contention

310 31 4
                                    

Selena membuka jendela kamarnya untuk menghirup udara segar di pagi hari. Selena bergegas untuk membangun suaminya. tapi hasilnya nihil.

"Dylan," panggil Selena.

Dylan yang mendengar jawaban Selena hanya berdiam diri sambil membaca koran. panggilan dari sang istri tak juga digubrisnya.

'Aku harus berjaga jarak denganmu,' batin Dylan

Selena yang melihat kelakuan aneh Dylan hari ini-oh tidak, Dylan memang aneh sejak pertama Selena mengenalnya-

"Hello! do you hear me?"Tanya Selena berdiri menghadap Dylan

Dylan hanya diam membisu mendengar omelan Selena. Dylan bangkit dari posisi duduknya dan meninggalkan Selena yang diam mematung di ruang tamu.

'Oh Tuhan, kalau ini kesialanku. kutuk aku sekarang,' batinku

Selena berjalan menuju dapur untuk menyiapkan sarapan untuknya dan suaminya itu.

Dylan melihat Selena yang sedang asik menyiapkan sarapan untuk mereka. Dylan menyunggingkan senyuman manis untuk istri manisnya itu.

Selena menyiapkan roti bakar dengan isi strawberry dan coklat

'Semoga dia menyukainya,' harapan Selena dalam hati .

*****

Selena bergegas menuju toilet untuk segera berangkat ke kampusnya. Tapi, tangannya di tahan oleh Dylan.

"Mau kemana kau?" Tanya Dylan dengan nada dingin.

"Pergi ke kampus tentu saja" jawabnya santai

"Untuk apa?"

"Tentu saja mengajar" Selena menjawab sedatar mungkin
"Kau tidak perlu mengajar lagi" jelas Dylan

Selena hanya mengangguk dan pergi meninggalkan Dylan begitu saja.

*****

Dylan bergegas menuju kantornya. Dengan kecepatan tinggi, Dylan bisa membawa dirinya hanya dalam lima belas menit saja.

*****

Dylan berjalan menuju ruangannya. Dylan tak sengaja menabrak seorang wanita sexy yang cantik.

"Sorry," ucap wanita itu dengan suara yang terdengar serak-basah

"Oh ya tak apa."

Wanita itu melihat Dylan penuh gairah.

"Oh ya. Nama saya, Carlista Annabelle, panggil saja Carlista," Carlista menyodorkan tangannya dengan memberikan selembar kertas.

"Telfon aku, Karena aku ingin tahu siapa namamu," ucap Carlista sambil mengedipkan mata kepada Dylan.

Dylan hanya tersenyum ramah kepada wanita yang ada dihadapannya. Carlista meninggalkan Dylan dan mencium bibir Dylan sekilas. Entah apa yang membuat wanita itu mencium bibir seorang lelaki yang sudah menikah itu.

Selena melihat Dylan dengan wanita itu dari kejauhan. Apa yang membuat Selena datang kemari?

'Hello. bitch,' batin Selena kesal.

Selena berjalan menuju ruangan Dylan dengan raut muka kebencian kepada suaminya itu.

"Ini makanan siang untuk mu" Selena menyodorkan kotak makan berwarna pink dengan muka cuek.

"Thank-" Dylan

"Kau tidak perlu mengatakan seperti itu. aku juga membuatnya terpaksa" ungkapnya dengan suara terpaksa.

Dylan tersenyum melihat tingkah laku istrinya. Ia ingin mencium istrinya yang menggemaskan ini. Tapi, hasilnya nihil.

"Hmm... Sebelum aku pulang, aku ingin memberikan sebuah perjanjian. jangan terlalu mendalami urusan orang lain. termasuk aku yang tidak akan mengganggu mu jika sedang berhubungan dengan wanita lain" kemudian Selena meninggalkan Dylan.

Dylan hanya terdiam mendengarkan perjanjian konyol ini.

"Mana mungkin aku bermesraan dengan wanita lain, aku sudah bersumpah untuk tidak menyakiti kamu di depan semua orang," ucap Dylan sambil menandatanganin berkas.

"Kita liat aja nanti," ucap Selena.

Selena pergi meninggalkan ruangan Dylan. Dylan hanya tersenyum melihat istrinya pergi dari ruangannya.

*****

"Ugh! You lie with me, Dylan. You don't even know I give if you meet a woman who is more sexy than me?" Gerutu Selena sambil mengemudi mobilnya.

Selena memberhentikan mobilnya secara mendadak yang membuat kepalanya terbentur stir mobil.

"God. Really sick," ucap Selena memegang jidatnya yang terbentur Karena ulahnya sendiri.

*****

Hari sudah larut malam, Selena tak kunjung pulang ke rumah. Dylan panik sambil melihat jam dinding.

"Sekarang sudah pukul dua belas malam. Dimana kamu Selena?" Kata Dylan berbicara sendiri.

Tingtong...

Suara bel rumah berbunyi, membuat Dylan terburu-buru membukakan pintu untuk istrinya.

"Kamu dari mana saja Selena?" Tanya Dylan yang tidak di anggap Selena.

Selena terus berjalan menuju kamarnya. Dylan menarik tangan Selena dengan kasar.

"Kalau aku nanya tuh dijawab! Bukan di diemin gini. Emang kamu kira aku pantung?" bentak Dylan.

Selena yang mendengar bentakkan itu hanya memejamkan mata.

'Demi apapun yang ada di muka Bumi ini. hanya dia yang berani membentakku seperti ini,' batin Selena

Tak disangka oleh Selena, buliran bening yang sedari tadi ditahan Selena akhirnya pecah juga saat Dylan membentaknya.

Dylan ingin menghapus buliran bening yang telah membasahi pipi chubby Selena, tetapi Selena menepis tangan Dylan dan berlari menuju kamarnya, membanting pintu kamarnya dan menguncinya.

Dylan menyesal telah membentak Selena.

'Maafkan aku Selena apabila aku telah menyinggung perasaanmu' kata Dylan dalam hati

Dylan mengambil iPhone di saku celananya.

To: Carlista Annabelle

Aku membutuhkanmu sekarang!

*******
hei aku update lagi nih. haha. mau ucapin Merrychristmast buat yang merayakan ya! 🎄kali ini aku mau kasih sekedar info, kalau kemungkinan aku ga update😹 maaf ya semuanya kalau mengecewakan😘 i love you

JANGAN LUPA VOMMENTS YA!!! AKU TUNGGU LOH.

Rentyyadnngrm🌷

Hard DecisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang