Syahrini dan Reino

17 3 0
                                    

"Bas, are u ok?" Pertanyaan itu, suara indah dan menyejukkan terlintas begitu saja melewati indra pendengaran Baskara

Mata Baskara tak bisa memungkiri kekecewaan dalam dirinya, tangannya mulai mengeluarkan beberapa tetes darah, pelipis dan juga tulang pipinya pun sama. Terluka.

Senja menghampiri Baskara begitu mendengar kabar perkelahiannya. "Bas, kamu gapa.." katanya terputus digantikan oleh pelukan Baskara

"Sakit Nja" keluhnya, bukan. Bukan sakit karna luka fisiknya tapi sakit yang lebih dalam

Senja mengelus pelan rambut Baskara, mencoba menenangkan. Posisi itu bertahan beberapa menit sampai mereka nyaman dengan sendirinya, melupakan keadaan sekitar

Perlahan teman-teman Baskara mundur, memberikan ruang untuk mereka.

Bukan, Baskara tidak berkelahi dengan senior ataupun junior, tidak jua dengan musuh dari sekolah lain. Melainkan dengan seseorang yang selalu Senja tau, ah ralat hanya Senja yang tau bila keadaannya sudah seperti ini

Ayahnya, ayah kandungnya. Luka yang Baskara terima bukan hanya sebatas fisik tetapi juga batin. Hati seorang anak yang teriris kasar oleh perlakuan sang ayah. Pertentangan, ketidak sopanan hanya awal dari semua perang yang tak kunjung usai ini

"Mau minum?" Tanya Senja begitu melepaskan pelukan

Baskara mengangguk seperti anak kecil, manjanya terlihat

Menenguk air sampai habis membuat ia merasa tenang, "diobatin dulu ya" Senja mengambil kotak p3k disana, memulai dengan membersihkan luka dengan alkohol

Tidak ada ringgisan, sungguh ini tidak terasa sakit sama sekali untuk Baskara. Luka dalamnya lebih sakit bahkan sudah sangat terinfeksi

Lembut, begitu Senja mengobati Baskara.

"Kita nikah aja Nja, aku sama kamu pindah kenegara lain. Kalau bisa yang jauh" pintanya, ngawur

Senja tersenyum menanggapi, "ide bagus, naik apa ya enaknya?"

"Motor" jawab Baskara singkat, matanya seperti menghayalkan sesuatu

"Si hitam? Boros dong bensinnya" tanggap Senja masih dengan kegiatannya, membersihkan luka Baskara

Baskara melirik sejenak kearah Senja, seperti memikirkan sesuatu "ganti, jadi naik Tesla" muncul lah ide baru

Senja memasang muka sok terkejutnya, "wah.. boleh tuh. Lebih irit, eh tapi kalau habis baterai gimana Bas?" Tanya nya kembali

"Ganti, pakai jet" Baskara mengusulkan kembali

Senja menyelutuk dengan asal, "syahrini dong"

"Berarti aku reino nya?" Tanya Baskara polos

Tawa Senja pecah, "hahahaha" seorang Baskara mengetahui gossip sungguh pencapaian luar biasa

Baskara yang melihat pun ikut tersenyum, obatnya hanya satu tawa Senja. Dan Senja nya tau cara mengobati, tanpa menghakimi dan menjejalkannya dengan segala pertanyaan

Baskara mengelus pelan pipi Senja, menatapnya masih dengan senyuman. "Te-Amo Nja" ucapnya pelan. Membuat Senja menatap kearahnya dengan senyuman yang sedikit menurun

"Te-Amo Bas" senyumannya kembali menguar, Baskara nya telah tersenyum. Ia sedikit melupakan luka dihatinya, dengan cara ini Baskara diluluhkan dan dengan cara ini ia merasa nyaman

••

Hai, memutuskan melahirkan cerita baru ditengah malam

Singkat sekali ya?

Tapi bagaimanapun, Senja dan Baskara punya cara tersendiri untuk mengatasi sebuah luka

Masih ingin melihat cara lainnya bukan?

Bas, Baskara.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang