1.10

1.5K 203 47
                                    

WARNING
Violence

Tak lama kemudian Xiao baru sadar kalau dia masih menggandeng tangan (Y/n) dan melepaskannya perlahan-lahan.

"Yah kok dilepas?"

Xiao cuma termenung sambil melihat ke arah lain.

"Gw mau lo gandeng." "Lo lepas gara-gara ga enakan kan? Dah lah, skuy!" kata (Y/n) sambil menarik tangan Xiao. Tentu saja doi mukanya dah merah.

"Cuma jalan berdua?"

"Lah lo nyeret gw dari pas bareng mereka, ya kita cuma berdua aja lah gblk. "

"Maksudku, ga ngajak yang lain? Venti atau Zhongli.."

(Y/n) pun baru nyambung dan gercep ngechat di grup

(Y/n) pun baru nyambung dan gercep ngechat di grup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Scara mau join tuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Scara mau join tuh.. Tumben ga sama Mona?"

Xiao hanya mengangkat kedua bahunya dan lanjut jalan ke katredal. Di air mancur atas dia bertemu dengan Scara dan Childe.

"Zhongli mana?"

"Masih di air mancurnya plaza, katanya mau ngambil foto lagi. Jadi suruh duluan.." kata Tatang "Lo sendiri ga mau ikut moto?"

"Nih di katredal."

"Dude.. Lo cuma berniat ngambil 1 spot doang?" tanya Venti. "(Y/n), ayo kita geret dia."

(Y/n) pun ikut menggeret Xiao untuk menunjukkan beberapa spot Mondstadtable di kota. Ada cafenya Diluc, katredal, dan gerbang utama Mondstadt. "Kalo di luar kota ada sih, kayak Windrise, Cape Oath, Stromterror' lair.."

"Gw personally suka ke Stromterror lair. Enak bat pas galau-galau di sana.."

"Ke mana?" tanya Xiao ke Zhongli.

"Hmm... Windrise?"

🥀

"Hahh! Wanginya enak bat!" seru Venti sambil rebahan dibawah pohonnya. "Wiihh ada crystalfly juga!"

(Y/n) duduk dan menikmati rindangnya pohon windrise, Childe, Zhongli, dan Scara sibuk untuk melihat-lihat pemandangan. Xiao yang melihat seekor crystalfly mengambilnya dan memasangnya di rambut (Y/n).

".. Gw kira itu bagus di rambut lo... "

(Y/n) tersipu malu dan berterima kasih kepada Xiao. Yang lain? Kek nyamuk di balik situ. Kemudian Xiao melihat ke arah Venti 'Gw harus ngapain lagi?'

'Deketin lagi gblk.' kata Venti dari telepati. Xiao duduk mepet ke arah (Y/n) dan kembali melihat ke Venti. 'Udah, trus?'

'Ga gitu goblokk.' batin Tatang dan Scara yang geram melihat Xiao. 'Hah.. Ni anak hopeless tenan masalah ndeketin cewek..'

"Btw dah jam segini, mbalik skuy.. Daripada dipalak preman?"

"Kalo ada preman tinggal tonjok aja, slesai kan?" kata Childe menyepelekan masalah. Dan tentu saja, baru saja 5 menit yang lalu diomongin dan sudah ada treasure hoarder yang mengincar mereka, bisa dibilang preman lah.

"Hoi! Kalo lewat bayar."

(Y/n) yang tidak mau mencari masalah sudah mengeluarkan dompetnya, tapi tidak dengan 5 yang lain.

"Lo kira ini jalan bapakmu? Mbahmu? Enak aja." kata Scara sambil jalan melewatinya.

"Heh heh siapa suruh lo lewat?" kata treasure hoarder sambil mendorong Scara sampai jatuh.

Scara tertawa terbahak-bahak dan kembali berdiri. "Fatui Harbinger no 6, Ballader." Belum juga menyebut namanya, treasure hoarder itu sudah ketakutan. "B-bos kita salah target."

"Siapa suruh mundur? Memang Harbingers bisa ngapain? Mondstadt bukan daerah kekuasaan Fatui."

"(Y/n). Lo pergi dulu, lari ke gerbang secepatnya." kata Zhongli memberi arahan. "Kalian gimana?"

"Sans.. Kita mbalik nya cepet kok."

(Y/n) kabur dan mau dihadang oleh salah satu treasure hoarder, Childe sudah menarik kerah baju nya, sampai preman itu tercekik. "Eits siapa bilang boleh pergi?"

"Lagian lo cuma anak SMA, tolol banget mau ngelawan kita."

Venti tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan bos treasure hoarder. "Kita tolol katanya!"

Childe menarik rambut anak buah bos tersebut dan memperkenalkan dirinya. "I'm Fatui Harbingers no 11, codename Childe, but I also go by Tartaglia." katanya dengan seringainya.

"I have a great many names, though when on leave." kata Zhongli dengan elegan. "I tend to go by Morax.."

Mendengarnya, semua anak buah treasure hoarder itu kabur dan meninggalkan bosnya.

"Bawahan tolol!" Bos tersebut sudah mau kabur. Venti mengambil pistol dari balik sweaternya dan menodongkannya ke kepala bos tersebut. "Think you can get away?"

Xiao mengambil belati dari lengan jaketnya dan menodongkannya ke leher bos treasure hoarder itu. "Fight me. How long do you think your body will last against my blows?"

"A-ampun Vigilant Yaksha. Gw kabulin semua permintaan kalian! Cewek? Koneksi? Semua gw kabulin. "

Xiao memasukkan belatinya kembali dan menarik rambut bos tersebut. "Pergi dari sini, awas kalo lo buat ulah di Mondstadt. Saat itu juga gw bunuh."

"Hey hey.. Itu bukannya kata-kataku?" kata Venti sembari menarik dagu bos treasure hoarder dengan pistolnya. "Next time gw bolongin kepala lo. Pergi."

Mereka ber5 pergi, tentu saja bos tersebut mencari kesempatan dan menggambil pipa rongsokan. Kemudian mengarahkan pukulannya ke Venti. Childe tidak main-main dan menembakkan pistol ke arah kepala bos tersebut.

"Who's next? "

🥀

Khusus voicelines nya Zhongli, memang kurubah jadi Morax. Buat apa? Pertanyaan yang bagus. Eit tapi nanti spoiler :3 Mangkanya baca terus huehue

𝓡𝓮𝓭 𝓢𝓽𝓻𝓲𝓷𝓰 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang