Chapter 6 | Nara ku, Daren ku.

18 8 4
                                    

Semoga tidak bosen ya baca cerita ini, hihi.
Happy Reading luv!!<3

•••••

Hari ini adalah hari terakhir Nara bekerja sebagai barista. Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat. Banyak pengalaman yang didapatkan olehnya. Cara bekerja sama dengan rekan kerja, belajar untuk menghargai waktu, dan bersikap cepat tanggap terhadap sesuatu.

Ia juga mendapat kenalan baru yaitu Daren. Cowok super polos yang pernah Nara kenal. Sebetulnya Daren itu jutek dan cuek, tapi entah bagaimana mereka berdua bisa akrab seperti bertemu teman lama. Banyak momen yang tercipta diantara mereka berdua. Setiap hari Daren mengantar Nara pulang seusai kerja, terkadang mereka mampir untuk makan malam bersama atau hanya sekedar membeli ice cream di warung pinggir jalan. Dan tidak lupa mereka sudah saling bertukar nomer whatsapp, hampir setiap hari mereka saling memberi kabar masing-masing.

Nara merenggangkan kedua tanganya, ia baru saja terbangun dari tidurnya. Ia langsung beranjak dari kasur dan segera bersiap untuk berangkat kerja.

20 menit waktu yang ia habiskan untuk mandi, memilih pakian dan berias diri. Setelah ia merasa sudah cantik Nara terus memuji dirinya sendiri, ia sangat mencintai dirinya.

Drttt drtttt ... ponsel Nara bergetar, saat ia lihat ada notifikasi whatsapp.

[[Nar, aku udah di depan rumah kamu.]]

Seketika Nara tersenyum saat membaca pesan tersebut. Nara mempercepat langkahnya, saat membuka pintu ternyata sudah ada cowok dengan motor vespanya yang sedang menunggu Nara. Ya, cowok itu Daren.

"Hai," sapa Nara kepada Daren. Ia menghampiri nya.

Daren membalas dengan lambaian tanganya, "udah siap?"

"Udah dong."

Daren langsung memakaikan helm ke kepala Nara, helm yang sengaja ia beli khusus untuk pacarnya itu. Mereka sudah resmi menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih.

[[Flashback time]]

Saat itu Nara sedang membereskan kafe karena sudah waktunya untuk pulang. Sedangkan Daren hanya duduk memainkan ponselnya. Nara menggerutu sendiri karena cowok itu tidak sama sekali membantunya.

"Daren!! Bantuin gue,"

"Hah?" Daren hanya merespon seadanya. Ada sesuatu yang sedang Daren rencanakan.

Melihat respon dari Daren yang seperti itu, Nara mempercepat gerakan membereskan meja dan bangku sampai terdengar suara benturan yang berasal dari benda tersebut.

Daren masih tetap duduk tenang memainkan ponselnya, tidak peduli dengan apa yang dilakukan oleh Nara.

'Bagaimana cara menyatakan perasaan kepada perempuan'

Daren mengetik seperti itu ketika membuka google. Berbagai blog ia buka namun hasilnya tetap sama, Daren tidak terlalu paham. Ia berniat untuk menyatakan perasaan kepada Nara. Ia sudah jatuh hati kepada gadis itu, perasaan yang jarang muncul di hatinya. Ia tidak mau melewatkan kesempatan ini karena besok adalah hari terakhir Nara bekerja di kafe ini.

Daren tidak peduli jika ia ditolak oleh gadis itu, yang terpenting ia sudah menyampaikan isi hatinya. Tetapi, tetap saja Daren berharap gadis itu menerimanya.

Me & You ; Who are you? | HarutoxPrimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang