"Sihoon's plan"
Krek!
Terdengar suara pintu dibuka dari luar. Yunseong yang sedang sibuk didepan layar komputer menoleh ke arah pintu, ingin tau siapa yang masuk.
Setelah tau siapa orangnya, kedua mata Yunseong kembali menatap layar komputer dan tidak peduli dengan kedatangan orang itu.
"Yunseong, papa mau tanya sesuatu ke kamu"
"Apa?" Jawab Yunseong dengan nada datar, tanpa mengalihkan pandangannya dari layar komputer.
"Donghyun masih hidup ya?"
Yunseong sedikit terkejut dan langsung menghentikan pekerjaannya.
"Tadi papa ketemu dia di rumah sakit, katanya dia sedang hamil anak kamu, apa itu benar?"
"Kalau iya kenapa? Papa mau melenyapkan bayi kembarnya? Sekalian dengan ibunya?" Ujar Yunseong sinis.
"Papa kan tanya baik-baik seong, kenapa kamu sinis banget?"
"Harus banget ya, ramah sama orang kayak papa, yang tega pisahin anaknya sendiri dari cinta sejatinya, dan menjual dia ke orang lain?"
Jlebb!
Kata-kata pedas yang dilontarkan Yunseong benar-benar mengiris hatinya. Meskipun ini bukan kali pertama, tapi tetap saja, rasanya sangat sakit.
"Sejak kapan kamu mulai berhubungan lagi sama Donghyun? Terus Minhee gimana? Kasian dia kalau tau kamu ada main sama orang lain"
Papa Hwang bertanya selembut mungkin, berharap tidak menyinggung perasaan Yunseong, namun..
Brakk!!!
Yunseong menggebrak meja hingga barang-barang disekitarnya berjatuhan.
"Papa peduli sama perasaan Minhee tapi gak peduli sama perasaan Donghyun???"
"Minhee kan istri kamu seong, dia istri yang baik dan selalu menyenangkan hati kamu, gak sepantasnya kamu khianati dia kayak gini"
"Terus papa mau aku kayak gimana? Mau suruh aku tinggalin Donghyun kayak dulu lagi? Papa ngerti gak kalau aku cintanya sama Donghyun? Cuma Donghyun, gak ada yang lain!"
"Papa gak suruh kamu tinggalin Donghyun, papa cuma mau kamu bicarakan masalah ini secara baik-baik ke Minhee, jangan bohongi dia kayak gini, hatinya pasti hancur kalau tau kamu mengkhianati dia"
Yunseong mengacak-acak rambutnya frustasi, kenapa sih pak tua ini selalu ikut campur urusannya?
"Yunseong to the point aja ya, apa yang papa rencanakan?"
"Rencana? Maksudnya?"
"Rencana jahat papa untuk melenyapkan Donghyun dan si kembar"
"Kenapa kamu selalu berfikiran negatif ke papa? Papa gak punya rencana jahat apapun seong! Papa sayang Donghyun, dulu, sekarang, dan sampai kapanpun!"
"Bohong! Kalau papa sayang, kenapa dulu papa pisahin aku sama dia? Papa juga memalsukan kematian dia! Itu yang namanya sayang pa???"
Lagi-lagi Yunseong mengungkit masa lalu, sebesar itukah dosanya sampai darah dagingnya sendiri tidak mau memaafkan dirinya?
"Seong, Kamu kan udah tau, alasan sebenarnya papa pisahin kamu dulu, papa terpaksa seong, papa gak punya pilihan lain buat menyelamatkan mama kamu!"
"Papa masih punya pilihan yang lain, papa bisa diskusi dulu ke Yunseong, dan Yunseong pasti bantu papa carikan darah yang cocok buat mama tanpa papa harus menjual Yunseong ke papi Dongho!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Affair | Hwangkeumini
Roman d'amourSebuah cerita tentang cinta, pengkhianatan, perselingkuhan, dan balas dendam "Mencintai lebih dari satu orang bukanlah sebuah kejahatan" -Yunseong "Apapun alasannya, aku memiliki hak sepenuhnya atas kamu, karena kamu suamiku" -Minhee "Ceraikan dia a...