1.3

3.2K 465 153
                                    

Setelah istirahat, ada pelajaran sejarah tentang 7 negara dan sialnya Xiao terpaksa kerja kelompok dengan Scaramouche, karena (Y/n) sudah janjian sama Sucrose dan yang kosong hanya Scaramouche.

"Kalo Snezhnaya gua hafal, udah lah itu aja!"

"Mending Liyue."

"Kalian tengkar gaada gunanya, orang diundi negaranya.." kata Barbara dengan muka datar, (Name) mengetawai Xiao dari tempat nya dan Sucrose.

"Gua aja yang milih." kata Scaramouche sembari maju ke depan kelas untuk mengambil undian.

Tak lama kemudian dia datang dengan dengan muka kesal. "Liyue."

"Lo bagian sebelum perang Archon, gua bagian sesudah perang. Gimana?" tanya Xiao membagi tugas.

"Deal."

Taklama kemudian kelompok mereka pun presentasi dan mereka (terutama Xiao) terlihat febeles nan pintar✨

"Heh.." kata Scaramouche sesudah pelajaran sejarah.

"Kalo lo ngajak gelud, gw skip."

"Kagak anjeng.." umpat Scaramouche ke Xiao. "...Sorry gw ngeremehin lo."

"...Lo bisa minta maaf?"

"Bisa lah cuk! Gua mau ke kantin, join ga?"

Xiao pun berhasil membuat teman di kelasnya. Sebuah achievement untuk Xiao 😌✨

🥀

"Lo deket sama Venti?"

"Iya, doi temen gw dari SD. Kenapa?"

"Signora bisa-bisanya suka sama dia, padahal tinggi kagak, kaya juga kagak.."

"...Ngaca bgst. Lo juga pendek, mana sensi an." kata Venti dari balik Scaramouche. "Lagian gua ga bisa nerima perasaan dia, gua dah suka sama orang.." Venti pun nimbrung di sana.

"Dia juga tau, cuma ga mau nyerah. Lagian lo suka sama siapa sih?" tanya Scara kepo.

"Temen masa kecil gua, tapi dia sendiri dah suka sama orang.. Move on susah bet." curcol Venti sambil ngemil fried radish ballnya Scaramouche.

"Bakso gw bangsat!"

Akhirnya mereka gelud dan sesudah itu nghibah bentar sebelum masuk kelas

🥀

"Xiaoo!" seru Venti di depan gerbang bersama Zhongli. "Gimana sekolah di Mondo ges? Seru kan?"

"Lumayan.. Cuma aku lupa ga ada Childe buat pinjem mora." curcol Zhongli. "Jadi tadi dipinjemin Diluc.."

"Diluc kasihan amat.. Udah diutangin Venti, sekarang Zhongli juga ikut-ikut.." komen Xiao sambil ngelus dada. "Oiya Ven, awas duit gw ga lo ganti. Gw geprek lo."

"Ehe. Btw mau pada nongki lagi ke kafenya Diluc? Kali ini gw mau perform juga."

"Hmm boleh deh.. Tugasnya belum ada lagian.." Karena Zhongli ikut, Xiao juga pengen ikut.

"Yud gua ikut deh." kata Xiao sembari menghela nafas. Padahal idenya dia mau kerja pr kimia, trus lanjut main ps.

🥀

"Diluccc gua dateng!" seru Venti, diikuti Zhongli dan Xiao di belakangnya.

"Kak Ventiii!" seru Klee sembari memeluk Venti. "Kak Xiao.." panggil Qiqi dari belakang Klee.

"Lo Qiqi? Kok di sini? Dianterin Kak Ganyu?"

"Qiqi mau main sama Klee.. Kak Ganyu di kamar mandi."

Setelah bincang-bincang sebentar, Diluc mengingatkan Venti untuk pergi ke panggung. Tapi tiba-tiba Klee dan Qiqi juga mau ikut nyanyi bersama Venti.

"Kak Ventiii, Klee mau ikut!" "Qiqi juga.."

Jean dan Ganyu melarang adiknya untuk mengganggu Venti. Tapi yang ada Klee mau nangis karna dilarang Jean.

"Udahlah Jean, gapapa.. Xiao ikut gih wkwk." ajak Venti.

"Lah kok gw? Bertiga sono gih. Suara gw kayak kambing ok?" tolak Xiao. Tapi Venti sendiri nggak kehabisan akal.

"Xiao.. Lo tau nggak, kalo lo perform sama gua, pasti kafenya rame. Trus kabarnya pasti cepet nyebar, apalagi ada Bennet sama Razor tu di pojok. Kalo kabarnya nyebar ke (y/n) kan bagus!"

"...Sialan lo Ven."

🥀

"Selamat malam semua!.." Venti pun memulai sesi pembukaannya, yang lain hanya bisa menunggu Venti selesai ngoceh.

"Nah kali ini perform kita khusus! Ada Klee, Qiqi, dan Xiao! Jangan lupa sering-sering ke Angle Share ya!"

"...Kata suara kayak kambing, mana ada anjeng." umpat Kaeya kesal.

"Dulu Venti sama Xiao juga sering nyanyi lagu ini.. Adem banget kalau mereka nyanyi dari dulu." kata Ganyu diikuti anggukan kepala Zhongli.

"Ga kusangka Klee bisa nyanyi kayak gitu.." puji Jean. Diluc juga ikut tersenyum melihat mereka perform.
'Mayan duit makin ngalir.'

"Harusnya Hu Tao ikut yakan? Biar dia percaya kalo Xiao bisa nyanyi.." kata Zhongli ke Ganyu.

"Hari ini Hu tao pacaran sama Xiangling.. Mana mau Hu Tao ikut."

"Kita akan kembali lagi jam setengah 8 nanti, terima kasih dukungannya!" kata Venti mengakhiri sesi pertamanya.

"Jir gw ga ikut gapapa kan? Lo sendiri ya Ven. Lama ga nyanyi suara gua serak.." Tentu saja Venti kembali menyeret Xiao untuk ikut manggung. Awalnya Zhongli juga mau diseret, tapi Venti inget dia pernah ketonjok Zhongli gara-gara maksa dia.

"Kita main musik aja! Lo kan bisa main flute kan? Nanti gw main lyre. Ok?"

'Padahal gw cuma niat makan almond tofu astagaa..'

𝓡𝓮𝓭 𝓢𝓽𝓻𝓲𝓷𝓰 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang