Part 2

526 42 1
                                    

Jangan lupa buat ninggalin jejak ya guys...

Sepulang dari rumah sakit, Nicole yang memang mengendarai mobil sendiri singgah disalah satu Outlet penjual kopi kaki lima rasa Bintang 5.
Nicole bukan pecandu kopi, namun ketika pingin untuk meminumnya Ia pun akan membeli.

Tidak menunggu lama, kopi pesanan Nicole telah selesai dan Ia pun segera meleset pulang kerumah, berhubung hari sudah semakin gelap.

"Nicole.. Kamu sudah pulang sayang" sambut Nina sang Mama menatap kedatangan salah satu dari putri kembarnya yang menenteng ransel beserta segelas cup kopi yang tersisa sedikit lagi.

"Ia nih Ma.. " jawab Nicole mendudukkan tubuhnya dan bersandar disandaran sofa. Nicole dan Nicola sang kembaran memang memanggil Nina dengan sebutan Mama. Pernah dulu sekali ketika baru menyandang status Nyonya william, Nina merasa keberatan jika dipanggil Mami. Bagaimanapun juga, biarkan Laras istri pertama Nicklaus yang menyandang panggilan Mami. Dan Nina tidak ingin merebut panggilan itu. Akhirnya Nina memutuskan agar anak2nya memanggil dia Mama.

"Kamu mandi dulu gih.. Baru makan habis itu istirahat"

"Cola uda pulang ma ?" menatap kesekeliling rumah yang nampak kelihatan sepi.

"Udah .. Lagi dikamar Yohan, tadi minta ajarin PR sama Cola" jelas Nina. Yohan William adalah anak lelaki kedua Nicklaus dari Nina, berusia 15 tahun. Sedangkan putra Pertama Nicklaus dari Nina bernama Caesar William berusia 18 dan saat ini sedang melanjutkan studi semester 2.

"Caesar belum balik ma..?" tanya Nicole lagi .

"kamu kayak gak tau aja adik kamu yang satu itu bagaimana, tadi dia ijin sama mama mau ketempat gebetannya"

"Dasar playboy"

"Hahaha... Namanya juga ganteng, tebar pesona sana sini deh"

"Ia deh yang anaknya ganteng" Nina dan Nicole tertawa bersama .

"Kamu mandi gih.. Ntar kalo uda laper ambil sendiri aja ya kalo uda gak bisa nunggu Papi pulang"

"Papi kebiasan Mam kerjanya.. Terlalu diporsir.."

"Mama juga udah sering bilangin untuk ngurangin pekerjaannya, tapi yah .. Masuk kanan keluar kanan.. Membal"

"Ntar deh .. Nicole coba bilang ke Papi sendiri.. Papi apa gak sadar usianya uda gak mudah lagi.. Bisa-bisanya masih kerja sampai segitunya" Nicole geram sendiri dengan sikap gila kerja Papinya itu. Pasalnya Nicklaus sudah hampir menginjak usia 60an, emang Tampang Nicklaus bisa membohongi orang-orang yang tidak percaya akan usia dia saat ini, namun tubuh ? Tubuhnya tidak bisa dibohongi. Semakin kita tua semakin rentan akan berbagai jenis penyakit.

"Ia ..coba kamu deh yang ngomong ke Papi.."

"Yaudah kalau gitu ma.. Cole ke atas dulu"

"Ok sayang" mendengar jawaban terakhir dari Nina, Nicole segera bergegas beranjak kearah dimana kamarnya berada. Kamar Nicole tidak berada dilantai 2, Nicole sengaja memilih kamar khusus dirinya dilantai 1 rumah ini, entah apa alasannya,hanya Nicole yang mengetahuinya, yang jelas Nicole sudah terlalu nyaman dengan kamarnya yang saat ini, yang berada disudut ruangan.

Jangan berpikir karena berada disudut ruangan kamar Nicole akan kecil. Justru kamar Nicole sama besarnya dengan kamar Utama Papi dan Maminya. Mungkin itu alasannya Nicole memilih kamar itu. Didalam kamar luas itupun tidak terisi terlalu banyak barang, yang jelas kamar itu sangat lempang.

***
Pagi menyambut Nicole, dengan malasnya Ia segera berjalan kekamar mandi melaksanakan rutinitasnya sebelum keluar untuk berolahraga.
Nicole kalau tidak sedang dinas pagi, ia akan menyempatkan diri untuk berolahraga, dan biasanya selesai berolahraga baru dia akan mandi.

Penantian NicoleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang