Dylan melihat darah yang menetes dari tangan mungil milik istrinya itu, entah apa yang membuat Dylan tersenyum puas.
Carlista yang sedari tadi melihat kelakuan aneh Dylan hanya bis mengernyitkan dahi, 'ada sesuatu yang benar-benar ia tutupi, dan aku harus mencari tahu semua ini!'
"Baiklah Dylan, sepertinya aku sudah melepas rindu denganmu, aku akan segera kembali ke apartementku, selamat siang," ucapku dan bergegas menuju parkiran mobil
*****
Selena POV
"Aku sudah muak dengan permainan ini, Dylan!" ucapku sambil menyekat air mata
"Akan ku jamin, kau akan merasakan hal yang sama. kau akan kehilangan sesuatu yang berharga darimu, untuk selamanya, bahkan aku bersumpah kau akan kehilangan dua orang yang sangat penting dalam hidupmu, secara.bersamaan!"
aku sudah tidak dapat berpikir dengan jernih, "aku sangat.sangat.sangat.membencimu, kau begitu jahat melebihi kedua orang tuaku yang sudah memaksaku dengan menikah dengan orang yang tak pernahku cinta, dan tidak akan pernah!"
entahlah apa yang membuat aku membawa mobilku ke club terkutuk ini, tapi hanya tempat ini yang dapat menenangkan perasaanku saat ini, aku telah menyesal pernah ingin melepaskan tempat ini dengan begitu saja untuk suamiku-errr... maksudku orang bajingan itu.
Aku turun dari tempat duduk ku menuju dance floor. Saat aku berjalan aku merasa aku akan terjatuh, tapi ada pria tampan yang menangkap badanku dengan tepat. Aku tersenyum melihat dia.
"Justin? Apa yang kamu lakukan disini!" Ucapku menyipitkan mata untuk melihat siapa yang menolongku
Justin tidak menjawab pertanyaanku, tapi dia malah menggendongku, "tidak sebaiknya wanita cantik, berjalan sendirian di tempat seperti ini!"
Aku tak habis fikir dengan posisi ini. Kedua tangan dan kakiku di punggung justin dan mukaku dengan Justin saling berpandangan dan tak ada jarak diantara kami. Kurasakan hembusan nafas Justin di mukaku, ku perjamkan mataku untuk merasakan sensasi yang tak seperti biasanya.
Bruk...
Aku membuka mata, Aku melihat tubuhku yang di peluk oleh Dylan, dan aku melihat Justin sudah berada di tanah
Aku merasa kasihan melihat justin yang tak melawan hantaman yang berturut-turut dari Dylan. Aku berusaha dengan sekuat tenaga untuk menahan Dylan. tapi, tenagaku tidak cukup untuk melawannya.
"Cukup!" teriakku
*****
Dylan POV
aku mengemudikan mobilku dengan kecepatan di atas rata-rata, mataku mengedarkan melihat jalanan di malam hari, pandanganku terjatuh di sebuat club, dan melihat dua sejoli yang sedang bercumbu, aku melihat wanita yang sedang di gendong oleh seorang pria, adalah istriku-hei
bruk!
di luar dugaanku, seharusnya aku membiarkan ini terjadi, bukankah..
bruk!
dia memukulku balik, dengan keadaan Selena yang masih berada di pelukkannya dengan mesra, entah apa yang kurasakan, tapi aku begitu sangat emosi melihat apa yang aku lihat, sial!
aku menarik paksa Selena dari pelukkannya dan memasukkannya di dalam mobil.
"bangsat kau!" ucapku memukulnya sampai dia yang ku yakini mahasiswa istriku ini tidak berkutik
"jangan kau berani sentuh istriku lagi!" ucapku dan berlari menuju mobilku
aku memasuki mobilku, dan melihat Selena tertidur pulas tanpa dosa, "kau lihat Selena, mukamu seperti malaikat sedang tertidur," gumamku, tanpa sadar senyuman terukir di wajahku, aku memasangkan seat belt Selena
*****
sesampainya dirumah, aku menggendong Selena ala Bridal Styles, tanpa sadar Selena bergurau, "kau Dylan, ya kau! kau begitu sangat menyakitkan ku, disini!" ucapnya memegang dadanya
aku mentidurkan Selena di tempat tidur, entah apa yang membuat aku ingin memilikinya se-ut-uh-nya.
ku cium sekilas bibir mungil milik Selena, "aku minta maaf apabila sangat menyakitimu, Selena."
aku bangkit, dan meningglkan Selena, tapi langkahku terhenti ketika tangan mungil milik Selena menahan lenganku, dan menarikku hingga aku berada di atasnya sekarang, "apa kau tidak menginginkanku?" tanyanya dengan sedih
aku tak menyangka Selena akan mengatakan sesuatu yang malah membuat aku kaget, aku menciumi bibir Selena dengan sepenuh hati, "tidak seperti itu, Selena."
******
matahari telah menyelinap masuk lewat celah-celah jendela, Selena bangkit dari tidurnya. ia merasa perih di bagian pusat yang sangat berharga
"aaaa!!!!" teriaknya. ia tak menyangka bahwa dia, "tidak!!!" teriknya lagi
Dylan yang mendengar teriakkan istrinya itu segera bangkit dan terkekeh melihat wajah istrinya yang kaget, "kau tidak perlu seperti itu, Selena, kau menikmatinya bukan?"
"hei! ternyata kau mesum ya! ku kira kau pria baik-baik, ternyata dugaanku salah!" ucap Selena sambil melemparkan bantal ke wajah Dylan.
******
semenjak kejadian malam itu membuat hubungan Dylan dan Selena semakin membaik, dan mereka sering melakukan selayaknya suami-isti.
"aku sangat mencintaimu," ucapnya pelan sehingga seorangpun tidak dapat mendengar ucapannya
*****
MAAF YA AKU SLOW UPDATE. huhhu. tugasnya banyak nihhhhhhhhh😭 doain ya semoga lancar segala apapun. wkwk!VOTE AND COMMENT YAAAA.
From,
Rentyyadnngrm🌷
KAMU SEDANG MEMBACA
Hard Decision
FanfictionSelena tidak mengetahui bahwa semua ini akan merubah hidupnya. Mengubah hidup pria yang akan menjadi suaminya. Ia percaya Tuhan akan membantunya dengan cara apapun. Copyright © July 2014 by rentyyadnngrm