09: di Masa Lalu

375 67 7
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Kamis, 30 Desember



I; Paranoid

Bayang-bayang adegan seram dari film thriller yang Lisa tonton bersama Mina pada siang tanggal dua puluh sembilan membuat Lisa tak bisa tidur nyenyak. Gadis itu sering terbangun untuk mencari posisi tidur nyaman dan setengah jam setelahnya, Lisa kembali terjaga, mengulangi kegiatan yang sama.

Lisa menyesal menonton film pilihan Mina. Padahal, Lisa yakin sekali di awal kalau tak ada satupun film yang akan membuatnya takut. Lisa tak pernah menyangka kalau Mina bisa menonton film itu tanpa menjerit sekalipun. Banyak adegan menegangkan dan sadis, tapi Mina tetap konsisten tak berekspresi. Lisa salah, dia kira Mina adalah gadis lembut yang penakut.

Suara jangkrik di luar dan detak jarum jam menemani Lisa dalam kondisi susah tidur. Di sampingnya, Yuju terlelap pulas. Maklum saja karena gadis itu pasti kelelahan sepulang dari menjenguk Yeri. Sebenarnya Lisa juga letih, ingin tidur, tapi Lisa kesulitan.

"Sialan!" umpat Lisa sambil menarik selimutnya lagi.

Gadis itu memaksakan matanya terpejam. Pikirannya dibuat kosong. Tak ada apa-apa di sini. Tak ada penjahat, tak ada hantu, tak ada zombie, tak ada—

Tap.

Tap.

Tap.

"Bagus, sekarang gue kaya denger langkah orang!" monolog Lisa seraya mengusap wajahnya. Lisa tak habis pikir, paranoid ini begitu menjengkelkan.

Tap.

Tap.

Bulu kuduk Lisa meremang. Suara langkah seseorang yang menapaki lantai itu kedengaran nyata sekali. Lisa yakin kedua telinga dan pikirannya masih sehat. Suara itu memang asli. Awalnya samar, sekarang jelas dan semakin dekat.

Tap.

Tap.

Tap.

Lisa menyibakkan selimut yang menutupi wajahnya. Suara jangkrik dan pergerakan jarum jam masih terdengar, ditambah detak jantungnya sendiri. Sebenarnya ada siapa di luar? Lisa menggeleng kuat, memaksakan sugesti pada otaknya sendiri. Ah, mungkin salah satu temannya mau ke toilet?

Tap.

Tap.

Duk.

Kemudian hening. Langkah itu berhenti hampir selama tiga puluh detik dan kembali terdengar. Temponya lambat, bukan seperti orang yang sedang terburu-buru. Tanpa Lisa sadari, kening dan lehernya sudah basah oleh keringat dingin.

[2] SHE DOESN'T KNOW HOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang