Chapter 2 | Masa lalu Nara

31 10 3
                                    

Have a good day <3
Happy Reading!!

•••

"Nar, kamu mau balikan sama aku? Aku udah jadi direktur, kamu enggak akan susah lagi. Aku janji akan bahagian kamu, Nar,"

Perkataan dari Samuel tersebut membuat Nara tersinggung. Apa menurut Sam kalau ia tidak balikan Nara akan susah? Tidak bahagia?

"Wah.. Dasar brengsek!! Emang menurut lo gue nggak bisa bahagia tanpa lo? Gue melarat? Lo pikir gue cewek matre?? Sombong! Argggh..." Nara menggerutu dengan dirinya sendiri. Ia sangat benci dengan orang yang sudah merendahkan nya, "Liat lo ya, Sam. Gue bakalan buktiin ke elo, kalo gue bisa bahagia juga tanpa lo, Sam!!"

Nara dan Samuel adalah pasangan ter-romantis di kantor mereka bekerja kala itu. Saat itu Samuel masih menjadi seorang Manager, sedangkan Nara hanya sebagai karyawan magang di bidang yang sama seperti Samuel. Nara yang belum ada pengalaman bekerja di kantoran dibantu oleh Samuel. Ia memberikan arahan kepada Nara bagaimana tata kerja dan sistem di kantor tersebut, dari momen itulah bumbu-bumbu cinta muncul diantara mereka. Pada saat itu Nara masih berusia 20 tahun dan Samuel 23 tahun.

Setelah hampir menginjak 3 tahun mereka berpacaran, Samuel berkehendak ingin mengenalkan Nara kepada keluarganya. Nara sangat senang karena akhirnya ada laki-laki yang serius menjalin hubungan denganya. Nara berdandan sangat cantik kala itu.

 Nara berdandan sangat cantik kala itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[Flashback time]

Nara dan Samuel telah sampai di kediaman orang tua Samuel. Mereka bergandengan dan saling tersenyum bahagia.

Dekorasi rumahnya sangatlah elegan dan mewah, Nara tidak menyangka kalau Samuel terlahir dari keluarga yang kaya. Selama ini yang Nara tahu adalah Samuel orang yang sangat sederhana tidak menampilkan bahwa ia orang yang berada.

Senyuman yang tadi mengembang di wajah Nara kini hilang. Raut wajahnya datar. Perasaan nya mulai tidak nyaman.

"Silahkan duduk," wanita setengah baya itu mempersilahkan Nara untuk duduk. Makanan yang disiapkan sangatlah banyak layaknya makanan yang ada di restoran bintang lima.

Disana ada Ibu dan Ayah dari Samuel, mereka menyapa Nara sangat ramah. Nara pun mengambil makanan untuk di taru di piringnya, suasana sangat hening saat sedang makan. Saat sudah selesai makan, tidak ada yang memulai pembicaraan, sampai-sampai Samuel memberikan tanda agar Nara segera memulai topik pembicaraan.

'Kenapa harus gue yang kenalin diri? Kenapa nggak Samuel yang kenalin gue ke orang tuanya?' Tanya Nara dalam hati.

"Tante om, perkenalkan nama saya Edria Nara Letisha biasa di panggil Nara." Ucap Nara sopan.

"Oh.. Jadi kamu yang namanya Nara. Pacar nya anak saya? Ohiya, nama saya Erika dan ini Ayahnya Samuel, Johny"

"I--iya, Tante. Saya pacarnya Samuel," Nara menjawab nya dengan gugup. Suhu tubuh Nara berubah menjadi dingin.

"Pekerjaan kamu apa?" Tanya ayah Sam.

"Saya bekerja di tempat yang sama dengan Samuel, Om. Saya seorang karyawan administrasi."

Kedua orang tua Sam hanya mengangguk sambil tersenyum kearah Nara.

Drttt.. drttt .. drtt

Ponsel milik Samuel bergetar, "Ma, Pa. aku angkat telfon dari orang kantor dulu ya. Nar, sebentar ya." Sam pergi keluar rumah untuk mengangkat telfon tersebut.

Nara benar-benar binggung harus berbicara tentang hal apa kepada orang tua Samuel. Mereka pun sedang memainkan ponselnya.

"Nara, kayaknya kamu enggak pantes untul dampingin anak saya Samuel," Tiba-tiba tante Erika berbicara seperti itu.

Nara kaget. Hati nya terasa seperti di pukul.

"Mak--mak-sssud tante apa ya?" Tanya Nara pelan.

"Orang tua kamu bekerja sebagai apa?" Tanya om Johny. Lagi-lagi pertanyanya seperti jarum.

Nara mencoba menahan diri dan menjawab dengan wajah tersenyum, "Ibu saya sudah meninggal, Om. Sedangkan Ayah saya... Saya sendiri tidak tahu dimana keberadaanya."

"Begini ya Nara, tante akan bicarakan hal ini sekarang saja. Kamu tau kan jabatan Samuel di kantor itu? Apa kata orang lain kalau anak tante seorang Manager menjalin hubugan dengan seorang karyawan biasa?"

Ia sudah tidak kuat lagi mendegar pernyataan dan pertanyaan dari tante Erika. Nara hanya bisa menahan amarahnya. Samuel belum juga kembali bersamanya, ia berharap Samuel datang dan membela Nara.

"Kamu paham kan maksud tante? Pasti banyak laki-laki yang setara dengan kamu yang juga mencintai Nara. Jauhi Samuel ya? Bisa kan? Nara sadar diri kan?" Ucap tante Erika sambil menatap Nara tajam.

Akhirnya air mata yang sedari tadi terbendung pecah mengalir deras di pipinya. Hatinya seperti tersayat pisau yang amat tajam. Ia berdiri berjalan cepat menuju keluar rumah tanpa mengeluarkan sepatah kata kepada orang tua Samuel, ia juga tidak berpamitan dengan Samuel.

Selang beberapa minggu semenjak kejadian itu, Nara dan Samuel sepakat untuk mengakhiri hubungan mereka demi kebaikan bersama. Nara pun di pecat dari kantornya karena kinerja Nara menurun akibat sering melamun dan sampai saat ini belum juga dapat pekerjaan baru.

•••

See u next chapter!!
Semoga kalian suka..
Jangan lupa tinggalkan jejak ya..
Vote and Commet!!<3
Thank you💗

Me & You ; Who are you? | HarutoxPrimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang