Murka!

1K 90 10
                                    

"Gua ga pernah nyakitin perasaan sahabat lu" Saat Sai mengucapkan nya dengan sangat percaya diri, Hinata pun menatapnya bingung, namun dengan tangan yang masih mengepal kuat

"Hah?!"

"Gua emang ga mungkin dan ga akan mungkin mau nyakitin perasaan sahabat lu, kita bahkan enggak punya hubungan apa-apa, jadi dimana letak nya gua nyakitin perasaan dia?"

Bugh!

Hinata langsung memukul perut sai dengan sangat keras

"Ternyata lu lebih bajingan dari yang gua kira. Jauhin Ino jangan pernah lu hubungin dia lagi! Karena lo ga ada hak buat deketin dia! Kalau cuman buat nyakitin mending lu mundur"

"Sebelum gua lakuin hal yang lebih parah dari ini" Hinata yang akan keluar dari ruangan itu mengurungkan niat, setelah mendengar ucapan Sai

"Kalau gua ga mau? Lu mau lakuin apa sama gua?" Ucapnya dengan nada menantang

"Kita liat aja nanti, gua bener-bener ga akan jamin keselamatan lu, jangan pernah remehin gua"

"Atau lu bakal liat jantung lu keluar dari tempatnya" Ucapnya dengan nada seram, Naruto bahkan menatap istrinya itu dengan tatapan yang susah diartikan

"Kalau gitu gua pamit yah, bangsat!" Naruto langsung menarik tangan istrinya dan keluar dari ruangannya itu

Hinata bingung, padahal dia hanya memiliki masalah dengan temannya itu, bukan dengan dirinya

"Nar, kamu?.."

"Aku mau ngomong" Naruto pun manarik Hinata dan masuk ke dalam mobil yang dibawa Hinata

"Apa?" Tanya Hinata menatap mata suaminya yang menatapnya tajam

"Kenapa kamu ngomong kaya gitu sama Sai? Dia lebih tua dari kamu" Hinata hanya acuh mendengarnya

"Aku pasti ga akan kaya gitu kalau dia ga mancing, lagi pula aku cuman ngancem" Ucap Hinata

'Ga mungkin cuman ngancem, pasti bakal dilakuin juga' Umpat Naruto dalam hati

"Yaudah aku mau pulang, aku cape"

"Sepenting apa Ino buat kamu?" Tanya Naruto yang membuat Hinata langsung menatap wajah suaminya itu

"Penting! Dia udah kaya saudara perempuan aku, dia, Sakura dan Temari. Mereka bahkan selalu ada buat aku, keluarga mereka selalu nerima aku disaat aku terpuruk karena kehilangan ayah, mereka selalu ada buat hibur aku"

"Dan lagi, mereka ga pernah ninggalin aku saat aku butuh. Mereka berharga buat aku, mereka keluarga aku! Aku paling gabisa saat ada yang nyakitin mereka" Naruto hanya menghela nafasnya mendengar ucapan Istrinya itu

Naruto pun langsung memeluk Hinata dengan sangat erat, menyalurkan ketenangan untuk nya

"Aku ngerti Nat, tapi satu hal yang kamu harus tau, mungkin Ino udah jadi keluarga kamu. Tapi semua yang dia hadapi ga harus kamu ikut campur, termasuk sekarang. Biar jadi urusan Sai sama Ino, kamu jangan ikut-"

"Gabisa!"

Naruto hanya bisa menatap wajah Hinata, istrinya itu memang sangat keras kepala

"Dia sahabat aku! Aku gabisa diem aja kaya gini"

"Aku paham Nat, hanya apa yang bakal dilakuin Ino saat tau kamu nonjok sai tadi" Hinata juga ikut berfikir, memang salah saat dia memukul sai, hanya sudah terlanjur emosi

"Maaf" Naruto hanya mengelus kepala wanitanya dengan lembut

Namun dilain tempat, ada dua sosok wanita yang melihat adegan itu dari dalam mobil

NARUHINA Sosmed 2 {Completed✔}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang