IV. Nasi Kucing

83 18 3
                                    

Sore ini gua memilih untuk ngebersihin sekitar pekarangan rumah dan angkat jemuran yang di suruh sama ibu setelah pulang dari sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sore ini gua memilih untuk ngebersihin sekitar pekarangan rumah dan angkat jemuran yang di suruh sama ibu setelah pulang dari sekolah. Pulang sekolah tadi gua langsung masuk ke kamar mengabaikan teriakan anak-anak majikan gua yang panggil gua.

Jelas gua masih kesel sama mereka, lebih tepatnya kesel sama Jaemin dan Renjun. Tapi mau marah dan maki-maki mereka juga gua takut. Tiba-tiba di usir kan gak lucu.

Gua taro keranjang yang berisi pakaian kering itu di tempatnya dan pergi ke dapur untuk membuat sesuatu. Lagi seduh air panar tiba-tiba Haechan datang sambil teriak.

"LANA TOLONGIN GUA!" Teriaknya.

Gua tersentak kaget, gua berbalik dan natap dia kesal. Emang bener gak bisa tenang sehari aja gua disini.

"Apa?" Tanya gua malas.

"Gua abis keramas mau ngeringin rambut. Tapi pengering rambutnya aja di kamar Renjun, dan sekarang Renjun gak mau buka pintunya. Mau ngadu ke bunda tapi bunda nyusul papah ke jepang!" Adu Haechan ke gua.

Tolong ingatin mereka kalo gua disini itu pembantu bukan babysiter mereka. Gua disini jatohnya kayak ngasuh ini anak-anak bongsor.

"Chan gua bukan babysiter kalian!" Kata gua mengingatkan mereka.

"Tolongin." Mohon Haechan.

Kenapa harus gua coba, kan ada Mark sama lainnya yang bisa di mintain tolong. Ini kalo bukan majikan gua udah gua depak beneran deh.

Dengan sekali helaan nafas gua berjalan menuju tangga yang sedikit jauh dari dapur itu dan pergi menuju kamsr Renjun. Haechan ngikutin gua di belakang sambil megangin ujung kaos gua.

Badan doang gede, naik tangga aja pegangan sama kaos gua. Anak kecil lebih berani kayaknya dari pada Haechan.

Sampe di depan pintu kamar Renjun, gua tekut pintunya beberapa kali. Tapi Renjun gak nyaut. Gak kenapa-napa kan dia di dalam.

"Chan dobrak coba." Kata gua memberi saran.

"Lo mau gua di cekek Renjun!" Samber Haechan.

"Takut Renjun kenapa-napa loh ini."

"Ketuk lagi coba."

Nirutin ucapan Haechan, gua coba ketuk lagi dan tiba-tiba pintu terbuka memperlihatkan kamsr Renjun yang gelap. Gua ngeliat ke arah Haechan meminta kepastian buat masuk atau enggak.

Tapi Haechan ngangguk, gua melangkah masuk ke dalam bareng Haechan yang masih ada di belakang gua. Pas masuk tiba-tiba pintu ketutup dan lampu nyalah dengan terangnya.

Suara terompet dan banyaknya balon di sana ngebuat gua berpikir kalo ada yang lagi ulang tahun disini. Tapi setelah mereka teriak dan baca tulisan di tirai kamar Renjun ngebuat gua natap mereka gak percaya.

"SELAMAT DI KERJAIN LANA!!" Teriak mereka bersamaan.

Gua menganga ngelihat ke arah mereka satu persatu. Apa lagi baca tulisan di tirai itu.

"Anak Lanang" || NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang