•••
Selasa, 28 Desember
I; Kakak Perempuan
Jam dinding di ruang duduk menunjukkan pukul setengah tujuh pagi ketika Rose memilih menghabiskan sisa roti tawarnya sendirian. Dia lagi-lagi memilih menjauh dari teman-temannya bahkan ketika Lisa memaksa agar mereka bertujuh bisa sarapan bersama.
Bagi Rose, orang seperti Yuju, Mingyu, Bambam, dan Lisa bisa jadi sangat berisik sekalipun sedang makan dan Rose tak mau pagi pertamanya di penginapan yang tenang ini terusik. Kalau sudah begitu, sendiri lebih baik. Suasana ruang duduk cukup nyaman untuk Rose yang kini tak terlalu menyukai orang-orang.
Jendela di samping Rose terbuka. Udara segar yang dibutuhkan paru-parunya membuat Rose sangat rileks. Pandangan gadis itu jatuh pada tukang kebun yang tengah berjongkok menata pot di depan rumah Yugyeom. Jendela-jendela di rumah Yugyeom yang kelihatan dari tempat Rose duduk sekarang memang terbuka. Namun, tak ada tanda-tanda aktivitas manusia yang dapat Rose tangkap di dalamnya.
Tiba-tiba tukang kebun berdiri dan menoleh cepat ke kiri. Rose mengikuti arah pandang pria itu tatkala suara gerbang masuk yang digeser terdengar sampai sini. Rose mengernyit memerhatikan seseorang yang tadi membuka gerbang itu kini berjalan cepat menuju rumah Yugyeom.
Seorang perempuan berpakaian motif kotak-kotak yang menggendong ransel hitam dan memakai kacamata hitam sedang bercakap-cakap dengan tukang kebun. Si tukang kebun terlihat beberapa kali mengangguk dan menunjuk-nunjuk rumah Yugyeom. Perempuan itu lantas berjalan menuju pintu masuk.
Ketika itu, pintu rumah terbuka sebelum perempuan tadi mendorong permukaannya. Kim Yugeyom berdiri di sana, wajahnya sedikit kaget. Yugyeom lalu menggeser tubuhnya, memberikan ruang agar perempuan itu masuk ke dalam kemudian Yugyeom berjalan keluar rumah. Langkahnya yang lurus ke depan menjelaskan bahwa penginapan-lah tempat yang Yugyeom tuju.
Rose langsung berdiri tegap saat Yugyeom mengetuk pelan pintu masuk penginapan. Gadis itu membuka pintu dan membiarkan Yugyeom duduk di sampingnya selama mereka berdua menunggu anak-anak yang lain selesai sarapan.
Rose melirik Yugyeom sekilas. Wajah pemuda itu mengeruh memandang ujung sepatunya. Seperti tengah memikirkan sesuatu. Seperti ada yang membuat mood-nya kurang baik pagi ini.
"Lo baru ada tamu ya?" tanya Rose lirih, mencoba membuka obrolan di antara mereka. Sebenarnya Rose juga penasaran siapa perempuan yang tadi masuk ke rumah Yugyeom. Apa itu kakaknya?
"Eh?" Yugyeom mengerjap dan menoleh. "Enggak tuh,"
"Gue tadi liat perempuan masuk ke rumah lo," kata Rose santai sambil memainkan jari-jarinya yang saling bertautan.
"Oh, itu Jennie."
"Jennie?"
"Kakak angkat gue." Yugyeom tersenyum miring.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] SHE DOESN'T KNOW HOW
Mystery / Thriller1997ー, Roseanne Park tidak tahu bagaimana pembunuhan itu bisa terjadi. ... Setelah anak-anak kelas tiga di klub jurnalistik 'pensiun' karena harus fokus pada ujian, di sela-sela liburan pergantian semester, sang mantan ketua klub mengajak enam orang...