III. Ketos dan Waketos

90 17 4
                                    

Gua ngeliat pantulan diri gua di cermin dengan senyum lebar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gua ngeliat pantulan diri gua di cermin dengan senyum lebar. Sumpah ya emang harga gak bisa bohong sih menurut gua. Seragamnya bagus banget tolong.

Menyesuaikan karena hari ini gua masuk sekolah baru. Gua iket satu rambut gua dan berpakaian rapih. Gua rasa pantes sih harga seragamnya mahal.

Semuanya lengkap disini, ada seragam utama, seragam untuk khusus perhari, dan juga seragam olahraga. Jangan lupa dengan sepatu yang khusus untuk hari senin. Lengkap banget deh pokoknya.

Gua ambil tas gua yang udah gua isi dengan peralatan sekolah yang harus gua bawa. Bahkan tas sekolah gua baru, padahal tas yang lama masih bagus. Tapi kemarin Jeno paksa gua untuk ikut beli.

Gua keluar dari kamar untuk menghampiri ibu dan ayah gua yang entah lagi apa. Pokoknya mereka ada di dapur aja.

"Ibu, ayah. Lana berangkat sekolah dulu ya." Pamit gua.

"Eh udah cantik ternyata anak ayah. Hati-hati ya, inget belajar yang rajin. Kamu udah beruntung bisa sekolah di tempat yang bagus. Harus selalu apa?" Tanya ayah.

Gua senyum lebar. "Harus selalu bersyukur!"

"Pinter! Putri ayah harus jadi orang baik ya." Kata ayah ngusak rambut gua.

"Ayah jadi berantakan dong!" Ambek gua.

"Tau nih ayah. Udah sana nanti kamu telat berangkat." Ucap ibu.

"Iya nih, ayah juga mau siap-siap anter Taeyong ke kantor."

"Yaudah kalo gitu___"

"Lana!" Panggil Jaemin tiba-tiba.

Gua nengok ke arah dia dengan tatapan bingung. Gua kira mereka udah berangkat ke sekolah. Tapi kenapa panggil gua ya.

"Apa?"

"Ayo berangkat." Katanya.

Gua kaget dong, ini kuping gua gak salah denger kan. Maksudnya Jaemin gimana? Dia ngajak gua berangkag bareng gitu maksudnya.

"Gua naik angkot aja Jaem." Kata gua.

"Loh kok angkot. Ayok ih nanti telat!" Ujar Jaemin yang langsung tarik tangan gua.

"E-eh Jaemin!"

Di depan pintu udah ada Mark sebagai supir, Renjun di sebelah mark, di kursi tengah ada Jeno dan sisanya di belakang. Gua sedikit ragu untuk ikut bareng mereka.

Apa kata orang-orang nantinya kalo tau pembantu naik mobil bareng majikannya. Sedikit ada rasa takut untuk bareng mereka menuju sekolah.

"Gua naik kendaraan umum aja ya." Ujar gua.

"Enggak-enggak. Lo bareng kita!" Teriak Haechan yang ada di belakang.

"Udah ah ayo!"

"Udah ah ayo!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Anak Lanang" || NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang