Pahlawan

1.2K 95 37
                                    

"Nat, hari ini lu langsung balik?" Tanya Kiba

"Lo kan tau, gua sekarang udah ada tanggung jawab ngurusin anak orang" Kiba pun hanya mengangguk bodoh

"Bokap nya ga ada perkembangan?"

"Ga ada Kib, kata emaknya Sakura makin hari makin drop. Kemaren gua juga baru ajak si Konohamaru jenguk, yah berharap bapaknya denger terus bangun" Kiba hanya menggeleng kepala mendengar ocehan Hinata

"Mana ada Nat, itu mujizat namanya"

"Yah siapa tau kan ada Kib, Yaudahlah gua balik. Cape gua lama-lama ngomong sama lu" Hinata dengan segera memakai helm dan naik ke motor besar miliknya

"Tumben ga bawa mobil, kemana mobil lo?" Kiba baru Sadar kalau yang dinaekin bukan mobil yang biasanya dibawa

"Lagi males gua, lagian motor kasian kalau ga dipamerin" Ucap gadis itu bangga

"Duluan ya Kib!" Ujarnya sebelum pergi

"Yo! Hati-hati lo!" Kiba juga menjawab ucapan Sahabatnya itu

Seberapa deket si mereka berdua? Sampai kaya bukan temen.

Pria yang sedari tadi ingin menuju parkiran itu pun juga mengintip ke akraban keduanya

•••

"Sungguh senang... Amat senang, Gua cantik banget sungguh senang!" Liat kan? Orang gila mah dimana aja bakal kumat

Padahal lagi dijalan, bisa-bisanya nyanyi. Gilanya emang bikin keheranan

"Beli brokoli apa yah gua?" Hinata melihat tukang jualan sayur keliling langganan nya sedang mangkal ga jauh dari rumahnya.

"Mang Ujang!" Panggil gadis itu dengan sangat 'antusias'

"Eh Neng! Tumben bukan bibi, biasanya yang belanja Bibi" Ucap Mang Ujang alias Yamato

"Kali-kali lah mang Majikannya yang belanja. Lagian Mamang pasti nyariin karena suka kan sama Bibi? Ngaku atuh Mang!" Goda Hinata, bikin Mang Ujang blusing

"Yaudah mau beli apa atuh Neng?" Mang Ujang malah mengalihkan pembicaraan

"Brokoli ada mang?" Tanya Hinata sambil ngotak-ngatik sayuran laen

"Ada atuh Neng, lumayan masih seger. Se seger Eneng"

"Heleh! Gombal amat sih Mang!" Hinata hanya terkekeh mendengar Gombalan Mang Ujang

"Mau beli berapa Neng?"

"Beli 3 bang" Mang Ujang dengan sigap memasukan sayuran ke dalem plastik

"Berapa Mang?"

"12 Ribu neng" Hinata hanya melongo

"Astagfirullah mahal amat sih Mang, Harga maha siswa atuh! Masa satu brokoli 4 rebu. Yang bener aja"

"Susah atuh neng idup sekarang, mana semua harga pada naek, kalau dimurahin Mang Ujang mana untung" Hinata sebenarnya masih mau nawar, hanya kasian

"Yaudah deh Mang" Akhirnya dengan pasrah dia membiarkan Mang Ujang menang memainkan tawaran harga

"LEPASIN SAYA!!" Hinata dan Mang Ujang menatap keasal suara itu

"Wah ga bener nih! Beraninya sama orang tua!! Brengsek amat" Hinata segera mencari benda yang bisa membuatnya memukul orang itu. Namun sayang, hanya ada sayuran dan...

"Mang! Minta cabe nya, Nanti saya Bayar 2 kali lipat!" Hinata langsung mengambil cabai itu segenggam

Dengan perasaan Marah, gadis itu menghampiri pria dengan otot besar yang mengganggu orang tua itu..

"WOI BAJINGAN!!!" Preman-preman itu langsung menengok ke arah Hinata. Namun sayang sekali, Malangnya nasib preman itu

Saat menengok kearahnya, Hinata langsung menempelkan persis di Mata dan Mulut preman itu..

"Bisa-bisanya lu berani ama orang tua! LO COWO APA BANCI NJING!!!" Belum Sempet Jawab karena mulutnya kepedisan preman itu langsung ngacir dengan kecepatan penuh

Hinata hanya menggeleng kepala melihat preman itu, gadis itu langsung menghampiri ibu yang tadi diganggu itu.

"apa anda baik-baik saja?" Tanya Hinata kepada wanita dengan rambut merah (?)

"Terima kasih! Ibu ga tau harus ngomong apa lagi sama kamu, mereka selalu aja menganggu orang-orang yang berbelanja disini Nak" Curhat Ibu itu

"Tapi tidak akan lagi. Itu ancaman untuk Nya, dan dia pasti tidak akan berani membawa teman-temannya yang lain untuk menganggu ibu. Saya jamin, itu udah termasuk ancaman terbesar jika dia datang dan menganggu Ibu dan yang lain berbelanja lagi" Ibu itu hanya tersenyum karena ucapan Hinata

Baru aku lihat, gadis seberani dan secantik nya

"Neng! Ganti atuh cabe Mamang!" Si Ibu dan Hinata menengok kearah Mang Ujang

"Ah, Biar ibu yang mengganti kan nya yah" Namun Hinata sudah duluan mencegah nya mengambil uang

"Itu tidak perlu, aku sudah berjanji padanya untuk mengganti rugi" Hinata pun memberikan senyuman manis kearah Ibu itu

"Kalau begitu uangnya untuk mu saja Nak" Hinata lagi-lagi menggeleng

"Aku nolongin Ibu Ikhlas kok, intinya lain kali lebih hati-hati bu, Sekarang dunia makin jahat. Tapi ibu jangan khawatir yah, kalau ada yang macem-macem lagi, panggil Nama aku tiga kali, aku pastiin aku bakal dateng" Ucapnya dengan bangga

"Siapa Nama kamu sayang"

"Nama ku Hinata bu" Ibu itu tersenyum mendengar Namanya

"Nama Ibu Khusina, kau bisa memanggil ku Tante Khusina" Hinata hanya mengangguk

"Kalau begitu, aku pergi ganti rugi cabe dulu yah Bu, kasian Mang Ujang" Khusina pun menatap kepergian Gadis yang menolongnya tadi

Dari kejauhan Khsuina bisa mengetahui betapa mulia gadis itu, dengan banyak ibu-ibu dan pedagang sayur sangat menyukainya

"Coba aja, Naru ketemu sama dia. Aku ga akan mikir lagi buat jadiin dia menantu" Ujarnya dan langsung melangkah pergi
















SEKIAN

NARUHINA Sosmed 2 {Completed✔}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang