•••
Jumat, 7 Januari
I; Rencana untuk Kembali
Pandangan Minghao meruncing ke arah Rose yang mendapat giliran bicara paling akhir. Setelah Minghao dan Mina lebih dulu membagikan hasil dari 'wawancara' mereka, Minghao cukup menantikan bagaimana reaksi keluarga Yugyeom tentang sobekan itu tetapi Rose justru membuatnya kecewa berat.
Ditatapnya gadis itu dengan tidak percaya, sementara Rose memejamkan mata sebagai bentuk pengakuan akan kesalahan dan kelalaiannya.
"Lo bilang apa tadi? Lupa?" suara Minghao lirih. Nadanya yang lempeng itu terdengar lain bagi Rose yang mulai menggigit bibir bawahnya.
"Iya, maaf," ujar Rose lagi. Ini yang kedua.
Dengus kekesalan terdengar lebih dulu dari si pemuda bersurai coklat itu sebelum akhirnya ia memijat pelipisnya seraya menyandarkan tubuh pada kursi dengan kasar.
"Nggak usah berlebihan, Hao." Myoui Mina segera membuka mulut. Disodorkannya gelas kaca berisi es limun yang isinya tinggal separuh kepada rekannya itu. "Nih, abisin minuman lo," kemudian Mina menoleh pada Rose dan berkata dengan nada yang jauh lebih bersahabat. "Udah, Rose. Nggak papa."
"Aduh, gue minta maaf ya, Min? Sumpah, waktu sampe di rumahnya Yugyeom tuh gue ngobrol banyak sama dia dan Kak Seokjin juga koookkk," Rose memegang telapak tangan Mina, meminta gadis itu supaya berpihak padanya.
"Iya, lo ngobrol banyak, kayaknya asik banget tuh sama Yugyeom sampe lupa nanyain sobekan kain, iya 'kan?" sahut Minghao sambil memandang Rose lewat ekor matanya.
"Sialan. Gue ngobrol juga nyari info ya, Minghao." Tangan kanan Rose terkepal, detik selanjutnya suara benturan tangan Rose dengan meja kayu cukup keras hingga membuat pengunjung kafe yang lain menoleh ke arah mereka berbekal tatapan kaget. Minghao mendelik.
"Eh, tenang, Rose!" bisik Mina kemudian.
Rose langsung merapatkan bibirnya begitu tersadar. "Sorry. Ya habisnya ngeselin sih. Belum juga dengerin sampe habis, main bicara seenak jidat aja."
"Iya, udah, iya. Gue yang salah. Gue minta maaf," pemuda itu mengalah lantas menghela napas panjang. "Terus kalo kita nggak tau siapa orang yang celananya sobek di kamar Mingyu, kita dapat petunjuk dari mana lagi?" lanjutnya masih sambil memasang wajah kesal.
Sehabis mengambil napas dalam-dalam, Rose berkata, "pertama, kalian dengerin gue dulu, bisa?"
Tak ada jawaban dari Minghao, sementara Rose melihat Mina hanya mengangguk cepat.
"Oke. Gue ke rumah Yugyeom siang kemarin dan gue bicara sama Yugyeom soal Yeri. Yugyeom masih yakin banget kalo Bambam yang nabrak Yeri walaupun Kak Seokjin nggak sependapat sama dia. Kak Seokjin diceritain sama orang bengkel, katanya Bambam emang nyasar terus Bambam balik lagi ke bengkel buat nanya alamat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] SHE DOESN'T KNOW HOW
Mystery / Thriller1997ー, Roseanne Park tidak tahu bagaimana pembunuhan itu bisa terjadi. ... Setelah anak-anak kelas tiga di klub jurnalistik 'pensiun' karena harus fokus pada ujian, di sela-sela liburan pergantian semester, sang mantan ketua klub mengajak enam orang...