Hari ini pagi yang seperti biasa, Nagito duduk di bangku penuh coretannya, lalu mempersiapkan buku-bukunya.
Taku dan kawan-kawan tampak terkejut karena tas Nagito sudah kembali, tapi pagi ini, mereka mengabaikan Nagito.
''Selamat pagi anak-anak, beri salam!"
"Selamat pagi pak!"
"Hari ini kita kedatangan murid baru ...,'' sang guru membaca sebuah list yang tidak diketahui apa isi dari list itu. ''Ayo masuk.''
Nagito yang awalnya tampak tidak tertarik, melebarkan matanya.
''Selamat pagi! Aku Hajime Hinata! Aku pindahan dari Osaka, salam kenal.'' Itu adalah, sesosok orang yang sangat Nagito kenal, rambut itu ... mata itu ...
''Baiklah jadi kau duduk di samping Komaeda-kun. Komaeda-kun, angkat tanganmu.''
Nagito mengangkat tangannya dengan semangat. Hajime yang menyadari keberadaan Nagito juga tersenyum lebar dan berjalan dengan semangat kearahnya.
''Waah, jadi kau murid kelas ini? Kebetulan sekali!" Hajime berkata senang.
''Mhm, aku senang kau bisa masuk kelas ini Hinata-kun.'' ujar Nagito dengan senyuman, dengan begini, hatinya terasa tenang.
''Baiklah anak-anak, buka halaman 48. Miyamura-san, tolong baca teks tersebut.''
''Psst psst, sepulang sekolah, kau mau main denganku dulu?" tanya Hajime sembari berbisik, pandangan Nagito yang tadi berpusat di buku teralihkan seketika. ''Tentu saja.''
''Hinata-kun, tolong tenang sedikit ya.''
''Eh? Baik, maaf pak!"
...
Bel istirahat berbunyi nyaring, guru pun melangkah keluar ruangan. Anak-anak kelas lantas menghampiri Hajime dan menanyai dia berbagai hal.
''Kenapa kamu pindah ke sekolah ini?"
"Eh umm, urusan pekerjaan orangtua.''
''Kau suka apa?"
"Aku suka kusamochi dan aku benci sakuramochi.''
''Kau punya hewan peliharaan?"
"Umm, tidak ada yang khusus. Aku hanya punya seekor kepiting.''
Nagito hanya diam, memandangi Hajime dari jauh. Di matanya, Hajime adalah cahaya bagi semua orang. Namanya sangat cocok dengan kepribadian yang ia miliki sekarang.
Ceria, ramah, periang ... semua orang menyayanginya.
''Umm, K-Komaeda ... boleh kau tunjukkan tempat-tempat yang ada di sekolah ini padaku?" Hajime berusaha lari dari bom pertanyaan, Nagito tersentak dengan aksi tiba-tiba Hajime. ''Eh, iya ... ''
''Heee, Hinata-san ... aku bisa lho membantumu.'' Seorang anak menyahut. ''Lebih baik pilih anak lain saja, anak itu menakutkan. Dia penyihir.''
''Hee ... keren kan? Kenapa kalian malah takut?''
''Umm ... ''
''Sudahlah. Ayo, Komaeda!" Hajime tanpa ragu menggandeng lengan Nagito yang masih memproses apa yang terjadi.
🍀
''Jadi, disini perpus, sana ruang olahraga. Yang disana ruang klub sastra.''
''Hmm, baiklah ... apa itu sudah semua?"
"Iya, sudah.'' Nagito tertunduk setelah menjelaskan, mereka berdua berjalan beriringan di lorong, dan beberapa orang menatap mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky (un)Lucky | Danganronpa, KomaHina Fanfiction
Fanfiction⚠ Boys love a.k.a yaoi/male x male content ⚠ Hajime Hinata, lelaki sepantaranku yang sangat mengagumkan. Disukai siapa saja, ramah, baik, dan pastinya pemberani. Sangat berbanding terbalik denganku yang hanya seonggok sampah ini, namun ia tetap beru...