya. Kita malah bangga kali.” Kata choirina. Aku menganggukkan kepala menandai itu bener BANGET. Dida mulai menunjukkan senyuman indahnya.

Aku beranjak jalan ke arah damian dan rangga yang asik ngomongin bisnis. “Hello? Sekarang lagi pesta. Bukannya meeting.” Ocehku.

“hehe.. maaf ya ta. Gue keasikan sih.” Kata rangga.

“oh ya? Sebenernya. Kenapa tumben sih , tata ngajakin makan gini? Lo abis jadi mafia?” kata filipi ga sopan

Aku memonyongkan bibirku tanda sangat tidak setuju, atas apa yang filipi katakan. “ENAK AJA! Jadi Novelis aja, udah stress ama deadline. Apalagi jadi mafia!” kesalku

“lah kalian ga tau?” sahut rangga.

Mereka-mereka malah menggelengkan kepala dengan tegasnya, termasuk chika. Dasar Kalian semua. Tak ingat ini, adalah hari special bagiku? Kejam.

“ini kan hari satu tahunnya Tata ama Damian.” Sahut Jason ga kalah.

“HAH?! SERIUS TA? TA! SELAMAT!!” kata mereka-mereka yang baru ngeh. Aku  memalingkan badan seraya berlindung dibalik rangga.

baby...”  Kata damian dengan rada cemburunya, karna aku berlindung di belakang rangga. Rangga yang juga baru sadar, aku di belakangnya, mengacak rambutku dan mengandengku ke damian.

“Nih.” Kata rangga ke damian.

“Lo kira gue barang?” kataku ketus.

“TAAA! HAPPY 1ST ANNIVERSARY TA!” kata para cewek-cewek yang memaksaku untuk bersalaman.

Akhirnya damian membujukku untuk bersalaman “c’mon baby. Kasihan tuh temen-temen kamu. Lagipula kan ini hari penting kita. Right ?”

“Tuh ta. Denger mas Damian.” Kata cho semangat.

Akhirnya aku bersalaman malah pelukan. Kayak teletubbies. Serempak. Dan bersama-sama. Walau rada sesek sih hehe…

Akhirnya makanan kami datang. tak lama dari pelukkan teletubbies itu. Makanan yang bisa dibilang mewah ini. Membuat filipi menjadi ingin mencobanya setidaknya sampe ada rasanya yang cucok sama dia.

MoccacinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang