II. Cimol cewek apa cowok

112 18 10
                                    

Malam pun tiba, setelah kejadian adu mulut yang tidak bisa di hentikan gua memilih untuk memundurkan diri secara perlahan karena gua masih sayang gendang telinga gua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam pun tiba, setelah kejadian adu mulut yang tidak bisa di hentikan gua memilih untuk memundurkan diri secara perlahan karena gua masih sayang gendang telinga gua. Malam ini semua pembantu di rumah ini lagi sibuk dengan kegiatan masak memasak.

Katanya sih sudah jadi rutinitas biasa di rumah ini karena setiap malam keluarga ini akan makan malam bersama. Gua yang ngeliat masakan apa yang di masak sungguh membuat perut berbunyi.

Makan malam gua yang biasanya cuma makan sisa pagi yang gua panasin menangis melihat apa yang lagi di masak untuk makan malam disini. Yang bener aja, masa cuma buat makan malam ada daging panggang yang di steak, bahkan ada beberapa makanan luar yang di pesan dari beberapa restoran.

Dari pada gua netesin air liur ngeliat makanan-makanan itu. Lebih baik gua ambil penyedot ruangan untuk beresin ruang tamu.

Tapi kayaknya gua salah milih beres-beres deh. Buktinya anak-anak majikan gua saat ini malah nyuruh gua untuk ikut mereka main.

Bagusnya gua baik hati ya, jadi gua taro dulu penyedot ruangan itu dan pergi ke mereka yang dari tadi neriakin nama gua.

"Apa?" Tanya gua.

"Main bareng sama kita." Ucap Jisung sambil nepuk-nepuk tempat di sebelahnya agar gua duduk disana.

"Gak apa-apa nih?" Tanya gua sedikit gak enak. Iyalah gak enak, gila aja kali gua main sama majikan gua. Mana jatohnya gua lagi di kelilingin cogan lagih.

"Gak apa-apa." Kata mereka bersamaan.

Kembar tujuh nih gua rasa.

Akhirnya gua duduk bareng mereka. Di depan gua saat ini ada balok berbentuk persegi panjang yang di tumpuk. Kayaknya gua tau nih mau main apa.

"Kalo jatoh kalah ya." Kata Chenle menunjuk gua dan lainnya.

"Yang kalah harus dapet hukuman atau nurutin perintah kita." Sambung Haechan.

"Bawel lo. Oke cewek duluan ya." Ujar Jaemin.

Gua sedikit berdehem untuk nyairin suasana. Gua ambil salah satu balok itu dan gua tumpuk di atasnya. Begitu seterus sampai balok itu sedikit goyang.

Beruntung baloknya bukan runtuh karena gua. Tapi karena Mark. Gua dan lainnya ketawa seneng banget. Takut dosa sebenernya ketawain majikan sendiri.

"Gua rasa punya dendam deh setiap main game sama kalian gua yang kalah." Ucap Mark dengan wajah kesalnya.

"Eits, keep smile mas. Gak boleh sad, enjoy the game." Ujar Haechan dengan bahasa inggris yang tidak jelas.

"Apaan si lo. Inggris remed gak boleh bangga!" Ledek Renjun.

"Dih mending gua inggris remed. Dari pada si Jisung, tinggal di indonesia tapi pelajaran bahasa indonesia remed." Sahut Haechan membela dirinya.

Jisung langsung nelotot gak terima. Bau-bau ribut lagi ini mah.

"Anak Lanang" || NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang