I. Meet and Greet

214 20 5
                                    

Gua menghela nafas sambil menutup koper gua yang penuh dengan baju dan beberapa barang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gua menghela nafas sambil menutup koper gua yang penuh dengan baju dan beberapa barang. Hari ini gua akan pindah, ke rumah majikan gua nantinya.

Tunggu, sebelum menjelaskan kenapa gua pindah rumah. Gua akan perkenalkan diri terlebih dahulu ke kalian.

Hai gua Lana, anak dari bapak Doyoung dan ibunda Naeun yang sering gua panggil ayah dan ibu. Ayah bekerja sebagai supir dan pengawal pribadi dari satu keluarga kaya raya, begitu pun dengan ibu yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

Gua emang bukan dari keluarga kaya tapi dengan adanya keluarga gua yang selalu sayang sama gua. Gua gak akan minta apapun lagi selain kebahagiaan keluarga gua.

Umur gua masih terbilang muda karena tahun ini adalah tahun dimana gua sekolah menengah atas. Mungkin di umur yang masih muda ini, anak-anak seusia gua pasti banyak yang menikmati masa-masa remajanya. Seperti, bermain dengan teman-temannya, ke mall, atau bahkan nongkrong-nongkrong di cafe.

Tapi berbeda dengan gua yang bertekat akan bantu ayah dan ibu kerja kali ini. Bahkan sangat amat kebetulan, majikan ayah dan ibu nyuruh gua dan keluarga gua tinggal di rumahnya.

Karena kalian sudah tau kenapa gua pindah jadi kembali ke topik oke.

Setelah selesai dengan seluruh barang yang akan gua bawa. Gua keluar dari rumah sederhana itu dan masukin seluruh barang gua ke dalam mobil yang memang di sediain untuk gua ke rumah baru.

Gua ngeliat rumah gua dari balik jendela mobil. Dengan senyum getir gua ngerasa sedikit sedih, karena emang rumah itu banyak banget kenangan yang gua dapat.

Mobil perlahan jalan meninggalkan pekarangan rumah gua yang bertuliskan "rumah dikontrakan". Kalo kalian tanya kenapa gak di jual, karena gua ngelarang orang tua gua untuk jual rumah itu.

Sedikit gugup untuk ketemu dengan orang-orang baru nantinya. Gua sedikit memikirkan, gimana majikan gua nanti. Baik atau engga, jangan lupakan yang katanya majikan gua itu punya anak.

Apa anaknya seumuran gua atau lebih muda, atau bahkan lebih tua. Yang gua denger dari ibu juga, katanya mereka baik walaupun sedikit jail dan usil. Gua rasa anaknya nanti lebih muda dari gua.

Gak lama di perjalanan, mobil yang gua naikin ini berhenti di satu rumah yang cukup besar. Ah, enggak-enggak. Bukan cukup besar tapi emang besar, pake banget.

Gila aja kali, pantes ibu gua sering cerita terkadang dia cape untuk bersihin rumah majikannya. Lah iya pasti cape, rumah apa mall ini gede banget. Gua rasa kalo ngajak warga se-RT juga masuk ini sih.

Saat satpam bukain gerbang rumah itu dan mobil berjalan masuk ke dalam. Gua langsung nganga bener-bener nganga. Ini main petak umpet juga gak akan ketauan kali ya.

Sampe di pintu utama supir yang tadi antar gua nurunin barang-barang gua. Setelah ucapin terimakasih supir itu pamit. Gua buka ponsel gua untuk ngehubungin ibu, bingung banget harus jalan ke arah mana gua saat ini.

"Anak Lanang" || NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang