Seminggu sejak kejadian jennie meninggalkan rose,lisa dan jisoo di restoran karna cemburu kepada irene
Malam ini mereka lagi nonton drakor bareng di ruang tamu kos an mereka dengan lisa yg tiduran di sofa dan bantalnya paha jisoo sedangkan jennie duduk di samping jisoo rose yg baru datang dari dapur sambil membawa susu coklatnya langsung duduk di karpet depan sofa juga pas di depan kaki jisoo hingga menghalagi pandangan lisa ke tv yg mereka tonton.
"ih chaeng geser dong, gk kelihat"kesel lisa
"gk aku udah enak disini"rose
"tapi aku gk bisa liat tvnya chaeng,kamu bisa pindah masih banyak yg kosong tuh"kata lisa sambil menunjuk sofa yg masih kosong dengan dagunya rose hanya melirik dan menggeleng kepala membuat lisa makin kesal
"chaeng minggir gk? "lisa udah makin kesal nih gara2 rose yg gk mau pindah
"nggak mau kamu aja yg minggir"kata rose santai lalu bersandar pada kaki jisoo yg menggantung di sofa belakang rose.
"chaeng"geram lisa memandang rose
"sudahlah kalian diam, aku gk bisa pokus nih"kata jisoo melerai dua bocah igusan itu sedangkan jennie masih diam tak menghiraukan rose dan lisa yg adu bacot gk jelas
"habisnya chaeng tuh baby, dia halangin aku"kata lisa lalu memeluk perut jisoo
"aku gk halangin dia unni, lisanya aja yg gk mau pindah"kata rose tetap bersandar pada kaki jisoo
"kamu yg gk mau pindah chaeng"kata lisa berbalik menatap rose dan rose membalas menatap lisa tak mau kalah
"kamu"
"kamu"
"kamu"
"kamu"
"BISA DIAM GAK"teriak jennie chaelisa langsung diam dan menatap takut pada jennie yg tampak menyeramkan
"kalian kenapa sih dari tadi ribut mulu"tanya jennie sambil menatap tajam pada lisa dan rose bergantian
"chaeng duluan unni"
"kok aku? Kamu duluan"
"kamu"
"kamu"
"DIAM"bentak jennie seketika chaelisa menunduk,jisoo?dia mah bodo amat orang tadi udah di kasih tau jangan ribut.
"kalian tau gk sih? Kalian itu bukan anak2 lagi kenapa suka bangt ribut hanya karena hal sepele kayak gini? "
Tok
Tok
Tok
Mereka serempak melihat ke arah pintu gk ada yg berniat mau buka.
"chaeng buka pintunya ada tamu"kata lisa
"lisa kamu buka sekarang"suruh jennie dengan muka datarnya
"tapi unni"
"sekarang lisa"dingin jennie hingga losa mendengus sebal dan membuka pintu sedangkan rose pindah tiduran di paha jisoo dan memeluk perut jisoo
"rose sayang sama unni"kata rose
"unni juga sayang sama rose"kata jisoo mengelus rambut adiknya lalu lisa datang dengan kedua orangtua jisoo dan rose
"Siapa yg datang lis... Eh mama papa"kata jisoo kaget melihat orang tuanya yg tiba2 datang malam hari lagi, rose yg mendengar jisoo memanggil mama papa langsung berbalik dan rose langsung duduk begitu melihat kedua orangtuanya
"malam om tante"kata jennie sambil membungkuk hormat
"malam nak jennie gimana kabarmu sayang"kata mamanya rose
"jennie baik tante"kata jennie tersenyum kikuk, rose melihat orang tuanya yg melihat ke arahnya lalu ia membungkuk
"malam ppa..... Maaf malam tuan park,malam ma"kata rose papanya rose hanya tersenyum miring melihat rose
"jangan panggil saya dengan sebutan mama lagi,saya gk sudi punya anak seperti kamu, dan saya menyesal karna tlah melahirkan kamu"kata mamanya rose angkuh
Deg
"menyesal ya"gumam rose yg tentunya hanya dapat di dengar oleh dirinya sendiri,rose berusaha menahan airmatanya mati2an ia tidak mau kelihatan lemah di depan orangtuanya.
