Last Extra Part

24.6K 1.6K 115
                                    

Lastt extra part...
Thank you so much gaiss atas apresiasi dan segala dukungannya🥰

Tanpa kalian, nggak akan ada cerita ini.

Terimakasih banget buat semuanya. Vote dan komen2 lucu, kocak, baper, sedih, emosi dan kritis kalian adalah suntikan semangat buat aku.

Di wattpad, bersama kalian aku merasa sangat dohargai dan disayangi😭 tencu so much

Happy reading🥰

"Ciel... Karen.. buruan turun!! Sarapan sayang.. udah jam berapa ini?!"

Seorang gadis berseragam putih abu-abu berlari menuruni tangga sembari mengikat rambutnya.

"Bun.. Karen udah telat banget nih.. kalau sarapan nanti makin telat."

Layla melotot tajam "duduk" titah wanita itu pada putrinya sembari berkacak pinggang.

Bahu Karenina merosot seketika, gadis itu duduk mengambil tempat disamping ayahnya, berhadapan dengan sang bunda.

"Morning sweetheart."

"Morning ayah." Jawab Karenina lesu sembari membalik piringnya dan mengambil nasi goreng special buatan bundanya. Lengkap dengan telur mata sapi, sosis dan cah brokoli.

"Makan pelan-pelan, nanti berangkat bareng sama ayah bunda. Bunda anter sampai ke guru piket." Ujar Layla, Karenina mengangguk.

Bagaimana lagi? Hari-harinya jika ia bangun terlambat pasti begini. Bundanya terkadang memang tidak bisa diajak berkompromi.

"Abang kamu mana?"

"Ab--

Ting!

"Selamat pagi semuanya!"

Berbarengan dengan suara lift yang terbuka, Ciel muncul dan berlari kecil menuju ruang makan sembari membawa tasnya dan tas milik Karen.

Ciel mencium pipi sang bunda seperti biasanya "Selamat pagi bundaku."

"Pagi abang ganteng."

"Pagi ayah."

"Pagi son."

"And...good morning princessnya abang."

"Morning abang."

Ciel mengacak rambut Karenina dengan sayang "Nih.. tas kamu. Masa mau sekolah nggak bawa tas? Untung tadi abang mampir ke kamar kamu buat make sure nggak ada yang ketinggalan."

Gadis itu menyengir kuda "untung ada abang."

Keluarga kecil itu menikmati sarapan mereka dengan tenang.

"Bang, nanti pulang kampus mampir ke kantor ayah ya."

"Siap komandan."

"Karen nanti dijemput siapa dong?" Sela Karenina

"Bunda yang jemput adek, nanti pulang sekolah kita ke bioskop, nontom film horor yang kemarin trailernya bunda kirim ke adek. Mau kan?"

Karen mengangguk penuh semangat.

Selepas menyelesaikan sarapan Layla, Aryo dan Karenina berangkat bersama. Layla ke butik, Aryo ke kantor dan tentunya Karen ke sekolah. Sementara Ciel berangkat seorang diri.

"Ke sekolahan Karen dulu ya pak."

"Siap Bu Boss."

"Rambutnya kok berantakan gitu sih dek? Hadap sana coba, biar ayah kepangin rambutnya." Titan Aryo pada putri bungsunya yang kini telah beranjak remaja.

Karenina menurut, ia sangat senang ketika dimanja seperti ini oleh sang ayah.

Layla mengulum senyumnya, wanita itu menangkup pipi tirus Karen yang kini menghadap dirinya. Ya, gadis itu duduk ditengah-tengah Layla dan Aryo.

"Cantik banget sih anak bunda."

Gadis itu terkekeh "Jelas.. anak bunda gitu loh."

"Padahal adek bisa cantik gini nurun dari ayah loh.. bunda mah apa atuh." Karenina memandang sinis bundanya.

"Ini nih.. tipikal ibu-ibu yang suka merendah untuk meroket." Sinis Gadis itu pada sang bunda, hey yang benar saja... bundanya ini sangat cantik, pintar, berwawasan luas, berkharisma pula.

"Emang ni si bunda kebangetan dek.. udah nggak usah ditemenin bunda mah." Sambung Aryo membuat tawa Layla pecah.

....

"Nggak kerasa ya mas.. perasaan baru kemarin aku nangis-nangis drama gara-gara Karenina rewel dan nggak mau minum ASI, ehh.. sekarang anaknya udah SMA."

Aryo mengangguk, ikut menerawang masa-masa dimana rumah mereka terasa sangat berisik dengan tangisan Karen dan Ciel.

"time flies so fast" ujar Aryo menerawang.

"Tapi yang jelas cinta mas ke kamu nggak bakal luntur."

"Dihh gombal!"

"Serius.. mas serius banget ini." Sanggah Aryo tak terima. Pria itu menggenggam tangan istrinya.

"Bayangin kita semakin tua, anak-anak akan punya kehidupan mereka sendiri dan kita tinggal berdua, melalui hari-hari kita nanti sebagai kakek dan nenek, selalu berdua, saling mengasihi, saling mencintai. Kita akan terus buat vibes pengantin baru."  Pipi Layla memerah dan semakin merona kala pria itu mencium punggung tangannya.

Aryo-nya yang dulu begitu dingin seolah tak tersentuh kini berubah menjadi sosok yang sangat manis dan hangat, terkadang alay.

"Mas mau terus berdua sama kamu, mendampingi anak-anak sampai mereka sukses, menikah dan punya anak. Mas akan menjadi kakek terkeren buat cucu-cucu kita kelak, sama kerennya kaya mas sekarang."

"Percaya deh ya, yang keren.. kalau Layla pengen jadi ibu mertua seperti mami, yang baik dan sayang banget sama menantunya, pengen jadi nenek kaya mami juga, yang cinta banget sama cucu-cucunya."

Kedua sejoli itu semakin lengket dan manis setiap harinya. Seolah tiada hari tanpa gombalan receh Aryo dan selingan senda gurau keduanya ketika bersama.

Meski tak melulu rukun, namun selama ini dan semoga kedepannya masalah mereka hanyalah masalah-masalah sepele.

"Habis Ciel selesai sidang kita jadi liburan ke Iceland kan?" Tanya Layla.

"Jadi, tapi berdua aja."

Layla mengerutkan alisnya "kok gitu?"

"Ciel harus mempersiapkan studi lanjutannya di US, biar dia ambil S2 disana dan S3 nya terserah dia ambil dimana. Yang penting, seperti rencana diawal lima atau enam tahun lagi, mas mau pensiun. Mas mau ternak lele."

"Jangan terlalu di push ya mas anaknya.. kasian."

"Tenang sayang... mas tau banget Ciel anaknya gimana. Lagipula mas selalu membebaskan dia memilih, dan dia memilih seperti ini. Ya mas dukung dong."

"Buktinya Ciel suka main musik, itu dirumah mas bikinin studio musil. Karen suka melukis juga mas siapin semuanya, kan?"

Layla tersenyum mengusap pipi suaminya "mas yang terbaik. Layla sama anak-anak beruntung banget punya mas."

"You too baby, Ini tugas kita sebagai orangtua dan partner hidup yang baik."

Tidak ada pernikahan yang sempurna. Sebuah ikatan pernikahan akan terasa sempurna ketika dua orang itu saling mencintai, mengasihi dan meletakan kepentingan bersama diatas ego dan segalanya.

-cold husband-
Queenarma

Kalimantan Timur 15 februari 2021



SEQUELL?!!!!!!!

Cold Husband [SHORT STORY] [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang