•••
Rabu, 29 Desember
I; Debat Pagi
Lalisa menutup pintu gudang rumah Yugyeom setelah mendapatkan barang yang dia cari—alat pembersih. Vacuum cleaner di gudang penginapan ternyata rusak dan ruang televisi mereka sedang kotor sekali gara-gara Mingyu menumpahkan snack ke sofa. Katanya sih, tidak sengaja. Kecerobohan Mingyu pagi ini sampai membuat Yuju mengomel kesal.
Lisa menutup perdebatan Mingyu dengan Yuju. Dia pusing jika paginya yang tenang malah kacau hanya gara-gara tumpahan remahan makanan ringan itu. Lisa bilang ke Yugyeom dan Yugyeom dengan senang hati meminjamkan vacuum cleaner miliknya. Yugyeom bahkan menawarkan supaya tukang kebunnya saja yang membereskan. Namun, Lisa menolak. Kebersihan penginapan juga tanggung jawab pengunjung, seperti aturan yang Yugyeom katakan.
Lisa menarik alat pembersih itu sendirian dari gudang yang letaknya di sebelah kamar pegawai. Sudut rumah itu sedang kosong. Para pegawainya sedang sibuk di dapur menyiapkan sarapan. Mbak dan Bibi berlalu lalang tanpa melihat Lisa. Yugyeom entah berada dimana, dan anggota keluarga Yugyeom yang lain juga belum terlihat.
Lisa melangkah santai. Tinggal setengah jalan lagi hingga dia bisa mencapai pintu keluar. Di sisi kanannya, jendela besar terbuka menghadap ke halaman. Penginapan mereka jelas terlihat dari sini.
Di sisi kiri Lisa, ada sebuah kamar lagi. Lisa tak tahu itu kamar siapa, tapi pintu yang sedikit terbuka membuat dua suara manusia di dalam terdengar sampai ke tempat Lisa berdiri sekarang.
Laki-laki dan perempuan. Lisa yakin kalau obrolan itu cukup serius. Sepertinya kakak-kakak Yugyeom sedang bertengkar.
"... habis?! Kamu pakai uang itu untuk apa sih?" suara Seokjin terdengar kasar. Lisa tersentak. Siapa yang membuat laki-laki ramah itu se-marah ini?
"Kak, please. Aku udah bilang 'kan? Pekerjaanku sekarang butuh uang banyak. Aku baru aja ikut kelas modelling dan uang pendaftarannya belum lunas ..." suara perempuan. Apa itu Yeri? Sepertinya bukan.
"Jen, kamu kalau ikut kegiatan baru bisa nggak sih ngomong ke kakak dulu?!"
Hening. Jennie tak menjawab.
"Kamu pikir kakak kerja, uangnya cuma buat kamu?! Yugyeom sama Yeri masih sekolah, Jen! Kebutuhan mereka juga banyak! Kakak nggak bisa ngasih kamu uang lagi bulan ini."
"Kak—"
"—mendingan kamu keluar dari kelas modelling itu."
"KAK?!" Jennie membentak, lalu mendengus keras. "Aku juga punya hak atas warisan Mama dan Papa, ya. Kakak lupa?"
Kemudian, tawa Seokjin terdengar menggelegar memenuhi ruang kerja itu. Mendengarnya, Lisa merinding. Gadis itu melangkah cepat untuk segera pergi dari sana. Pembicaraan Jennie dan Seokjin memang seharusnya tak pernah Lisa dengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] SHE DOESN'T KNOW HOW
Mystery / Thriller1997ー, Roseanne Park tidak tahu bagaimana pembunuhan itu bisa terjadi. ... Setelah anak-anak kelas tiga di klub jurnalistik 'pensiun' karena harus fokus pada ujian, di sela-sela liburan pergantian semester, sang mantan ketua klub mengajak enam orang...