Bab 5

902 63 1
                                    

Happy reading ❤️🤗

🕊️🕊️🕊️

"Terlihat sesempurna apapun kehidupan seseorang. Pasti ia akan tetap dihadapkan oleh masalah. Dan yang harus dilakukan saat masalah itu datang adalah menghadapinya bukan menghindari."

-Raline Agatha Abraham-

Lisa is calling....

Pip

"...."

"Iya, saya di rumah. Ada apa, Lis?" Tanya Raline dengan raut wajah bingung.

"...."

"Saya akan segera kesana."

Dengan langkah cepat Raline menyambar sebuah tas dan langsung bergegas untuk ke toko. Raut wajah Raline sulit diartikan.

Sesampainya Raline di toko, semua menatap kehadiran dirinya.

"Ada apa ini?" Tanya Raline.

"Jadi gini mbak, Kim Yuri ini komplain bahwa produk yang kita pasarkan kadaluarsa," jelas Lisa.

Raline menatap gadis Korea yang berada dihadapannya. Dengan wajah angkuh wanita itu berkata, "kenapa menatap saya seperti itu?"

Raline mengalihkan pandangannya. Ia menarik nafas dalam-dalam agar tetap tenang, karena jika ia emosi pasti akan kehilangan kendali. Raline mencoba untuk sesabar mungkin agar citra toko nya tidak jelek di mata masyarakat. Apalagi toko yang sudah dibangun 2 tahun lalu ini sangat laris.

"Kalau saya boleh tau, produk apa yang kamu beli?" Tanya Raline.

"Lipstik. Sudahlah, saya tidak butuh orang yang pura-pura baik begini," cibir wanita itu.

"Maaf. Tapi saya yang punya toko ini," sanggah Raline.

Suasana semakin sengit antara Raline dan Kim Yuri, mereka disaksikan oleh banyak orang. Raline bukan tipe wanita yang takut akan hal sepele seperti itu. Ia bahkan tidak segan-segan untuk berkata kasar.

Kim Yuri menyunggingkan senyum remeh. Raline sendiri belum tau siapa wanita yang sedang berurusan dengannya.

"Toko seperti ini tutup sajalah," sindir Kim Yuri.

"Saya masih sabar untuk meladeni anda. Jadi tolong kerja samanya." Raline sudah tidak tahan dengan wanita cantik namun memiliki mulut yang tajam itu.

"Ah, begini saja. Sebagai gantinya saya boleh berbelanja disini gratis sebagai gantinya," usul Kim Yuri seenaknya.

Raline membatin, "gila ya ni cewek."

"Jika hanya satu atau dua barang akan saya beri," tawar Raline.

Kim Yuri berdecak. "Apa-apaan, saya termasuk yang dirugikan disini."

Raline berpikir bahwa masalah kali ini tidak masuk akal. Bagaimana bisa ada produk di toko ini yang kadaluarsa, sementara setiap hari di cek oleh Lisa.

"Jika tidak mau, silahkan keluar," ujar Raline.

"Oke, tapi jangan nangis kalau toko kamu bangkrut," ancam Kim Yuri.

Raline tidak mau kalah, karena memang produk miliknya masih bagus. "Saya tidak takut," tegasnya.

Kim Yuri pergi dengan raut wajah kesal, semua orang kini menatap Raline tidak suka dan banyak yang memilih keluar dari toko itu.

Imamku Seorang Aktor? [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang