1. Feeling

880 66 8
                                    

Disclaimer : Fujimaki Tadatoshi
.
.
Rate : T
.
.
Genre : Romance, hurt
.
.

Let's reading!

.
.

Aomine menghela nafas. Hari ini hari pertamanya berada di Touou Gakuen. Tentu saja dengan ditemani oleh Momoi Satsuki, teman kecil selain Kise Ryouta yang selalu bermain bersamanya. Mereka bertiga sudah sangat akrab sejak dulu.

"Ada apa, Dai chan?" Tanya Momoi ketika ia memasuki gym dan melihat pemuda berkulit tan itu duduk di pinggir sembari menghela nafas berkali-kali.

"Tidak apa. Memangnya kenapa?" Tanya Aomine.

"Aku sih tidak peduli kau kenapa tapi hentikan helaan nafasmu itu, item! Kau sudah melakukan hal itu sejak satu jam yang lalu!!" Seru Wakamatsu Kousuke. Aomine menghela nafas lagi, tidak mempedulikan senpai nya yang sudah di kuasai emosi.

"Burik sialan!!"

"Se-senpai hentikan! Maafkan aku!!" Sakurai Ryo, yang sejak tadi ketakutan berusaha menahan tubuh besar Wakamatsu yang ingin menyerang Aomine. Tak lupa dengan slogan minta maaf nya. "Kenapa kau yang meminta maaf, bodoh!!"

"Maafkan aku!!!"

"Maa maa sudahlah. Belum juga berkenalan sudah akrab saja dengan senpai" Seru Imayoshi Shouichi, ketua tim basket Touou Academy. Ia menyuruh seluruh anak baru berbaris dan mulai memperkenalkan diri.

"Sa-Sakurai Ryo desu. Maafkan aku!!"

Semua nya bingung dengan kelakuan Sakurai. Imayoshi hanya tertawa renyah. "Ahahaha selanjutnya"

"Aomine Daiki. Ace Kiseki no Sedai"

Ia memperkenalkan diri dengan tatapan meremehkan. "Kenapa kau menatap kami seperti itu, item?!" Gerutu Wakamatsu, "Sudah sudah, Wakamatsu" Susa Yoshinori berusaha menenangkan adik kelasnya itu.

"Dan kau?" Imayoshi menatap Momoi. Kenapa bisa ada perempuan yang masuk ke tim basket laki-laki?

"Ah aku Momoi Satsuki. Manajer sekaligus teman kecil Dai cha-maksudku Aomine-kun. Aku ingin menjadi manajer di tim ini" Seru Momoi. Imayoshi dan tim nya saling menatap, kemudian mengangguk. "Baiklah. Tapi kami harus mengujimu terlebih dahulu"

"Ah tidak perlu, Imayoshi  Shouichi-san. Aku sudah mengetahui kemampuan kalian hanya dengan sekali lihat" Kata Momoi. Lalu ia menyebutkan secara rinci mulai dari nama seluruh tim, tinggi badan, berat badan, bahkan ukuran ehm!

Celana maksudnya

"Baiklah kau diterima"

Momoi tersenyum ke arah Aomine yang membuang muka, malas menatap gadis itu.

.
.
AoKise
.
.

"Bagaimana hari pertamamu di sini, Dai chan?" Tanya Momoi. Mereka kini sedang makan malam di Maji Burger, restoran yang sejak dulu menjadi tempat tongkrongan mereka. "Biasa saja. Tapi Imayoshi-san benar-benar di luar dugaan" Jawab Aomine.

"Apanya? Pasti *****nya ya?"

"Keahliannya bodoh! Sejak kapan pikiranmu menjadi kotor begitu, hah?!"

"Aominecchi!! Momocchi!!"

Keduanya menoleh dan mendapati pemuda berambut pirang dengan bulu mata lentik melambaikan tangan ke arah mereka. Ia duduk di samping Momoi yang otomatis adalah di depan Aomine.

"Bagaimana kabar kalian ssu ka? Sudah lama tidak bertemu ssu!!" Seru Kise Ryouta. Mereka bertiga sudah berteman sejak kecil. Terkadang Aomine menjahili Kise lalu mereka bertengkar dan Momoi menjadi penengahnya.

Change (AoKise)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang