😊

1.2K 115 12
                                    

Malam ini rose pulang ke rumah lumayan cepat karna kerjaannya yg lumayan sedikit di bandingkan biasanya.

Rose berjalan ke arah dapur karna ia melihat jennie yg lagi sibuk memasak hingga tidak tau jika rose sudah pulang

"hubby?"jennie kaget kala rose tiba2 memeluknya dari belakang dan meletakkan dagunya di bahu jennie

"kamu mau mandi dulu atau makan dulu?"tanya jennie

"aku mau makan kamu aja wifey"bisik rose di telinga jennie membuat jennie merinding mendengar deep voice rosie.

"kamu wangi bangat wifey"rose menghirup leher jennie sesekali menciumnya membuat jennie tak karuan,lalu jennie berbalik menghadap ke arah rose

"kamu tu kenapa sih?hmm?ada masalah di kantor?"tanya jennie sambil mengusap pipi rose,karna jennie tau tidak biasanya rose kayak gini.

"aku tidak ada masalah wifey,hanya sedikit capek"kata rose mencium bibir jennie sekilas.

"yasudah kalau gitu lebih baik kamu duduk biar aku siapin makan malam,biar kamu juga bisa cepat istirahat"kata jennie menatap rose yg lebih tinggi darinya

"aku gk lapar,aku gk mood makan lebih baik kamu puasin aku aja,aku capek"jennie mengernyitkan dahinya bingung tumben rosie sang pecinta makan tidak mood untuk makan.

Rose hendak menggendong jennie namun jennie segera menghindar

"kenapa wifey?"

"noo tidak sekarang,kamu belum makan lebih baik kita makan dulu,kamu duduk disini ya hubby"jennie menarik tangan rose agar duduk di kursi yg sudah ia sediakan "bentar aku ambilin makanan dulu"lanjut jennie segera mengambil makanan untuknya dan untuk rose.

Setelah selesai mengambil makanan jennie duduk di samping rose.

"ayo makan"kata jennie

"tapi wifey.."

"makan atau tidak?"rose mengerucutkan bibirnya karna jennie yg menatapnya  tajam dan dengan terpaksa ia memakan makanan walau sebenarnya ia sedang tidak selera,

Jennie sudah selesai makan tapi rose?mungkin ia makan hanya sesendok.

"kenapa gk di makan hubby?"rose hanya menggeleng sambil menunduk

"tidak panas"gumam jennie meletakkan tangannya di dahi rose.

"kamu kenapa?"tanya jennie lagi namun lagi lagi rose hanya menggeleng membuat jennie geram,jennie paling gk suka jika rose seperti ini.

"Rosie?kamu tu kenapa sih?"suara jennie agak meninggi namun rose tetap diam tak mau melihatnya

"okay fine,kalau kamu gk mau bicara ak.....hmmmpphhhh"ucapan jennie terpotong ketika rose mencium jennie dengan tiba tiba.okay sekarang jennie tau apa yg membuat mood rose buruk,karna tadi ia tidak mau di ajak bercinta.ck

Rose mengangkat jennie dan membawanya ke kamar mereka lalu membaringkannya di ranjang,rose segera melepas bajunya dengan tergesa,jennie bisa lihat jika rose saat ini lagi di penuhi nafsu,terbukti dari caranya yg tak sabaran.tak ingin membuat rose tersiksa lebih lama jennie segera membuka piyamanya untuk memudahkan rose menjamahnya.setelah selesai membuka bajunya rose menindih tubuh jennie.

"kamu tau kan wifey,aku tidak suka menunggu"bisik rose sambil menggigit kecil telinga jennie.

Rose kembali melumat bibir jennie namun tak berapa lama rose terjatuh ke lantai karna jennie tiba tiba mendorongnya dan jennie segera berlari ke kamar mandi untuk mengeluarkan apa yg dari tadi ia tahan,rose yg mendengar jennie muntah muntah,ikut masuk ke kamar mandi untuk melihat keadaan istrinya.

"sayang kamu gak papa?"tanya rose kawatir melihat wajah pucat jennie,padahal tadi istrinya baik baik saja lalu kenapa sekarang jadi gini?rose teringat sesuatu ketika melihat jennie yg terus muntah tapi gk ada yg keluar yg ada hanya cairan bening

"ya ampun sayang,ayo kita ke rumah sakit sekarang"ajak rose ia segera berlari dari kamar mandi dan memakai bajunya tak lupa ia juga memakaikan jennie baju.lalu ia menuntun jennie untuk ke mobil.

Rose menjalankan mobilnya ke rumah sakit untuk memeriksa keadaan jennie,sesekali ia melirik jennie yg menutup matanya menahan rasa mual yg terus saja datang,rose tidak mau terlalu berharap ini hanya agan agannya.

"hubby aku mual"kata jennie menutup mulutnya pakai tangan agar ia tidak muntah di mobil,rose gelagapan mencari plastik atau apa yg bisa jadi tempat muntahnya jennie tapi nihil di mobilnya tidak ada apa apa.

"sini sayang kamu muntah ke tanganku saja gak papa"kata rose menyodorkan tangan kirinya di depan mulut jennie sedangkan tangan kanannya masih menyetir,jennie melihat tangan rose lalu ia melihat ke arah rose.

"hikss hikss "jennie menangis dan langsung memeluk rose membuat rose heran

"ada apa?hmm?"tanya rose lembut sambil mengusap rambut jennie.

"kepala aku pusing hubby,perutku juga rasanya sangat mual tapi tidak bisa keluar"kata jennie mengahapus air matanya ia mencoba untuk tidak menangis

"sabar ya sayang,bentar lagi kita sampai"kata rose sesekali ia mengecup jennie
.
.
.

"selamat ms.sebentar lagi kalian akan menjadi orang tua"kata dokter yg memeriksa jennie,rose diam tak percaya pada dokter itu sangking bahagianya,tuhan sebentar lagi ia akan menjadi seorang ayah.

"berapa usianya dok?"tanya rose setelah berhasil mengembalikan kesadarannya

"baru tiga minggu,saya harap istri anda tidak terlalu capek karna janinnya masih muda,oiya saya juga sudah menulis resep agar istri anda tidak sering mual"rose mengangguk mendengar penuturan dokter itu.lalu ia melihat ke arah jennie yg juga sama terharunya seperti dirinya.

"kalua begitu kami permisi dok,terimakasih"ucap rose dan berlalu dari rumah sakit.

"sayang aku....."jennie tidak mampu melanjutkan ucapannya saking bahagianya.

Rose mengangguk melihat jennie dan tersenyum "iya sayang kamu hamil dan sebentar lagi kita akan punya anak"kata rose memeluk jennie yg mengeluarkan airmatanya karna bahagia.

"terimakasih tuhan kau telah memberikanku anugrah terindahmu"kata rose dalam hatinya sambil masih terus memeluk jennie dengan erat sesekali ia mengecup kepala jennie menyalurkan rasa bajagianya,sejenak ia melupakan masalahnya karna kehamilan istrinya.

"jika mempunya anak sebahagia ini lalu kenapa mama sama papa membenciku?"pikir rose yg tiba tiba teringat pada omongan papanya tadi di kantor.

"berbahagialah chaeyoung selagi waktumu masih ada untuk bahagia,karna sebentar lagi ku pastikan kau akan pergi untuk selamanya"kata jiyoung pada rose

Ntah apa yg ia rencanakan tapi rose harap ia dan keluarganya akan baik baik saja....

Age of youth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang