Seorang anak gadis yg masih berusia 10 tahun ia masih duduk di kelas 4 sD walaupun ia masih kecil tapi bisa di bilang dia sudah mandiri di bandingkan eonnienya yg sudah berusia 12tahun dan sudah kelas 6 sD,mereka tak lain tak bukan ialah rose dan jisoo dua saudara yg di perlakukan berbeda oleh kedua orangtuanya.
Hari ini seperti biasa rose lagi duduk di kursi taman sekolah sambil memakan roti lapis yg ia bawa dari rumahya,sudah menjadi kebiasaan rose setiap istirahat duduk seorang diri di taman sekolah karna ia takkan pernah pergi ke kantin karna tidak punya uang,orangtuanya gk pernah ngasi dia uang berbeda dengan jisoo yg bergelimang harta.
"chaeng??"rose menghentikan kunyahannya dan melihat ke sumber suara siapa yg memanggilnya.
"oh jisoo eonnie,wae???"
"tidak, eonnie hanya ingin duduk denganmu disini"
"mmm yasudah sini unnie duduk"rose menggeser botol minumannya agar jisoo bisa duduk di sampingnya tanpa merasa terganggu.
"unnie sudah makan??"tanya rose lalu jisoo mengangguk
"tadi unnie makan di kantin,kau tau chaeng di kantin ada menu baru rasanya enak bangat,ah unni sampai kenyang bangt"jisoo mengusap perutnya sambil bersandar pada sandaran kursi sedangkan rose hanya tersenyum lirih melihat unnienya yg bisa dapat segalanya dari orangtuanya,berbeda dengan dirinya yg tiap harinya hanya makan roti lapis atau roti selai,sejak kepergian bibi song, bibi yg merawat rose dari keci rose tidak pernah lagi makan makanan enak ia hanya akan makan roti, baik itu pagi, siang, atau malam,karna ibunya yg tak mau memasak untuknya.
"chaeng??"panggil jisoo yg merasa rose diam dari tadi.
"chaeyoung???"
"eoh ya unnie kenapa??"rose tersadar dari lamunannya karna jisoo menepuk bahunya
"kamu lagi mikirin apa??"
"tidak ada unnie,oh iya unnie mau roti?chaeng masih punya satu"
"unni udah kenyang bngt chaeng"
"oh iya chaeng lupa,chaeng makan aja deh"rose lanjut makan rotinya yg tersisa satu lagi sesekali ia melirik unnienya yg tersenyum memandang ke depan.
"unni kenapa senyum sendiri?,apa unnie sakit??"chaeng meletakkan telapak tangannya pada dahi jisoo
"ih apaan sih chaeng?unni gk sakit tau"kesal jisoo
"trus unnie kenapa senyum sendiri?"
"tuh,,,,kamu lihat bunga mawar itu??"jisoo menunjuk ke depan
"emang kenapa??unnie mau??"jisoo mengangguk antusias mendengar pertanyaan chaeng
"ambilin untuk unnie ya chaeng plisss"kata jisoo memohon yg akhirnya rose berjalan ke arah bunga itu dan memetiknya namun tangannya malah kena duri mawar hingga ia menangis untung jisoo tidak tau kalau rose menangis.
Rose menghapus airmatanya setelah berhasil memetik bunga itu."gk,, aku gk boleh nangis,aku anak yg kuat,iya aku anak kuat"gumam rose menahan perih di tangannya lalu ia mengahampiri jisoo
"ini unnie"jisoo segera mengambil bunga itu dan memeluk rose saking senangnya membuat rose tersenyum.
Tak lama ada 3anak cewek mereka sekelas sama jisoo tapi mereka iri sama jisoo karna sering juara di kelas
Akhinya mereka mendorong jisoo tapi sebelum itu terjadi rose menghalangi ketiga anak itu."jangan sentuh unniku"kata rose sambil merentangkan tangannya di depan jisoo ketiga anak itu hanya tertawa remeh melihat rose.
"minggir lo bocah kita gk punya urusan sama lo"kata miyeon salah satu dari mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
Age of youth
AcakAku mencintaimu denga segala ke jahilanmu dengan segala kekuranganmu dengan semua yg ada padamu"jennie Kenapa kalian tidak pernah menerimaku selayaknya anak kalian? "rose