Malam ini rose lagi melayani beberapa pelanggan yg datang ke restoran tempat ia bekerja sehabis pulang kuliah.
"Rose, kamu layani meja no. 11 ya"kata pemilik resto itu pada rose
"ne bos"rose mau pergi tapi berhenti ketika bosnya memanggilnya lagi
"aa rose kamu layani dengan baik ya mereka orang2 penting"rose hanya mengangguk dan berjalan ke arah meja no.11 yg di bilang sama bosnya
"selamat datang di Halaks resto, silahkan mau pesan apa?? "kata rose sambil memberikan buku menunya ke pengunjungnya yg dia yakini itu orang orang besar
Namun pas salah satu orang itu melihat ke arah rose dia nampak kaget begitu pula dengan rose.
"pa papa"kaget rose
Papanya yg tadi terkejut melihat rose berusaha mengembalikan muka datarnya,rekan bisnis papanya rose juga ikut menoleh ke arah rose dengan tatapan bingung."dia anakmu jiyoung? Tanya salah satu rekan bisnis papanya rose namun papanya malah menggeleng
"bukan, dia bukan anakku, ah ayolah kalian tau sendiri kan kalau anakku cuma jisoo"bohong papanya tanpa di sadari mata rose berkaca2 hatinya sakit mendengar perkataan papanya, sakit rasanya mendengar orang tua sendiri tidak mengakui kita sebagai anaknya,
Tak ingin mendengar lebih lanjut perkataan papanya rose pergi begitu saja dari meja papanya,ia tidak peduli jika bosnya marah padanya ia akan terima,
#############
Rose masuk ke kos an mereka dengan mata sembabnya karna sedari tadi rose menangis mengingat perkataan papanya"Jisoo eonnie dimana eonnie???"tanya rose pada jennie yg lagi nonton tv di ruang tamu
"lagi keluar sama lisa"balas jennie tanpa mengalihkan pandagannya dari tv yg ia tonton
Brukkk
Jennie kaget karena tiba2 rose memeluknya dengan erat
"apaan sih lo bocah?? "kata jennie sambil berusaha melepaskan pelukannya rose pada tubuhnya namun gagal karna rose gk mau lepas akhirnya jennie pasrah di peluk sama rose
Rose juga gk tau kenapa ia memeluk jennie orang yg menurutnya menyebalkan tapi mau gimana lagi ia butuh pelukan untuk saat ini, ia butuh penenang biasanya di saat seperti ini rose bakalan meluk eonnienya sebagai penenangnya tapi sekarang Eonnienya lagi pergi berkencan bersama pacarnya lisa,
Jennie heran karna bajunya terasa basah, apa rose menangis? Tapi kenapa?pikir jennie
Jennie menunduk melihat rose apa benar ia lagi menangis,tapi percuma ia tidak bisa melihat wajah rose karna rose menyembunyikan wajahnya tepat di dada jennie."Rose kamu menangis???"tanya jennie hati2 namun rose menggeleng
"trus kamu kenapa?? "lagi lagi rose menggeleng membuat jennie kesal
"Rose kamu kenapa sih??? "
"diam aja,gk usah banyak tanyak"ketus rose
"lo gila apa gimana sih? Baru datang main peluk2 orang seenak jidat di tanya baik2 malah jawab ketus"
"eonnie diam aja"
Jennie menghembuskan napasnya kasar menghadapi sikap rose
Bruk
Suara pintu yg di buka kasar oleh seseorang yg membuat atensi chaenie teralihkan ke arah pintu mereka pikir jisoo atau lisa yg datang tapi ternyata papanya yg datang dengan muka marahnya langsung berjalan kearah rose dan jennie,rose melapaskan pelukannya dari jennie dan menghapus airmatanya
Papanya langsung menarik kerah baju rose hingga rose berdiri dari duduknya dan
Bukk
Satu pukulan mendarat dengan sempurna di pipi rose hingga membuat ujung bibir rose mengeluarkan darah
"harus berapa kali saya bilang jangan pernah panggil saya papa di delan orang,apa kamu tidak mengerti"
Rose tersenyum miring mendengar perkataan papanya dan rose menghapus darah yg mengalir di ujung mulutnya dengan kasar.
"apa salahnya jika rose menyapa orang tua rose sendiri pa??"
"kamu jelas salah saya gk sudi mempunyai anak seperti kamu anak pembawa sial"kata papanya dengan suara tinggi
Bugggg
Papanya menendang perut rose hingga rose terjatuh ke depan sofa lalu jennie menghampiri rose yg terjatuh di lantai,jennie berniat membantu rose namun rose langsung berlutut di hadapan papanya
"apa salah rose pa? Apa? Rose ini anak kalian,rose juga ingin merasakan kasih sayang dari kedua orangtua rose, tapi kenapa rose tidak bisa mendapatkan itu sedikitpun,dari kecil kalian gk pernah menganggap rose ada di antara kalian, kapan kalian akan menganggap keberadaan rose pa???"isak rose sambil memeluk kaki papanya,namun papanya malah menendang rose agar terlepas dari kaki papanya
"jangan pernah berharap jika saya akan menganggap kamu sebagai anak saya, dan satu lagi mulai sekarang kamu jangan pernah panggil saya papa lagi saya gk sudi punya anak seperti kamu"
Rose berdiri di hadapan papanya dengan susah payah sambil memegang perutnya yg perih akibat tendangan papanya.
"baiklah jika itu keinginan anda tuan park jiyoung yang terhormat,saya tidak akan pernah memanggil anda dengan sebutan papa lagi"
"Chaeng"teriak jisoo yg sedari tadi melihat pertengkaran antara papa sama adiknya yg di sampingnya ada lisa yg iba melihat rose yg lagi lagi di pukuli papanya
Jisoo berjalan menghampiri rose
"apa yg kamu katakan rose? Gk seharusnya kamu ngomong gitu sama papa"kata jisoo pada rose
"Dia sendiri eonnie yg menginginkannya"kata rose lemah sambil memegang perutnya yg terasa perih akibat tendangan jiyoung sedangkan jennie udah menangis di samping rose sambil memeluk lengan rose ia gk mau kalau rose di pukul appanya lagi
"jangan panggil dia rose, panggil papa"tegas jisoo
"tapi dia gk mau rose panggil papa Eonnie"teriak rose jennie semakin mengeratkan genggamannya pada rose
"Rosie"lirih jennie rose melihat jennie yg ketalutan di sampingnya lalu tangannya terangkat buat mengelus rambut jennie
"Jangan nangis Eonnie,rose gak papa kok"senyum rose namun jennie menggeleng
"ayo kita ke kamar biar eonnie obati lukamu"kata jennie sambil menarik tangan rose,rose pun terpaksa mengikuti jennie
Sedangkan papanya pergi begitu saja dari kos an anak2 nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Age of youth
NezařaditelnéAku mencintaimu denga segala ke jahilanmu dengan segala kekuranganmu dengan semua yg ada padamu"jennie Kenapa kalian tidak pernah menerimaku selayaknya anak kalian? "rose