"ma,,, mama apaan sih? "jisoo
"kamu gk usah ikut campur sekarang juga beresin barang2 kamu"kata mama jisoo
"apa maksud mama, jisoo masih kuliah"jisoo
"mama sama papa baru membeli rumah di sekitaran sini jadi kamu tidak perlu tinggal bersama sampah seperti dia"kata mama jisoo sambil menunjuk rose yg menunduk
"ma rose itu anak mama sama papa juga kenapa kalian seperti ini sih? "kesal jisoo
"cepat siapkan barang2mu park jisoo"dingin papanya
"tapi pa"
"unnie pergi lah rose gk papa kok"kata rose tersenyum palsu pada jisoo
"tapikan kamu jug..... ""
"cepat jisoo"bentak papanya hingga jisoo pergi ke kamarnya dan mengambil barang2nya lalu ia balik dengan satu koper dan satu tasnya
"kamu sudah siap sayang? "tanya mamanya jisoo, jisoo hanya mengangguk
"ini undangan Welcome home buat kalian, kalian datang ya ke rumah tante"kata mamanya rose pada jennie dan lisa lalu mamanya melihat rose sekilas lalu melihat jennie dan lisa lagi
"oiya kalau kaliam mau mengajak sampah itu,sebaiknya kalian pikirkan saja dulu"kata mamanya sedangkan rose dari tadi hanya menunduk
"heh kamu!!!"sentak papanya pada rose hingga rose melihat ke arah papanya
"kamu ingat mulai sekarang jangan pakai lagi marga saya,saya gk sudi marga saya ada di nama mu"kata papanya
"baiklah tuan park saya berjanji tidak akan memakainya lagi"kata rose bergetar
"bagus jika kamu mengerti,ayo sayang kita pergi"kata papanya lalu keluar dari kos an jenchulichaeng.
Lisa dan jennie menatap iba pada rose yg melihat kepergian keluarganya dengan tatapan yg sulit di artikan.
"Rosie"panggil jennie
"aku ingin sendiri unnie,maaf"kata rose lalu ia pergi ke kamarnya dan lisa,lisa yg mengerti kalau rose butuh waktu sendiri ia memutuskan untuk ke kamarnya jisoo....
Rose menangis sejadi jadinya di kamar ia duduk di lantai bersandar pada ranjang dan memeluk lututnya
"kenapa? Kenapa kalian setega itu? Aku juga butuh kalian, gapapa jika kalian tidak memberikanku kasih sayang kalian, gapapa jika kalian tak memberikan harta kalian padaku, tapi kenapa untuk memanggil mama sama papa saja kalian tidak mengizinkanku"gumam rose di sela sela tangisnya yg terdengar pilu..Jennie datang ke kamar rose dan melihat rose yg menangis,hatinya sakot melihat orang yg ia cintai menangis ia tidak tega melihatnya,hatinya bagai di remas kuat melihat airmata rose yg keluar. Perlahan jennie mendekat pada rose dan memeluknya rose kaget karna kedatangan jennie dan yg tiba2 memeluknya,namun kemudian ia membalas pelukan jennie ia juga butuh tempat untuk bersandar, ia juga manusia biasa yg tak bisa hidup seorang diri di dunia yg penuh tanda tanya ini.
"Ssssstt....sudah kamu jangan nangis lagi, kamu gk sendirian ada aku dan juga lisa yg akan slalu menemanimu"kata jennie sambil memgusap rambut rose dengan lembut
"kenap mereka jahat sama aku unni? Apa salahku unni? Tolong katakan unni agar aku bisa merubahnya dan mereka bisa menerimaku sebagai anak mereka"isak rose di dekapan jennie'"jennie yg mendengarnya ikut menangis ia mengeratkan pelukannya berharap memberi ketenangan bagi rose, ntah kenapa ia merasakan apa yg rose rasakan saat ini, sungguh ia tak tega.
Ada yg nungguin ff ini gk ya???
KAMU SEDANG MEMBACA
Age of youth
RandomAku mencintaimu denga segala ke jahilanmu dengan segala kekuranganmu dengan semua yg ada padamu"jennie Kenapa kalian tidak pernah menerimaku selayaknya anak kalian? "rose