Twenty-Nine

294 29 4
                                    

Selena berjalan memasuki rumahnya bersama sang suami. Menyebalkan rasanya jika harus melakukan segala hal bersama suaminya.

"Selena!" teriak sahabat Selena dan Taylor bersamaan.

"Hai kalian," jawab Selena seadanya

"Ada apa sayang? ada masalah?" tanya Taylor.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan mrs. Swift," kata Selena berbohong.

Ayolah. Aku bukan anak kecil yang harus selalu kau khawatirkan. rasa-rasanya hamil membuat dia semakin 'bawel'.

"Oh ya Taylor. Aku lupa untuk menemui mamamu."

"Oh, tak apa tak masalah. Mom juga pasti mengira kau merasa lelah. dia pasti mengerti"

' God, apa maksud dari ucapan Taylor tadi?' ucapku berdegik ngeri

"Hm ku rasa tidak. Aku hanya ingin titip salam padanya"

"Oke siap!"

Vanessa bosan mendengar percakapan kedua sahabatnya itu.

"Ehem, guys. Omong-omong aku merasa lapar" mata vanessa masih melirik kedua sahabat yang sedang bercengkrama itu "dan merasa terganggu jika berada di antara kalian tanpa mengajakku bicara" lanjutnya

Berharap omongannya direspon, namun cibiran keluar dari mulut Selena. "Ck jangan mengganggu kami nona, jika kau merasa terganggu lebih baik kembali ke rumah dan mencari jodoh untuk masa depanmu kelak" diikuti tawa dari keduanya.

"Begitu? baiklah aku akan pergi. Jangan menyesal dengan apa yang kau katakan ya, nona"

Vanessa beranjak pergi, namun seseorang menghentikannya.

"aww!" rintihnya.

Vanessa membalikkan badannya, dan melihat kedua sahabatnya itu tertawa dengan terbahak-bahak.

"I'm just kidding, baby!" ucap Selena memeluk sahabat dari kecil hingga sekarang

"Kau selalu seperti ini, Selena! apakah suamimu mengetahui tabiat burukmu ini?" ucap Vanessa

Selena menggeleng kepalanya dengan senyum yang masih terukir, 'bagaimana bisa aku mencintai orang, yang tidak pernah mencintai aku, melainkan menyakiti hatiku secara tidak langsung.'

"Ayolah, jangan abaikan aku. Ku pikir aku lapar, mau makan bersama?" celoteh Taylor

Selena dan Vanessa melihat satu sama lain, dan tertawa dengan terbahak-bahak

*****

Selena menyiapkan makanan untuk kedua sahabatnya dan Dylan.

"Tadaaa sudah jadi!! Ayo kita makan" suara Selena tersengar sampai ke ruang tamu tempat kedua temannya duduk bersama.

"Yey!! Soup Cream!!" teriak Taylor dengan kelakuan yang kekanak-kanakan.

'Tuhan, lihatlah Taylor. kelakuannya seperti anak kecil, apakah suaminya betah dengan kelakuannya saat sedang hamil?' batin Selena

Dylan hanya tersenyum dan mengelengkan kepalanya melihat kelakuan Taylor dan Selena yang melihat kelakuan Dylan yang tak pernah ia lakukan untuk dirinya-Selena- hanya terdiam dan menundukan wajahnya.

Selena melihat kedua sahabatnya itu memakan soup buatannya dengan lahap.

"Huft. Kalian ini rakus sekali!" Protes Selena sambil berkacak pinggang.

Taylor dan Vanessa hanya menyengir tak jelas. Selena hanya menggelengkan kepalanya.

"Jangan salahkan aku jika mulut ini tak bisa berhenti menyeruput soup buatanmu" Gerutu Taylor

Huft. Entahlah memang Aku yang selalu salah.

"Aku tinggal dulu ya, Taylor, Vanessa, dan... Selena," ujar Dylan dengan nada sedih di akhir kalimat.

Taylor dan Vanessa heran melihat pasangan baru ini yang tidak pernah akur. Selena pun hanya tersenyum Kepada Dylan.

'Selana tersenyum kepadaku?' Tanya Dylan dalam hati.

*****
HI! omfg. akhirnya bisa update, telat ga sih? wkwk. doain ya semuanya semoga makin seru, makin dapet feelnya, dapet konfliknya, semuanya deh.

makasih untuk yang udah mau Vote dan Comment setiap aku update dan makasih untuk heybelll yeay!!! THANK YOU SO MUCH!

Rentyyadnngrm🌷

Hard DecisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang