3

8.2K 1.7K 330
                                    

Akhirnya, setelah bertempur seharian penuh, seluruh berkas dan urusan Gentala telah selesai berkat Warda yang membantu dengan semangat, wanita tersebut benar-benar menepati janjinya untuk membantu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya, setelah bertempur seharian penuh, seluruh berkas dan urusan Gentala telah selesai berkat Warda yang membantu dengan semangat, wanita tersebut benar-benar menepati janjinya untuk membantu.

Gentala terkekeh tak kala wanita berambut ikal itu tersenyum sembari mendekat ke arah sang kekasihㅡmas Djokoㅡyang tengah menuntun sepeda tua miliknya.

"terimakasih war sudah mau membantu" ujar Gentala sembari tersenyum samar.

Warda mengangguk, "iya sama-sama, minggu depan jangan lupa pergi ke festival!"

"iyaa, dah sana pulang" usir Gentala acuh

mas Djoko terkekeh, "pulang dulu yo" katanya ramah.

"iyo, hati-hati" ujar Gentala sembari memacu tungkainya berjalan di belakang sepeda yang tengah ditunggangi mas Djoko dan Warda.

tak perlu waktu lama untuk sampai di stasiun kereta yang siap membawanya pulang ke rumah dan sama seperti semalam, Hattala masih duduk di tempat yang sama. membuat Gentala juga ikut turut duduk di tempat yang sama seperti semula.

entah apa yang ada di pikirannya, yang pasti Gentala hanya ingin. ia hanya ingin melihat pemuda tampan di hadapannya ini dalam lirikan sekilas miliknya lagi.

sudah jelas jika tampannya Hattala masih saja sama seperti semalam, menggelitik hati yang muram. seketika pikiran Gentala berkecamuk, apakah pemuda tentara di hadapannya ini akan pergi ke festival wayang batinnya.

bukankah itu bagus jikalau pun Hattala pergi, maka ia akan bisa bertemu dengan lelaki ini bukan hanya di kereta saja.

Gentala lantas tersentak saat ia menyadari akan apa yang ia pikirkan tadi. tidak, ia tak ingin dibantai oleh warga hanya karena mereka tahu jika ia menaruh rasa ke pemuda di hadapannya ini.

lagi pula ia pun tak mau mengambil resiko paling buruk yaitu tertembak mati oleh senapan angin yang selalu bertengger manis di punggung Hattala. sosok itu pasti akan murka jika tahu ada lelaki asal-asalan yang melabuhkan hati padanya.

pemuda manis itu menggeleng-gelengkan kepalanya pelan yang membuat Hattala menyunggingkan senyuman samar, ah indah sekali jeritnya dalam hati. ia samar-samar mengagumi pahatan manis tersebut.

tidak kah kalian berpikir jika juwita malam di hadapan Hattala inu lucu adanya, jikalau pun tidak, Hattala tak akan menyanggah karena ia tak peduli akan validasi dari banyak khalayak tentang si manis.

yang pasti bagi dirinya,  manusia yang gak ia ketahui namanya di hadapannya ini adalah manusia paling manis akan selalu manis di mata dan hatinya. itu jauh lebih penting.

kereta berhenti tepat setelah Hattala hendak menyapa. membuatnya harus menahan dan menyimpan sapaan tadi untuk saat ini. mungkin ia akan mencoba lagi untuk menyapanya besok.

keduanya bangkit dalam satu sentakan yang seirama membuat kedua netra kelam itu bertubrukan lagi, lagi dan lagi.

yang mana mampu membuat Hattala mabuk lagi, lagi dan lagi jua. rasanya ia akan betah berlama-lama hanya untuk memuja dan terus memuja paras bak bintang timur yang mengembang di hadapannya ini.

Juwita Malam Season 1 [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang