Berakhir?!

136 14 8
                                    

Dylan dari tadi hanya dapat menatap nanar foto Selena.

"Aku tidak dapat melihat dengan jelas ketulusan hatimu. Aku selalu mementingkan balas dendamku. Bahkan, aku tidak menyadari sama sekali dengan perubahan drastis yang kau tunjukkan untukku. Aku rasa anak kita akan sama seperti dirimu. Ya, aku berharap seperti itu?" ucap Dylan dengan nada putus asa.

Hari demi hari, waktu demi waktu, menit demi menit, detik demi detik dan begitu seterusnya, tetapi tetap saja tidak ada kabar dari wanitanya, "Apa kau tidak merindukan suami bajinganmu ini Selena? Apa kau tidak tau betapa menyakitkan ini semua untuk diriku?"

*****
Selena menatap taman yang di buatnya bersama Taylor-sepupunya itu-

"Sayang apa kau sangat merindukan Daddy-mu itu?" tanya Selena pada perutnya yang sudah membuncit itu.

Aku berharap kau dapat merasakan bahwa anak kita saja tidak dapat membenci dirimu, Dylan.

Tak terasa sudah berbulan-bulan Selena tidak bertemu dengan suaminya itu. Selena hanya melakukan aktivitas yang sangat membosankan.

Terdengar suara bell rumah berbunyi. Selena segera membukakan pintu utama rumah ini. Dilihatnya seorang pria dengan membawa sebuah paketan yang di bungkus dengan rapi.

"Apa benar ini rumah Tn. Justin?" tanyanya

Selena hanya tersenyum mendengar ucapan pria itu.

"Baiklah kalau begitu tolong tanda tangan disini dan ini paketannya," pria itu memberikan secari kertas dan pulpen.

"Sudah saya tanda tangan. Bisa saya ambil paketannya?"

Pria itu tersenyum dan menyerahkan paketannya kepada Selena, "Terimakasih banyak pak!"

Selena menutup rapat-rapat pintunya dan berjalan ke arah ruang keluarga untuk memberi paketannya pada Justin.

"Justin, ini ada paketan untuk kau!"

"Kau saja yang buka. Aku masih sibuk dengan laptop sialan ini!" ujar Justin yang masih menatap layar monitor itu.

"Baiklah, ku buka sekarang."

Selena membuka paketan itu dengan hati-hati. Dilihatnya sebuah undangan pertunangan. Selena membuka undangan itu dan dilihatnya nama Suaminya pada undangan itu.

"Apa isi paketan itu Selena?" tanya Justin dengan wajah penasaran.

Selena tersenyum sambil menahan air matanya, "Ternyata dia telah bahagia dengan orang lain Justin!"

Justin mengerutkan dahinya mendengar jawaban Selena, "Dia siapa yang kau maksud?"

Taylor yang baru datang bersama anaknya itu langsung menarik undangan itu, "Astaga!"

Justin makin bingung saat mendengar teriakkan Taylor.

"Ada apa sih ini sebenarnya?" tanya Justin dan menghampiri Taylor.

Taylor memberi undangan itu kepada Justin, "Shit!"

Selena berlari dengan air mata yang mengalir dengan deras. Dibantingnya pintu kamarnya dan menguncinya.

"AKU SALAH APA DYLAN?!?! APA SALAHKU DAN ANAKKU?! KAU MENIKAHIKU KARENA INGIN BALAS DENDAM, KAU...KAU...KAU TELAH MEMBUATKU MENCINTAI DIRIMU! APA INI BALASAN ATAS SEMUA YANG TELAH AKU LAKUKAN UNTUKMU?!?!" Selena membating foto pernikahannya bersama Dylan yang ia simpan dengan baik.

Hard DecisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang